Artaningrum., Ajeng Ayuningtyas (2017) Aplikasi Beberapa Dosis Npk Dan Kascing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Alternanthera Amoena Voss.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bayam merah merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang memiliki nilai komersial yang cukup tinggi Pengelolaan budidaya tanaman bayam merah dalam produksi skala besar masih jarang dilakukan petani. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman bayam yang baik dengan melakukan pemupukan. Penggunaan pupuk anorganik dapat menambahkan unsur hara serta lebih cepat terserap oleh tanaman, salah satu pupuk anorganik yaitu NPK. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mampu mencukupi kebutuhan tanaman bayam merah. Kekurangan pupuk NPK ialah hanya mengandung unsur hara makro saja dan tidak mengandung unsur hara mikro, maka dari itu perlu ditambahkannya bahan organik untuk memenuhi unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman bayam merah. Bahan organik yang digunakan adalah kascing. Kascing merupakan bahan organik yang selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah khususnya pada tanah yang kurang subur (Sembiring et al., 2013). Dengan demikian penggunaan kascing ini dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik juga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi kascing dan NPK yang optimal sehingga dapat menggantikan kebutuhan pupuk NPK pada budidaya tanaman bayam merah. Hipotesis yang disajikan ialah pupuk kascing dapat digunakan untuk mensubstitusi penggunaan pupuk NPK pada budidaya tanaman bayam merah. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Kepuharjo, Malang pada bulan Oktober hingga Desember 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yaitu P1: 100% Pupuk NPK, P2: 80% Pupuk NPK + 20% Kascing, P3: 60% Pupuk NPK + 40% Kascing, P4: 40% Pupuk NPK + 60% Kascing, P5: 20% Pupuk NPK + 80% Kascing, dan P6: 100% Kascing. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali dan setiap perlakuan terdiri dari 12 polibag sehingga terdapat 288 polibag. Pengamatan dilakukan mulai umur 10 hari setelah tanam (HST) hingga umur 43 HST dengan interval pengamatan 10 hari sekali. Parameter pengamatan yang digunakan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot panen tanaman, bobot kering tanaman, dan laju pertumbuhan relatif. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kombinasi kascing dan NPK yang paling optimal dalam menggantikan kebutuhan pupuk NPK dan memberikan pengaruh terbaik dari segi agronomi tanaman bayam merah terdapat pada pemberian 40% dan 20% kascing dengan hasil bobot panen masing-masing 47,19 g dan 45,82 g. Sedangkan hasil rekapitulasi analisis ekonomi tanaman bayam merah pada semua perlakuan termasuk dalam kategori layak untuk dibudidayakan, namun apabila dilihat dari total keuntungan yang didapatkan perlakuan 100% kascing lebih menguntungkan dibandingkan dengan perlakuan lainnya
English Abstract
Red Spinach is one kind of vegetable crop commodities that have high commercial value. Cultivation management of red spinach for production on the large-scale is still rarely performed. One attempt to increase production and quality of the best spinach with fertilization. Application of inorganic fertilizers can add nutrients and more quickly absorbed by plant, one of inorganic fertilizer is NPK. Fertilizer NPK compounds which able to provide for nutrients on red spinach. Deficiency of NPK fertilizers contain only macro-nutrients and does not contain micro-nutrients, that is necessary to be added organic material for red spinach to fulfill the micro-nutrients. One of organic materials used is vermicompost. Vermicompost fertilizer is organic material which is pretty good because in addition can improve the physical, chemical, and biological soil, especially in less fertile soil (Sembiring et al., 2013). Thus, application of vermicompost on the production of red spinach can reduce the application of inorganic fertilizers can also improve effeciency fertilizier. This research aims to determine the right combination of vermicompost and NPK fertilizer dose for reducing NPK fertilizer of red spinach. Hypothesis presented is application vermicompost fertilizer can be used to substitute NPK fertilizer inorganic compound in the cultivation of red spinach. This research was conducted at experimental garden of UB, Kepuharjo, Malang on October to December 2016. The research used randomized block design (RBD) with 6 treatments, P1: 100% NPK, P2: 80% NPK Fertilizer+20% vermicompost, P3: 60% Fertilizer NPK+40% vermicompost, P4: 40% NPK Fertilizer+60% vermicompost, P5: 20% NPK Fertilizer+80% vermicompost, and P6: 100% vermicompost. Each treatment was repeated four times and each treatment consisted of 12 polybags so there were 288 polibag. Observations began at age 10 DAP (day after planting) until the age of 43 DAP with the observation interval of 10 days. Obervation variables used were plant height, leaf number, leaf area, plant fresh weight, dry weight of the plant, and relative growth rate. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), when there is real effect then continued by Least Significant Difference (LSD) at 5% level. Based on the results, the optimal combinaton of vermicompost and NPK fertilizer dose for reducing NPK fertilizer with gave the most impact for agronomy of red spinach is treatment 40% and 20% vermicompost getting 47,19 g and 45,82 g harvest weight. The results of recapitulation economic analysis on all treatments included worth category to be cultivated, but viewed from the total benefits obtained 100% vermicompost treatment more profitable compared with the other treatment.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/202/051704155 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.4 Cooking greens and rhubarb > 635.41 Spinach > 635.418 Special cultivation methods; Fertilizers, soil conditioners, growth regulators |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 18 Jul 2017 03:04 |
Last Modified: | 30 Sep 2020 07:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/310 |
Preview |
Text
Ajeng Ayuningtyas Artaningrum.pdf Download (645kB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |