Narrative Structure Of Sayembara Adu Jago As Oral Tradition In Sanggar Asmorobangun, Pakisaji, Malang

Khairaa, Ellif Shiffiyn (2017) Narrative Structure Of Sayembara Adu Jago As Oral Tradition In Sanggar Asmorobangun, Pakisaji, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cerita Panji adalah cerita klasik dari Jawa yang menceritakan tentang kepahlawanan. Cerita Panji berasal dari sastra lisan dimana dari waktu ke waktu, cerita panji pun berkembang hingga memiliki berbagai macam versi bergantung pada kreatifitas pendongengnya. Cerita Panji juga bertransformasi ke dalam bentuk seni gerak tari dan wayang. Salah satu wayang yang terkenal yang membawakan cerita Panji adalah Wayang Topeng Malangan. Salah satu sanggar Wayang Topeng Malangan yang masih aktif menjaga tradisi budaya ini adalah Sanggar Asmorobangun di Pakisaji, Malang. Akan tetapi, dari berbagai versi yang berkembang Sanggar Asmorobangun menyediakan tujuh cerita yang berbeda yang kesemuanya membawakan cerita tentang keluarga Panji Asmorobangun. Banyak dari cerita yang dibawakan menceritakan tentang cerita cinta yang berpusat pada tokoh Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji. Salah satu cerita yang di bawakan adalah Sayembara Adu Jago, cerita ini fokus pada anak Panji Asmorobangun, Panji Laras. Penulis menerapkan teori dari Vladimir Propp untuk mengetahui struktur naratif serta fungsi pelaku dan skema pergerakan cerita pada teks narasi dengan judul Sayembara Adu Jago sebagai sastra lisan di Sanggar Asmorobangun, Pakis Aji, Malang. Hal ini untuk mengetahui bahwa karakter adalah komponen terpenting pada cerita. Data yang berupa teks narasi Sayembara Adu Jago di dapat dari hasil transkrip wawancara dengan pemilik Sanggar Asmorobangun yakni, Pak Handoyo. Terdapat tiga belas fungsi narasi pada teks Sayembara Adu Jago. fungsi narasi tersebut dimulai dengan fungsi Violation (δ), Trickery (ε), Villainy (A), Lack (a), Mediation (B) Departure (), Struggle (H), Victory (I), Liquidation of Lack (K), Returns (R), Recognition (Q), Exposure (Ex), dan diahiri dengan fungsi Wedding (W). Dari tiga belas urutan fungsi narasi tersebut, terdapat empat fungsi pelaku yang di temukan pada objek penelitian ini. Terdapat Villain, Hero, Princess, dan Father of Princess. Skema pergerakan cerita dikategorikan ke tipe kedua yaitu pergerakan kedua dimulai sebelum pergerakan pertama berhenti. Melalui skema pergerakan cerita ini juga menunjukkan tentang nilai budaya jawa tentang kesempurnaan keluarga. Hal ini bisa dilihat dari lengkapnya sebuah keluarga.

English Abstract

Cerita Panji is a classic story from Java which tells about the heroic element of Panji. Cerita Panji is the origin from oral tradition where it always evolve into some various versions based on storyteller creativity. It is also transformed in dance performance and wayang. One of the popular wayang which tells about Cerita Panji is Wayang Topeng Malangan. One of Sanggar Wayang Topeng Malangan which still active in keeping this tradition alive is Sanggar Asmorobangun in Pakis aji, Malang. However, Sanggar Asmorobangun serves seven different stories which tells about Panji Asmorobangun’s family. Most of them tells about love stories which focused on Panji Asmoroabngun and Dewi Sekartaji. One of them is Sayembara Adu Jago which focused on Panji Asmorobangun’s son, Panji Laras which make this object of the study is different from other stories. The researcher applies Vladimir Propp’s theory to find the narrative function and explain the character roles and moves in the narrative text of Sayembara Adu Jago as oral tradition in Sanggar Asmorobangun, Pakis aji, Malang. It is the way to understand that characters are the fundamental element in tale. The data was taken by transcripting the interview from the owner of Sanggar Asmorobangun, Pak Handoyo, which is the narrative text of Sayembara Adu Jago. There are thirteen narrative functions of Sayembara Adu Jago. It begins with the Violation (δ), Trickery (ε), Villainy (A), Lack (a), Mediation (B) Departure (), Struggle (H), Victory (I), Liquidation of Lack (K), Returns (R), Recognition (Q), Exposure (Ex), and the story is ended with Wedding (W). From those thirteen sequences of narrative function, there are four character’s roles which is found in this object of the study. There are Villain, Hero, Princess and Father of the Princess. The scheme of move is categorized into second type of move where the second move begin before the first move end. Through the moves, it also shows a Java’s cultural values which is about the notion of perfect family. It can be seen by having a complete family.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FBS/2017/678/051707475
Uncontrolled Keywords: Struktur Naratif , Sastra Lisan, Cerita Panji, Sayembara Adu Jago, Wayang Topeng Malangan.
Subjects: 700 The Arts > 792 Stage presentations > 792.2 Comedy and melodrama
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 14 Sep 2017 01:37
Last Modified: 09 Dec 2020 12:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2491
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf] Text
BAGIAN DEPAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of 2. BAB I.pdf] Text
2. BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (447kB)
[thumbnail of 3. BAB II.pdf] Text
3. BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (518kB)
[thumbnail of 4. BAB III.pdf] Text
4. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (565kB)
[thumbnail of 5. BAB IV.pdf] Text
5. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (255kB)
[thumbnail of 6. DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
6. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (253kB)

Actions (login required)

View Item View Item