Rachael, Adinda (2017) Minimasi Work In Process Pada Produksi Kantung Plastik Dengan Theory Of Constraints di PT. Flamboyan Jaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
PT. Flamboyan Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kantung plastik. Untuk memproduksi kantung plastik terdapat lima proses produksi, yaitu proses mixing, blowing, cutting, plong, dan packaging. Di setiap masing-masing proses memiliki jumlah mesin, kapasitas produksi dan shift kerja yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut menyebabkan terdapatnya work in process. Selain itu, perusahaan belum melakukan perencanaan produksi dalam memproduksi kantung plastik. Peningkatan work in process mengakibatkan proses produksi yang terganggu, misalnya produk WIP yang mengganggu berjalannya transportasi proses. Maka dari itu perlu dilihat proses yang mengalami bottleneck serta melakukan perencanaan produksi ulang untuk mengurangi work in process. Pada penelitian ini, perencanaan ulang produksi menggunakan metode Theory of Constraints (TOC). Terdapat lima tahapan dalam TOC. Tahap pertama adalah identifikasi stasiun konstrain. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan perhitungan Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Tahap kedua adalah eksploitasi stasiun kendala. Eksploitasi dilakukan untuk mengetahui stasiun apa saja yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana cara perbaikan itu dilakukan. Tahap ketiga adalah subordinasi, dilakukan dengan menentukan urutan prioritas produk yang akan digunakan dalam pembuatan Gantt Chart. Tahap keempat adalah eliminasi. Eliminasi dilakukan berdasarkan perbaikan pada tahap eksploitasi. Tahap kelima adalah pengulangan. Pengulangan dilakukan dengan menghitung kembali RCCP berdasarkan hasil tahap eliminasi. Di tahap keempat dan kelima dilakukan analisa Drum Buffer Rope. Berdasarkan hasil perhitungan RCCP diketahui proses yang mengalami bottleneck yaitu proses plong. Proses blowing dan proses cutting tidak mengalami bottleneck, namun hasil perhitungan RCCP menunjukkan kedua proses tersebut memiliki nilai varians yang tinggi. Nilai varians tinggi disebabkan oleh kapasitas tersedia yang berlebih, sehingga dalam kurun waktu sebulan proses mengalami hari kerja kosong yang berlebih. Eliminasi bottleneck untuk proses plong adalah penambahan jam kerja lembur berdasarkan jumlah waktu kerja yang kurang. Dari hasil perhitungan untuk periode Desember didapatkan penambahan jam kerja lembur sebesar 3 jam. Pengurangan nilai varians pada proses blowing dan cutting dilakukan dengan pengurangan jam kerja berdasarkan jumlah waktu kerja yang berlebih. Dari hasil perhitungan untuk periode Desember didapatkan pengurangan jam kerja sebesar 5 jam. Dari hasil perhitungan RCCP ulang didapatkan hasil proses plong mengalami non bottleneck setelah 5 kali pengulangan. Pada proses blowing periode 13 nilai varians yang berkurang dari 2007,43 menjadi 432,81 dan hasil proses tetap mengalami non bottleneck, sehingga perbaikan dapat dilakukan. Pada proses cutting periode 13 nilai varians yang berkurang dari 1070,63 menjadi 230,83 dan hasil proses tetap mengalami non bottleneck, sehingga perbaikan dapat dilakukan. Dari penyusunan perencanaan produksi ulang didapatkan hasil hari kerja kosong pada proses blowing berkurang dari 18 hari menjadi 11 hari kerja. pada proses cutting hari kerja kosong berkurang dari 18 hari kerja menjadi 10 hari kerja.
English Abstract
PT. Flamboyan Jaya is a company engaged in the production of plastic bags. To produce plastic bags there are five production processes, namely the process of mixing, blowing, cutting, plong, and packaging. Each process has different number of machines, production capacity and work shifts. These differences causes work in process. In addition, the company has not done production planning in producing plastic bags. Increased work in process results in disrupted production processes, such as WIP products that disrupt the transport of processes. This study aims to determine the process with a bottleneck and re-planning production to reduce work in process. In this study, re-planning was done by the Theory of Constraints (TOC) method. TOC method consists of five stages. The first stage is the identification of constraints stations. Identification is done using Rough Cut Capacity Planning (RCCP) method. The second stage is the exploitation of the constraints station. Exploitation is conducted to find out what station will be repaired and how to repair it. The third stage is subordination, by determining the priority order of the product to be used in making Gantt Chart. The fourth stage is elimination. Elimination is based on improvement in the exploitation stage. The fifth stage is repetition. Repetition is done by recalculating RCCP based on the result of elimination stage. In the fourth and fifth stage, the Drum Buffer Rope analysis is performed. Based on RCCP calculation, the process with bottleneck is the plong process. Blowing process and cutting process are non bottleneck processes, but the result of RCCP calculation shows that both process have high variance value. High variance values are caused by excessive available capacity, so that within a month the process would undergo an excessively empty workday. Changes made to the process of plong is the addition of overtime hours based on the amount of shortage of working time. The calculation results for the period of December found the addition of overtime working hours by 3 hours. The change in the blowing and cutting process is the reduction of working hours based on the amount of excessive working time. The calculation results for the period of December found a reduction of working hours by 5 hours. By re-calculating the RCCP the result showed that plong process have no bottleneck after 5 times repetition. In the blowing process on 13th period the value of variance decreased from 2007.43 to 432.81 and the results of the process remains non-bottleneck, so the improvement can be done. In the cutting process on 13th period the value of variance decreased from 1070,63 to 230,83 and the results of the process remains non-bottleneck, so the improvement can be done. From the re-production planning, the result of empty working days on the blowing process is reduced from 18 days to 11 working days. On the process of cutting the empty working day is reduced from 18 working days to 10 working days.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2017/905/051708748 |
| Uncontrolled Keywords: | Theory of constraints, Rough Cut Capacity Planning, work in process, bottleneck, kantung plastik |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.001 Philosophy and theory |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 18 Sep 2017 02:02 |
| Last Modified: | 14 Mar 2023 03:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2594 |
![[thumbnail of ADINDA RACHAEL.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
ADINDA RACHAEL.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |