Ayutri, Mareoza (2017) Analisis Minimalisasi Biaya Antibiotik Empiris Seftriakson Dan Levofloksasin Pada Pasien Pneumonia Di Rsu Karsa Husada Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Antibiotik yang direkomendasikan pada pasien pneumonia adalah seftriakson dan levofloksasin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan terapi antibiotik empiris antara seftriakson atau levofloksasin pada pasien pneumonia di RSU Karsa Husada Batu. Metode farmakoekonomi yang digunakan adalah metode analisis minimalisasi biaya untuk mengetahui biaya yang lebih rendah dari dua jenis antibiotik yang diberikan selama pengobatan berlangsung dari perspektif penyedia pelayanan kesehatan. Jumlah pasien pada penelitian ini sebanyak 49 pasien dengan usia diatas 18 tahun yang menggunakan seftriakson atau levofloksasin tunggal selama mendapatkan perawatan di rumah sakit. Berdasarkan analisis diketahui bahwa status pembayaran mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh pasien atau keluarga pasien selama perawatan. Pasien yang mendapatkan terapi seftriakson dengan status pembayaran JKN memiliki rata-rata total biaya sebesar Rp 2.673.183,03 sedangkan pasien yang mendapatkan terapi levofloksasin memiliki rata-rata total biaya sebesar Rp 2.891.986,73. Rata-rata total biaya perawatan yang dibutuhkan pasien yang menggunakan terapi seftriakson dan levofloksasin dengan status pembayaran umum berturut-turut sebesar Rp 2.804.776,47 dan Rp 2.229.787,90. Kesimpulan pada penelitian ini adalah biaya rata-rata penggunaan antibiotik seftriakson lebih minimal pada pasien dengan status pembayaran JKN sedangkan levofloksasin memiliki biaya yang lebih minimal pada pasien dengan status pembayaran umum.
English Abstract
Pneumonia is an infectious disease mostly caused by Streptococcus pneumoniae. Antibiotics recommended in patients with pneumonia are ceftriaxone and levofloxacin. This study aimed to analyze the use of empirical antibiotic therapy between ceftriaxone or levofloxacin in patients with pneumonia at RSU Karsa Husada Batu. The pharmacoeconomic method used in this study was cost-minimization analysis to determine the more affordable than antibiotic given for pneumonia treatment from the perspective of the health care provider. The number of sample in this study were 49 patients older than 18 years old who used monotherapy ceftriaxone or levofloxacin during hospitalization. The results of this study showed that status of payment affected paid costs by patient or patient's family during treatment. Patients who received ceftriaxone with JKN payment status had an average total cost of Rp 2.673.183,03 while patients receiving levofloxacin therapy had an average total cost of Rp 2.891.986,73. On the other hand, average total cost required for patients using ceftriaxone and levofloxacin with general payment status was Rp 2.804.776,47 and Rp 2.229.787,90. The conclusion is ceftriaxone is more affordable in patients with JKN payment status while levofloxacin is more affordable in patients with general payment status.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2017/380/051710130 |
Uncontrolled Keywords: | Analisis Minimalisasi Biaya; Pneumonia; Seftriakson; Levofloksasin |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.1 Drugs (materia medica) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 24 Oct 2017 02:41 |
Last Modified: | 05 Oct 2020 06:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4260 |
Actions (login required)
View Item |