Wibowo, Endrey Satriyo (2017) Implementasi Program Pelestarian Lingkungan Di Kabupaten Malang (Studi Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Dan Kecamatan Pakis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah ingin menjabarkan mengenai implementasi dari program pelestarian lingkungan di Kabupaten Malang yang mencakup interpretasi, standar prosedur operasi, sumber daya keuangan, dan pelaksanaan program, serta ingin mengetahui kendala yang terjadi dalam program pelestarian lingkungan yang dijalankan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini memfokuskan pada implementasi program pelestarian lingkungan di Kabupaten Malang dan kendala yang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup. Sementara lokasi berada pada Kabupaten Malang sementara situs penelitian berada pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kecamatan Pakis. Sumber dan jenis data menggunakan buku petunjuk pelaksanaan program kecamatan berseri tahun 2016 serta dokumen dan catatan yang menunjang penelitian. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah observasi, wawancara kepada pihak yang terkait dengan penelitian, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini bahwa Dinas Lingkungan Hidup sudah menjalankan program ini dengan baik sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang dibuat dan disosialisasikan sebelumnya yaitu dari interpretasi, pelaksana program, standar prosedur operasi, sumber daya keuangan, penerapan. Dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup juga telah menerapkan misi ke tujuh dalam hal ini tercantum pada Perda No 6 Tahun 2016 mengenai RPJMD Kabupaten Malang 2016. Sementara kendala yang dihadapi oleh dalam program ini oleh Dinas Lingkungan Hidup adalah masalah waktu, pelaksana program, dan dukungan dari kecamatan. Masalah waktu yakni mencakup saat penilaian lapangan, banyaknya kecamatan di Kabupaten Malang menyebabkan tersitanya waktu pada proses verifikasi lapangan. Mencakup pelaksana program dalam hal ini adalah jumlah kecamatan yang diteliti tidak berbanding dengan pelaksana program, sementara mencakup masalah dukungan beberapa kecamatan kurang dalam memenuhi dan menentukan indikator dari program yang sudah ditentukan. Sementara dari pihak Kecamatan Pakis kendala yang mereka hadapi adalah masalah waktu dan ketidaksiapan lokasi penilaian yang akan ditinjau saat verifikasi lapangan. Berdasarkan dari hasil penelitian, kesimpulan penelitian ini adalah program kecamatan berseri ini telah dijalankan dengan baik oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang. Tidak terdapat masalah dalam tahap interpretasi, sumber daya keuangan, dan pelaksanaan sementara dalam tahap standar prosedur operasi Dinas Lingkungan Hidup melewatkan satu poin, sementara itu juga terdapat kendala dalam jumlah pelaksana program yang kurang, serta kesiapan dari kecamatan yang menjalankan program juga perlu diperhatikan Saran agar pelaksanaan implementasi program pelestarian lingkungan di Kabupaten Malang dini adalah perlu adanya peraturan yang jelas diberlakukan untuk mendasari program ini kedepannya. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan program, ini bisa dilaksanakan jika sumber daya manusia yang diikut sertakan ditambah, sehingga tim penilai lapangan bisa terbagi menjadi banyak tim, mengingat banyaknya kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, komunikasi dengan kecamatan yang mengikuti program tersebut sehingga tidak terjadi salah komunikasi dan mengganggu pelaksanaan program dilapangan, hal ini bisa diantisipasi dengan banyak melakukan rapat antar kecamatan ataupun memberikan surat kepada kecamatan mengenai syarat dan ketentuan program. Selain itu masalah besarnya Kabupaten Malang bisa diantisipasi dengan menambah jumlah pelaksana program yang mengikuti program tersebut untuk program pelestarian lingkungan kedepannya.
English Abstract
The purpose of this research is to describe the implementation of environmental conservation program in Malang Regency covering interpretation, standard of operation procedure, financial resources, and program implementation, and also want to know the obstacle that happened in environmental conservation program run by Environment Department. This research uses qualitative research type using descriptive approach. This research focuses on the implementation of environmental conservation programs in Malang Regency and the obstacles faced by the Office of the Environment. While the location is in Malang Regency while the research site is at the Office of Environment and Pakis District. The sources and data types are using the guidebooks of the 2016 sub-district program implementation as well as the documents and records that support the research. Data collection techniques used are observation, interviews to parties related to research, and documentation. The result of this study is that the Department of Environment has run this program well in accordance with the implementation guidelines made and socialized previously from interpretation, program implementer, standard operating procedure, financial resources, application In this case, the Department of the Environment has also implemented the seventh mission in this matter as stated in Regulation No. 6 of 2016 regarding RPJMD Malang Regency 2016. While the obstacles faced by this program by the Office of the Environment is a matter of time, program implementer, and support of districts. The problem of time that includes the time of field assessment, the number of sub-districts in Malang regency causing the timing of the field verification process. Including the program implementer in this case is the number of sub-districts studied is not proportional to the program implementer, while covering the problem of some district lack support in fulfilling and determining indicator of the program that has been determined. While from the Pakis District, the obstacles they face are the timing and unpreparedness of the assessment location to be reviewed during field verification Based on the results of the research, the conclusion of this research is the program of this district has been run well by the Environment Department of Malang Regency. There is no problem in the stage of interpretation, financial resources, and implementation While in the standard phase of operating procedures the Environment Department passes a point, while there are also constraints in the number of program implementers that are lacking, and the readiness of the sub-districts to run the program also needs attention Suggestions for the implementation of environmental conservation programs in the early poor district is the need for a clear regulation applied to underlie this program in the future. Timeliness in the implementation of the program, this can be implemented if the human resources are included plus, so the field assessment team can be divided into many teams, given the many districts in Malang Regency, Communication with the sub-district that follow the program so that no communication and communication Disrupt the implementation of the program in the field, it can be anticipated by many meetings between sub-districts or provide letters to the district about the terms and conditions of the program. In addition, the problem of the magnitude of Malang Regency can be anticipated by increasing the number of program implementers who follow the program for environmental conservation program going forward.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2017/798/051708485 |
Uncontrolled Keywords: | Implementasi, Pelestarian Lingkungan, Program. |
Subjects: | 300 Social sciences > 354 Public administration of economy and environment > 354.3 Public administration of environment and natural resources > 354.33 Special forms of environment protection and control > 354.334 Conservation |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 18 Sep 2017 07:45 |
Last Modified: | 27 Nov 2020 03:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2658 |
Preview |
Text
Endrey Satriyo Wibowo.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |