Setiawan, Lingga Putra (2017) Pengaruh Variasi Arus dan Kecepatan Pengelasan dengan Heat Input Konstan Terhadap Kekuatan Tarik Hasil Sambungan Las GMAW Baja Hypoeutectoid 0,15 C. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Proses penyambungan logam merupakan salah satu proses yang sangat penting di dalam industri manufaktur. Kualitas dari hasil pengelasan dapat dilihat salah satunya dari kekuatan mekanik sambungan las. Kualitas sambungan las sendiri dipengaruhi oleh parameter pengelasan diantaranya kuat arus, kecepatan pengelasan dan voltase. Dari ketiga parameter pengelasan tersebut, dapat kita hitung masukkan panas (heat input) yang terjadi selama proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus dan kecepatan pengelasan dengan heat input konstan terhadap kekuatan tarik hasil sambungan las. Variasi yang digunakan adalah kuat arus 89 ampere, 113 ampere, 134 ampere, 156 ampere dan 180 ampere dengan kecepatan pengelasan 1,2m/h, 1,5m/h, 1,8m/h, 2,1m/h dan 2,4m/h dengan heat input konstan sebesar 5100J/mm. Hasil sambungan las kemudian dibentuk menjadi spesimen uji tarik dan kemudian diuji kekuatan tariknya. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kuat arus dan kecepatan pengelasan, maka kekuatan tarik hasil sambungan las semakin meningkat. Kekuatan tarik yang tertinggi adalah hasil pengelasan dengan variasi arus 180 ampere dan kecepatan pengelasan 2,4m/h dengan kekuatan tarik rata-rata sebesar 460,02 N/mm², sedangkan kekuatan tarik terendah adalah hasil pengelasan dengan variasi arus 89 ampere dan kecepatan pengelasan 1,2m/h dengan kekuatan tarik rata-rata sebesar 306,11 N/mm². Temperatur history pada titik tertentu menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kuat arus dan kecepatan pengelasan akan meningkatkan temperaturnya. Kenaikkan kuat arus dan kecepatan pengelasan akan meningkatkan distribusi temperaturnya, dimana variasi kuat arus 180 ampere dengan kecepatan pengelasan 2,4m/h memiliki daerah HAZ yang paling lebar sedangkan variasi kuat arus 89 ampere dengan kecepatan pengelasan 1,2m/h memiliki daerah HAZ yang paling sempit. Meskipun kenaikkan arus dan kecepatan pengelasan meningkatkan temperatur selama proses pengelasan, hal ini berbanding terbalik dengan laju pendinginannya. Spesimen dengan temperatur paling tinggi yaitu variasi arus 180 ampere dengan kecepatan pengelasan 2,4 m/h mengalami laju pedinginan paling cepat sedangkan spesimen dengan temperatur paling rendah yaitu variasi arus 89 ampere dengan kecepatan pengelasan 1,2 m/h mengalami laju pendinginan paling lambat.
English Abstract
The process of metal jointing is one of the most important processes in the manufacturing industry. The quality of the welding can be seen from the mechanical strength of the welded joint. The quality of welding joint itself is influenced by welding parameters such as current strength, travel speed and voltage. From the three welding parameters, we can calculate the heat input that occurs during the welding process. This study aims to determine the effect of current and travel speed variation with constant heat input to the tensile strength of welded joints. The variations used are 89 ampere, 113 amperes, 134 amperes, 156 amperes and 180 amperes with travel speed 1,2m/h, 1,5m/h, 1,8m/h, 2,1m/h and 2,4m/h with a constant heat input of 5100J/mm. Then, the joint shaped into tensile strength specimens and tested to find out the value of its tensile strength. The results showed that the increasing strength of current and travel speed causing the tensile strength of welded joints increased. The highest tensile strength is welding with 180 amperes and travel speed of 2,4m/h with an average of tensile strength is 460,02 N/mm², while the lowest tensile strength is welding with 89 amperes and travel speed 1,2m/h with an average of tensile strength is 306,11 N/mm². Historical temperature at some point indicates that the increasing of current and travel speed will increase its temperature. The increase of current and travel speed will increase the temperature distribution, where variation of the 180 amperes with a travel speed of 2,4m/h has the widest HAZ area whereas variation of the 89 ampere with a travel speed of 1.2m/h has the narrowest HAZ area. Although the increase in current and travel speed increases the temperature during the welding process, this is inversely proportional to its cooling rate. The highest temperature specimen, 180 amperes with welding speed of 2,4m/h, experienced the fastest cooling rate while the lowest temperature specimens were variations of 89 amperes with travel speed 1,2m/h experiencing the slowest cooling rate.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/986/051708829 |
Uncontrolled Keywords: | Pengelasan, GMAW, Heat Input Konstan, Kekuatan Tarik. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 671 Metalworking Processes and primary metal products > 671.5 Joining and cutting of metals > 671.52 Welding |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 29 Sep 2017 01:21 |
Last Modified: | 28 Nov 2024 02:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2957 |
Text
LINGGA PUTRA SETIAWAN.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |