Perubahan Fisik Rumah Tradisional Tanean Lanjhang Desa Klampar, Kec Proppo Terkait Aktivitas Industri Batik

Maulina, Gita (2017) Perubahan Fisik Rumah Tradisional Tanean Lanjhang Desa Klampar, Kec Proppo Terkait Aktivitas Industri Batik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Suku madura memiliki rumah tradisional yang disebut tanean lanjhang. Tanean lanjhang memiliki ruang-ruang didalamnya yang terdiri dari langghar (mushola), rumah utama yang diikuti rumah-rumah lainnya yang pada umumnya berderet dari Barat ke Timur, sesuai urutan dalam keluarga, dapur, kandang, dan tanean (pekarangan). Pola ini masih banyak digunakan di Desa Klampar. Desa Klampar merupakan desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai pengrajin batik dan berpusat di Dusun Banyumas. Desa Klampar terletak di perbatasan Kabupaten Kota Pamekasan dan Kecamatan Proppo. Adanya kegiatan industri batik yang menjadi usaha rumah tangga berpengaruh terhadap fungsi komponen tanean lanjhang. Variabel yang digunakan pada aspek industri batik adalah tenaga kerja dengan sub-variabel jumlah dan asal, nilai produksi dengan sub-variabel jumlah dan distribusi dan proses produksi dengan sub-variabel waktu dan tahap. Sedangkan pada aspek tanean lanjhang menggunakan variabel komponen fisik dengan sub-variabel tanean, langghar, rumah tinggal, dapur dan kandang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis konten dan komparatif. Pengambilan data dilakukan dengan studi literatur, observasi, penyebaran kuisioner dan wawancara. Penelitian ini menggunakan 62 sampel untuk analisis deskriptif dan 5 sampel untuk analisis konten dan komparatif dengan metode wawancara mendalam terhadap key person. Sampel tersebar di empat dusun yaitu Dusun Banyumas, Dusun Sumberpapan, Dusun Batubaja dan Dusun Mursongai. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat klasifikasi pada masyarakat Desa Klampar yaitu Buruh (B), Pengrajin Kecil (PK) dan Pengrajin Besar/Pengusaha(P). Terdapat dua jenis perubahan terkait aktivitas industri pada unit tanean lanjhang yaitu adanya penambahan ruang dan alih fungsi ruang. Penambahan ruang pada 3(tiga) jenis sampel yaitu pada klasifikasi PK (Pengrajin kecil) I, klasifikasi PK III dan kalsifikasi P (Pengusaha). Hal tersebut disebabkan oleh jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam satu lingkup taneyan lanjhang dimana jumlahnya 5<. Pada sampel klasifikasi PK II dan klasifikasi B tidak mengalami penambahan ruang. Hal ini karena jumlah tenaga kerja pada sampel klasifikasi PK II masih tergolong sedikit, yaitu 5 (lima) orang selain keluarga batih yang menempati lingkup tanean lanjhang sehingga pemilik merasa belum perlu menambah ruang. Sedangkan pada sampel klasifikasi buruh juga tidak mengalami penambahan ruang karena kegiatan industri batik hanya dilakukan oleh anggota keluarga batih yang menempatinya.

English Abstract

The Madurese has a traditional house called tanean lanjhang. Tanean lanjhang has spaces within it which consists of langghar (mushola), the main house followed by other houses which generally lined from West to East, in order of family, kitchen, cage, and tanean (yard). This pattern is still widely used in Klampar Village. Klampar village is a village where most of its people work as batik craftsmen and centered in Banyumas. Klampar village is located on the border of Pamekasan Municipality and Proppo District. The existence of batik industry activities that become a household business has an effect on the function of tanean lanjhang component. The variables used in batik industry aspect are labor with sub-variable of number and origin, production value with sub-variable number and distribution and production process with sub-variable of time and stage. While on tanean aspect lanjhang use variable of physical component with sub-variable tanean, langghar, house stay, kitchen and cage. The analysis used is descriptive analysis, content analysis and comparative. The data were collected by literature study, observation, questionnaire distribution and interview. This study used 62 samples for descriptive analysis and 5 samples for content and comparative analysis with in-depth interview method on key person. Samples are distributed in four hamlets namely Banyumas Village, Sumberpapan Sub-Village, Batubaja Hamlet and Mursongai Village. Research indicates that there are classification in Klampar Village community that is Labor (B), Small Craftsman (PK) and Large Craftsman / Entrepreneur (P). There are two types of changes related to industrial activity on the unit tanean lanjhang that is the addition of space and space functions transfer. The addition of space on 3 (three) types of samples are the classification of PK (small craftsmen) I, PK III classification and calcification P (Entrepreneur). This is due to the amount of labor employed in a scope of taneyan lanjhang where the number is 5 <. In the classification sample PK II and classification B did not have additional space. This is because the number of workers in the classification sample PK II is still relatively small, ie 5 (five) people in addition to the batih family who occupy the scope tanean lanjhang so that the owner feels no need to add space. While the classification of labor samples also did not experience additional space because the batik industry activity is only done by members of the batih family who occupy it.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2017/894/051708737
Uncontrolled Keywords: Perubahan fisik, tanean lanjhang, industri batik
Subjects: 700 The Arts > 711 Area planning (civic art) > 711.5 Specific kinds of areas > 711.59 Housing renewal
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 15 Sep 2017 02:50
Last Modified: 23 Nov 2022 07:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2567
[thumbnail of GITA MAULINA.pdf] Text
GITA MAULINA.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item