Manullang, Miranti Arsi Wulandari (2017) Daya Cerna Protein (In Vitro) Pada Beras Hitam (Oryza Sativa L.) Varietas Jowo Melik Dalam Bentuk Bulir, Tepung, Kecambah, Dan Tepung Kecambah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kurang Energi Protein (KEP) merupakan masalah kurang gizi akibat ketidakcukupan adanya konsumsi makanan yang mengandung energi dan protein serta gangguan kesehatan. Masalah KEP ini mendapat perhatian serius karena prevalensinya yang terus meningkat, terutama pada kelompok balita. Salah satu cara pencegahan KEP adalah memberikan makanan yang tinggi energi dan protein. Salah satu bahan makanan yang mengandung tinggi energi dan protein adalah beras hitam. Selain itu, beras hitam memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan. Beras hitam Jowo Melik memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan beras hitam varietas Cempo Ireng dan Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya cerna protein pada beras hitam Jowo Melik dalam bentuk bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan pada empat kelompok perlakuan yaitu bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah. Uji daya cerna protein menggunakan metode in vitro. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata daya cerna protein pada tiap perlakuan dalam persen (%) adalah bulir 56,380,55, tepung 63,490,76, kecambah 76,311,59, dan tepung kecambah 64,120,66. Hasil uji beda menggunakan One Way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan daya cerna protein dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah daya cerna protein tertinggi terdapat pada kelompok kecambah.Kurang Energi Protein (KEP) merupakan masalah kurang gizi akibat ketidakcukupan adanya konsumsi makanan yang mengandung energi dan protein serta gangguan kesehatan. Masalah KEP ini mendapat perhatian serius karena prevalensinya yang terus meningkat, terutama pada kelompok balita. Salah satu cara pencegahan KEP adalah memberikan makanan yang tinggi energi dan protein. Salah satu bahan makanan yang mengandung tinggi energi dan protein adalah beras hitam. Selain itu, beras hitam memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga baik untuk kesehatan. Beras hitam Jowo Melik memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan beras hitam varietas Cempo Ireng dan Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya cerna protein pada beras hitam Jowo Melik dalam bentuk bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan pada empat kelompok perlakuan yaitu bulir, tepung, kecambah, dan tepung kecambah. Uji daya cerna protein menggunakan metode in vitro. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata daya cerna protein pada tiap perlakuan dalam persen (%) adalah bulir 56,380,55, tepung 63,490,76, kecambah 76,311,59, dan tepung kecambah 64,120,66. Hasil uji beda menggunakan One Way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan daya cerna protein dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah daya cerna protein tertinggi terdapat pada kelompok kecambah.
English Abstract
Protein Energy Malnutrition (PEM) is a problem due to the insufficient consumption of food containing energy and protein and health problems. This malnutrition problem received serious attention due to its increasing prevalence and mainly occurred in groups of children under five years old. One way of prevention of PEM is to provide foods that contain high energy and protein. One of foods that contain high energy and protein is black rice. In addition, black rice also has a high antioxidant content better for health. JowoMelik black rice has a higher protein content than black rice CempoIreng and Toraja varieties. This study aims to determine the differences in protein digestibility in black rice JowoMelik in the form of grains, flour, sprouts, and sprouts flour. The design of this study used Completely Randomized Design with three repetitions in four treatment groups ie grains, flour, sprouts, and sprouts flour. Protein digestibility was analysedin vitro. The results of this study indicated the average protein digestibility in each treatment in percent (%) are grains 56.38 ± 0.55; Flour 63,49±0,76; Sprout 76,31±1,59; And sprouts flour 64,12±0,66 respectively. Different test results using One Way ANOVA showed significant different in protein digestibility (p = 0,000). The conclusion of this study was the highest protein digestibility found in the germination group.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FK/2017/323/051706448 |
Uncontrolled Keywords: | beras hitam, daya cerna protein, Jowo Melik, kecambah, tepung kecambah |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 612 Human Physiology > 612.3 Digestive system > 612.39 Metabolism > 612.398 Protein metabolism / Proteins--Metabolism |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Ilmu Gizi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 16 Oct 2017 08:20 |
Last Modified: | 28 Dec 2020 02:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3720 |
Actions (login required)
View Item |