Pengelolaan Aset Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Pada Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang)

Sari, Oktaviana Eka Puspita (2017) Pengelolaan Aset Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Pada Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aset atau kekayaan desa merupakan modal sosial sekaligus modal ekonomi yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan desa dan pengungkit kegiatan produktif masyarakat yang mengarah pada kesejahteraan. Namun, masih ada beberapa aset Desa Landungsari yang belum terkelola secara maksimal untuk meningkatkan pendapatan asli desa. Dengan adanya permasalahan mengenai pengelolaan aset desa, maka dalam mengelola aset desa dibutuhkan proses pengelolaan yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan, dan pengawasan yang baik agar aset desa yang memiliki banyak potensi dapat di optimalisasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dibatasi dengan fokus penelitian, yaitu: (1) pengelolaan aset desa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang dalam meningkatkan pendapatan asli desa, yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan, dan pengawasan, (2) kendala dalam pengelolaan aset Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Lokasi penelitian ini berada di Desa Landungsari dengan situs penelitian di Kantor Desa Landungsari. Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana yang melalui tiga tahap yaitu kondensasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/ verifikasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan aset desa, dari aspek perencanaan telah cukup baik, yaitu dengan adanya perencanaan untuk mengubah aset desa yang kurang berkontribusi terhadap pendapatan asli desa menjadi lebih berdayaguna. Dari aspek pengorganisasian, pengelola aset desa sudah bertugas sesuai tupoksi masing-masing meskipun vakumnya BUMDes menjadi kendala dalam pengelolaan aset desa berupa pasar. Dari aspek pemanfaatan, aset desa telah dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Namun demikian, masih terdapat kesalahan dalam pemanfaatan aset desa berupa pasar yang mengakibatkan kurangnya kontribusi terhadap pendapatan asli desa. Sedangkan dari aspek pengawasan, masih ada beberapa aset yang belum terawasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari lemahnya pengawasan dan pengamanan secara hukum yang belum sepenuhnya dilakukan. Di sisi lain, dari penelitian ini ditemukan kendala-kendala dalam pengelolaan aset Desa Landungsari yaitu penggalian potensi aset desa yang belum optimal, kualitas sumber daya manusia yang kurang kompeten, dan BUMDes yang tidak aktif (vakum). Untuk menangani permasalahan penggalian potensi aset desa yang belum optimal, Pemerintah Desa Landungsari harus menggali potensi aset desa lebih dalam dengan menciptakan inovasi-inovasi yang dapat berdampak positif terhadap pendapatan asli desa. Di sisi lain, untuk menangani kualitas sumber daya manusia yang kurang kompeten, maka frekuensi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia harus ditingkatkan. Sedangkan untuk menangani BUMDes yang tidak aktif (vakum), maka Pemerintah Desa Landungsari harus memberikan motivasi melalui pengalokasian dana yang lebih bagi BUMDes agar aktif kembali.

English Abstract

Village assets or village wealth is a social capital as well as economic capital that can be used as a source of village revenue and encourage productive activities of society that leads to welfare. However, there are still some assets of Landungsari Village that have not been managed optimally to increase the village original revenue. With the problem about the management of village asset, then in managing village assets required management process includes planning, organizing, utilization, and controlling aspects properly so that village assets that have a lot of potency can be optimized. The method used in this research uses descriptive research with qualitative approach which is limited with research focus, that are: (1) management of village asset that conducted by Landungsari Village Government of Dau Sub-District of Malang Regency to increase the village original revenue, covering planning, organizing, utilization, and controlling aspects, (2) constraints in asset management of Landungsari Village, Dau Sub-District, Malang Regency. The location of this research is located in Landungsari Village with research sites in the Landungsari Village Office. This research uses interactive model data analysis from Miles, Huberman, and Saldana through three stages: data condensation, data display, and conclusions drawing / verifying. The results of the research showed that the asset management of village, from the planning aspect has been good enough, with planning to change the village assets that are less contributing to the village original revenue become more useful. From the organizing aspect, the village asset manager has been assigned according to each main task and function even though the vacuum of BUMDes becomes an obstacle in the management of village assets that is market. From the utilization aspect, the village asset has been utilized in accordance with its function. However, a mistake still found in the utilization of village assets that is market that generate in a lack of contribution to the village original revenue. While from controlling aspects, some assets still have not been properly controlled. This can be seen from the weak supervision and legal safeguards that have not been fully implemented. On the other hand, this research found the obstacles in asset management of Landungsari Village such as the discovery of potential village assets that have not optimal yet, lack of competent human resources, and inactive BUMDes (vacuum). To deal with the problem of discovery the potential of village assets that have not optimal yet, the Village Government of Landungsari must explore the potential of the village's assets deeper by creating innovations that could have a positive impact on the village original revenue. On the other hand, to handle the quality of human resources that are less competent, the frequency of training to increase the capacity of human resources should be improved. Meanwhile, to handle the inactive BUMDes (vacuum), the Village Government of Landungsari must provide motivation through the allocation of more funds for BUMDes to be active again.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2017/867/051709139
Uncontrolled Keywords: village assets, village original revenue, management, planning, organizing, utilization, controlling.
Subjects: 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.4 Financial administration and budgets > 352.44 Revenue administration > 352.442 14 Revenue administration (Local administration)
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 04 Oct 2017 08:38
Last Modified: 02 Dec 2020 13:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3265
[thumbnail of 1. Bagian Depan.pdf] Text
1. Bagian Depan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (886kB)
[thumbnail of 2. BAB I.pdf] Text
2. BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (197kB)
[thumbnail of 3. BAB II.pdf] Text
3. BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (281kB)
[thumbnail of 4. BAB III.pdf] Text
4. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (191kB)
[thumbnail of 5. BAB IV.pdf] Text
5. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of 6. BAB V.pdf] Text
6. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (90kB)
[thumbnail of 7. Daftar Pustaka.pdf] Text
7. Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (217kB)

Actions (login required)

View Item View Item