Ata, Yulita Uri (2017) Upaya Penanggulangan Krisis Air Bersih (Studi Kasus Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Krisis air bersih sudah menjadi masalah umum yang dihadapi pemerintah dan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur setiap tahunnya. Kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur termasuk wilayah Kabupaten Kupang. Adapun salah satu daerah yang mengalami krisis air bersih di Kabupaten Kupang adalah Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur dimana pada musim kemarau untuk mendapatkan air bersih warga harus membelinya dari tangki air. Untuk menentukan rekomendasi yang sesuai dan efektif untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih di Kelurahan Oesao, maka dilakukan analisis kebutuhan air bersih, analisis ketersediaan air, analisis neraca air dan perhitungan indeks kekeringan. Adapun metode yang digunakan dalam menghitung neraca air dan indeks kekeringan adalah analisis Thornwaite and Matter (1957). Masyarakat di Kelurahan Oesao selain menggunakan air untuk keperluan per-orang juga digunakan untuk kegiatan pertanian, dan berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh hasil nilai kebutuhan air tertinggi terjadi pada tahun 2015 dan terendah pada tahun 2008. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis neraca air, maka diperoleh defisit terbesar terjadi pada tahun 2009, sedangkan nilai surplus air terbesar terjadi pada tahun 2013. Adapun berdasarkan hasil perhitungan maka total nilai surplus lebih kecil dibandingkan nilai defisit sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada potensi krisis air. Selanjutnya nilai ketersediaan air tertinggi terjadi pada tahun 2013 dan terendah pada tahun 2010, dimana ketersediaan air meningkat pada bulan basah yaitu Januari sampai April dan menurun pada bulan Juli sampai Desember. Berdasarkan perhitungan indeks kekeringan maka tingkat kekeringan di Kelurahan Oesao dari tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2014 dan 2015 tergolong tinggi, sedangkan tahun 2013 dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulan bahwa telah terjadi kekeringan atau krisis air di Kelurahan Oesao, dan rekomendasi yang diusulkan adalah rekomendasi yang menjawab hasil dari analisis yang ada serta rekomendasi yang dapat dilakukan pada bulan basah dan bulan kering dengan memanfatkan berbagai potensi yang ada baik itu dari suhu, curah hujan, evapotranspirasi, surplus, defisit serta runoff.
English Abstract
The clean water crisis has become a common problem facing the government and society in East Nusa Tenggara province every year. The long drought that struck parts of East Nusa Tenggara included Kupang regency. One of the areas experiencing the clean water crisis in Kupang Regency is Oesao Sub-District, East Kupang District where in the dry season to get clean water, residents have to buy it from the water tank. To determine the appropriate and effective recommendations to overcome the water crisis problem in Oesao Village, clean water demand analysis, water availability analysis, water balance analysis and drought index calculation are needed. The method used in calculating water balance and drought index is the analysis of Thornwaite and Matter (1957). The community in Oesao Village besides using water for individual uses is also used for agricultural activities, and based on the calculation results obtained the highest water demand value occurred in 2015 and the lowest in 2008. Furthermore, based on the results of water balance analysis, it obtained the largest deficit Occurred in 2009, while the largest water surplus value occurred in 2013. Based on the calculation result, the total surplus value is smaller than the deficit value so it can be concluded that there is potential water crisis. Furthermore, the highest water availability occurred in 2013 and the lowest in 2010, where water availability increased during wet months from January to April and decreased from July to December. Based on the calculation of drought index, the level of drought in Oesao Sub-District from 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, 2014 and 2015 is high, while 2013 is in medium category. Based on the results of the analysis it can be concluded that there has been a drought or water crisis in Oesao Village, and the recommendations proposed are recommendations that answer the results of the existing analysis and recommendations that can be done in wet and dry months by utilizing various potentials either from Temperature, rainfall, evapotranspiration, surplus, deficit and runoff.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/966/051708809 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 628 Sanitary engineering > 628.1 Water supply |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Sep 2017 03:09 |
Last Modified: | 26 Nov 2024 01:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2946 |
Text
YULITA URI ATA.pdf Download (6MB) |
Actions (login required)
View Item |