Ayuwandani, Vita (2017) Pengaruh Terapi Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) Dan Histopatologi Lambung Tikus (Rattus novergicus) Model Ulkus Peptikum Hasil Induksi Aspirin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ulkus peptikum adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan dari mukosa lambung yang diikuti oleh proses inflamasi. Salah satu obat yang sering menimbulkan efek samping berupa ulkus adalah golongan obat Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) seperti aspirin yang menyebabkan kerusakan pada gastrointestinal. Aspirin bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase 1 (COX-1) yang mengakibatkan peningkatan sekresi HCl pada lambung. Peningkatan sekresi HCl pada lambung, menyebabkan peningkatan kadar ROS. Peningkatan tersebut dapat menimbulkan terjadinya stres oksidatif yang menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel sehingga terjadi peningkatan kadar MDA dan perubahan histopatologi lambung. Ekstrak etanol daun katuk memiliki kandungan senyawa flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh terapi ekstrak etanol daun katuk terhadap penurunan kadar MDA dan perbaikan histopatologi lambung tikus model ulkus peptikum. Tikus ulkus peptikum diinduksi menggunakan aspirin dosis 200 mg/kg BB secara per oral satu kali sehari selama lima hari. Penelitian ini menggunakan lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (ulkus peptikum), kelompok terapi dosis 16,2 mg/200 g BB, 32,4 mg/200 g BB dan 48,6 mg/200 g BB yang diberikan secara per oral satu kali sehari selama empat belas hari. Pengukuran kadar MDA dilakukan dengan uji TBA yang dianalisis dengan ragam ANOVA menggunakan software SPSS.22 dan histopatologi lambung dengan pewarnaan HE yang dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi ekstrak etanol daun katuk dosis 32,4 mg/200 g BB dan 48,6 mg/200 g BB secara signifikan (p<0,01) menurunkan kadar malondialdehida (MDA). Dosis pemberian 48,6 mg/200 g BB merupakan dosis terbaik yang mampu menurunkan kadar MDA sebesar 25% dari kontrol positif (ulkus peptikum) dan dapat memperbaiki histopatologi pada sel-sel epitel mukosa lambung serta mampu menurunkan infiltrasi neutrofil. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi ekstrak etanol daun katuk dapat menurunkan kadar MDA dan memperbaiki gambaran histopatologi lambung tikus model ulkus peptikum, sehingga ekstrak etanol daun katuk dapat digunakan sebagai terapi alternatif pada penyakit ulkus peptikum.
English Abstract
Peptic ulcer is a condition in which the gastric mucosa is damaged followed by an inflammatory process. One of the medicine that gives side effects such as ulcers is the group of Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAIDs) such as aspirin that causes damage to the gastrointestinal. Aspirin works by inhibiting cyclooxygenase enzyme 1 (COX-1) which results in increased HCl secretion in the stomach. The increased secretion of HCl in the stomach causes an increase in ROS levels. Such increase may lead to oxidative stress that causes lipid peroxidation of the cell membrane leading to an increase of MDA levels and gastric histopathologic changes. The katuk’s leaf ethanol extract contains flavonoid compound that work as antioxidants. The purpose of this study was to examine the effects of ethanol extract therapy of katuk’s leaf towards the decrease of MDA level and histopathology improvement of rat’s gastric peptic ulcer model. Peptic ulcer rat was induced using aspirin with a dose of 200 mg / kg BW given orally once a day for five days. The study used five treatment groups: the negative control group, the positive control group (peptic ulcer), the dose therapy group 16,2 mg/200 g BB, 32,4 mg/200 g BB and 48,6 mg/200 g BB of katuk’s leaf ethanol extract were given orally once a day for fourteen days. Measurement of MDA level was done by TBA test which was then analyzed with ANOVA variety using SPSS.22 software and gastric histopathology with HE staining analyzed and presented descriptively. The result showed that katuk’s leaf ethanol extract therapy doses of 32,4 mg/200 g BB and 48,6 mg/200 g BB significantly (p<0,01) decreased the malondialdehyde (MDA) level. The dose of 48,6 mg/200 g BB was the best dose that could decrease MDA level as much as 25% from positive control (peptic ulcer) and could repair histopathology of the epithelial cells on gastric mucosa as well as decreasing neutrophil infiltration. In conclusion, the therapy of katuk’s leaf ethanol extract can decrease the MDA level and give improvement on the illustration of rat’s gastric histopathology peptic ulcer model, so that katuk’s leaf ethanol extract can be used as alternative therapy on peptic ulcer disease.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FKH/2017/70/051704556 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.323 79 Drugs derived from spesific plant (Oxalidaceae) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan |
| Depositing User: | Yusuf Dwi N. |
| Date Deposited: | 20 Jul 2017 03:40 |
| Last Modified: | 05 Oct 2020 06:36 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/415 |
Preview |
Text
Vita Ayuwandani.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |