Pengaruh Jarak Tanam Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.)

Widyaningrum, Intan (2017) Pengaruh Jarak Tanam Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai ialah komoditas tanaman pangan yang mampu mendukung ketahanan pangan penduduk Indonesia. Saat ini kedelai banyak digunakan untuk berbagai macam pangan antara lain tempe, tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak, dan bahan baku industri. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Anonymous (2015) menyatakan bahwa kebutuhan kedelai di Indonesia pada tahun 2010-2015 mengalami peningkatan sebesar 0,0021 kg kapita-1 tahun-1. Dalam kurun waktu 2010-2014, produksi kedelai nasional cenderung mengalami ketidakstabilan, adalah pada tahun 2010 produksi kedelai sebesar 907031 ton, tahun 2011 produksi kedelai 851286 ton, pada tahun 2012 produksi kedelai 843153,00, pada tahun 2013 produksi kedelai 779992 ton,dan pada tahun 2014 produksi kedelai 921336 ton (BPS, 2014). Dengan kebutuhan kedelai yang semakin meningkat per tahunnya, maka ketidakstabilan produksi kedelai tersebut merupakan masalah dalam pemenuhan kebutuhan kedelai di Indonesia. Martodireso dan Suryanto (2001) menyatakan bahwa suatu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai adalah dengan pengaturan jarak tanam dan varietas. Menurut Marliah (2012), terdapat interaksi yang nyata antara varietas dan jarak tanam terhadap jumlah polong per tanaman dan berat biji per tanaman. Hasil terbaik diperoleh pada varietas Anjasmoro berjarak tanam 40 cm x 40 cm. pada penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa penggunaan jarak tanam 20 cm x 30 cm berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh antara jarak tanam dan varietas pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, mempelajari jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dan mempelajari varietas yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Hipotesis dari penelitian ini adalah Terjadi interaksi antara jarak tanam dan varietas pada pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, pada jarak tanam 20 cm x 40 cm tanaman kedelai akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yang terjadi pada semua varietas, dan pada varietas Grobogan akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yang terjadi pada semua jarak tanam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2015 di Balai Pengkajian Teknologi Pertnian (BPTP) Jawa Timur yang terletak di Jalan Raya Karangploso Km 4 Malang. BPTP terletak di ketinggian 500 m dpl dengan jenis tanah alluvial. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, tugal, roll meter/ meteran, gembor, oven, timbangan analitik, LAM (Leaf area Meter), label, kamera, dan catatan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: benih kedelai (varietas Burangrang, Grobogan, dan Anjasmoro), pupuk N (berupa Urea : 46%), pupuk P (berupa SP-36 : 36% P2O5), dan pupuk K (berupa KCl : 60% K2O). ii Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 3 ulangan sehingga didapat 27 kombinasi. Terdapat 2 perlakuan yaitu jarak tanam dan varietas. J1 (Jarak tanam 20cm x 20cm), J2 (Jarak tanam 20 cm x 30 cm) dan J3 (Jarak tanam 20cm x 40 cm), sedangkan pada perlakuan varietas yaitu V1 (Burangrang), V2 (Grobogan), dan V3 (Anjasmoro). Pengamatan dilakukan secara destruktif serta pengamatan komponen hasil panen. Pengamatan destruktif meliputi luas daun dan bobot kering total, tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah cabang. Pengamatan komponen hasil panen meliputi jumlah polong per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji serta hasil (ton/ha). Pengamatan dilakukan sebanyak 5 kali yaitu pada saat 15, 30, 45, 60 dan 80 hst dengan sampel tanaman sebnyak 2 tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan dilakukan pengujian dengan uji BNT dengan taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, luas daun, bobot kering, jumlah cabang, jumlah polong, jumlah polong hampa, bobot 100 biji, berat biji serta panen ton per hektarnya. Tanaman kedelai pada perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm dengan varietas Grobogan menghasilkan hasil panen per hektar yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 5,17 ton ha-1 dengan R/C rasio paling tinggi yaitu 1,85 yang berarti usaha tani dalam penelitian ini bisa dikatakan layak untuk dikembangkan.

English Abstract

Soybean is a food crop that is able to support food security of the Indonesian population. Soybean is currently widely used for various kinds of food, among others, tempe, tofu, ice cream, soy milk, soy flour, soybean oil, animal feed, and industrial raw materials. The needs of soy in Indonesia each year always increase along with the population and the improvement of per capita income. Anonymous (2015) states that soybean demand in Indonesia in 2010-2015 has increased by 0,0021 kg capita -1 year -1.. During 2010-2014, the national soybean production tends to experience instability. The soybean production in 2010 amounted to 907031 tons, The soybean production in 2011 amounted to 851286 tons, in 2012 soybean production 843153.00, in 2013 soybean production 779992 tons, and in 2014 soybean production 921336 tons (BPS, 2014). With the increasing needs of soybean per year, then soybean production instability is a problem in meeting the needs of soybeans in Indonesia. Martodireso and Suryanto (2001) stated that a solution that can be done to increase soybean production is by setting the plant spacing and varieties. According to Marliah (2012), there is a real interaction between varieties and spacing to the number of pods per plant and seed weight per plant. The best results obtained on Anjasmoro varieties spaced 40 cm x 40 cm. In the study also revealed that the use of plant spacing of 20 cm x 30 cm has significant effect on plant height. The purpose of this study was to study the effect of plant spacing and varieties toward the growth and yield of soybean crops, studying different plant spacing on soybean growth and yield and to study different varieties of soybean plant growth and yield. The hypothesis of this study is interaction between plant spacing and variety on observation of growth and yield of soybean crops, plant spacing at 20 cm x 40 cm soybean plant will affect the growth and yield that occurs in all varieties, and in varieties of Grobogan will affect growth and yield that occurs at all plant spacing. The study was conducted in October - December 2015 at the Farm Technology and Assessment Center (BPTP) East Java located at Jalan Raya Karangploso Km 4 Malang. BPTP is located at an altitude of 500 m above sea level (asl) with alluvial soil type. The tools used in this study include: hoes, drill, roll meter / meter, yells, watering can, analytic scale, LAM (Leaf Area Meter), labels, camera, and notes. Materials used in this study include: soybean seed (Burangrang varieties, Grobogan, and Anjasmoro), N fertilizer (in the form of Urea: 46%), P fertilizer (in the form of SP-36: 36% P2O5), and K fertilizer ( in the form of KCl: 60% K 2 O). This study used Factorial Random Block Design (RAKF) with 3 repetition so that 27 combinations were obtained. There are 2 treatments, namely plant spacing and variety. J1 (spacing of 20cm x 20cm), J2 (spacing of 20 cm x 30 cm) and J3 (spacing of 20 cm x 40 cm), while the treatment varieties, namely V1 (Burangrang), V2 (Grobogan) and V3 (Anjasmoro). The observations were done iv destructively and observation components of the harvest. Destructive observations include leaf area and total dry weight, plant height, number of leaves, and number of branches. The observation of the components of the crop included the number of pods per plant, the number of empty pods per plant, the weight of seeds per plant, the weight of 100 seeds and the yield (ton / ha). The observations were made 5 times at 15, 30, 45, 60 and 80 hst with 2 sample plants. The data observation result were analyzed by analysis of variance (F test) at 5% level that aims to know whether there is real effect from treatment. If there is any real difference between the treatments, the test is done with BNT test at 5% level. The results showed that the plant spacing treatment significantly affected the number of leaves, plant height, leaf area, dry weight, number of branches, number of pods, number of empty pods, 100 seed weight, seed weight and yield per hectare. Soybean crops in plant spacing treatment 20 cm x 20 cm with Grobogan varieties produce the more harvest result if it compares to other treatment that is 5,17 ton ha-1 with the highest R/C ratio 1,85. It means that the farming in this research is worth to be developed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/266/051706014
Uncontrolled Keywords: Tanaman Kedelai, Komoditas Tanaman Pangan, Jarak Tanam, Ketahanan Pangan
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.3 Legumes, forage crops other than grasses and legumes > 633.34 Soybeans > 633.342 3 Soybean (Development of new varieties)
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 24 Oct 2017 01:49
Last Modified: 02 Oct 2020 14:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4232
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item