Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau Terhadap Jumlah Sel Epitel Sekretorik Dan Ekspresi Reseptor Estrogen-Α Tuba Fallopi Tikus Wistar Yang Dipapar Monosodium Glutamat

Suherlin, Ika (2017) Pengaruh Pemberian Ekstrak Teh Hijau Terhadap Jumlah Sel Epitel Sekretorik Dan Ekspresi Reseptor Estrogen-Α Tuba Fallopi Tikus Wistar Yang Dipapar Monosodium Glutamat. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Infertilitas merupakan masalah yang cukup sensitif bagi pasangan suami istri yang sulit mempunyai anak, prevalensi infertilitas mencapai 15% dari pasangan yang baru menikah. Penyebab utama infertilitas adalah di saluran tuba yaitu setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi normal, anatomi saluran tuba, dan mencegah fertilisasi sperma dengan sel telur dan hasil fertilisasi. Stres oksidatif dapat menyebabkan infertilitas melalui berbagai mekanisme, yaitu dengan ketidakseimbangan antioksidan dan radikal bebas, sehingga meningkatkan kerusakan seluler yang disebabkan oleh Reactive oxygen species (ROS). Monosodium glutamat (MSG) diketahui dapat menyebabkan peningkatan produksi ROS. Konsumsi MSG pada orang dewasa dengan dosis terbesar untuk mendapatkan rasa enak adalah 60 mg/kg BB/hr, jika mengkonsumsi dengan dosis yang lebih tinggi menyebabkan dampak negatif. Glutamat dan reseptornya dilokalisasi dalam berbagai inti hipotalamus yang dianggap penting untuk reproduksi dan neuroendokrin. Peningkatan konsumsi glutamat menyebabkan overaktivasi reseptor glutamat di tubuh dan peningkatan Ca2+ intraseluler yang secara langsung menghasilkan ROS dan berdampak pada peningkatan respirasi mitokondria sehingga terjadi disfungsi mitokondria yang akhirnya mengakibatkan kematian sel. MSG menyebabkan kerusakan pada sumbu arkuata nukleus hipotalamus sehingga menggangu fungsi Hipothalamic Pituitary Adrenal (HPA) axis. Hal ini menyebabkan pada folikulogenesis sebagian besar folikel ovarium atretik yang berakibat penurunan kadar estrogen pada darah. Paparan MSG pada tikus wistar ternyata menyebabkan penurunan jumlah sel epitel sekretorik dan ekspresi reseptor estrogen-α. Epitel tuba fallopi disusun oleh sel epitel bersilia dan sel epitel sekretorik. Estrogen mempengaruhi aktivitas sel bersilia untuk membantu mengarahkan ovum ke uterus untuk membantu proses fertilisasi. Jumlah optimal hormon estrogen akan berikatan dengan reseptor estrogen yang berada di inti dan menyebabkan reseptor estrogen menjadi aktif. Sel epitel sekretorik berfungsi mengeluarkan cairan yang bersifat nutritif untuk sperma, embrio dan melubrikasi jalan embrio menuju uterus. Reseptor glutamat selain di hipotalamus juga terdapat di epitel tuba fallopi. Salah satu reseptor yang memiliki distribusi luas di jaringan perifer yaitu NMDAR1. Selain NMDAR1, terdapat juga subtipe reseptor glutamat GluR 2/3 dan Ka 2. Jika aktifasi reseptor glutamat tuba fallopi berlebihan maka menyebabkan kematian sel di tuba fallopi. Apabila aktifasi reseptor glutamat berlebihan menyebabkan ROS sehingga antioksidan di dalam tubuh tidak mampu untuk menetralisir radikal bebas. Oleh karena itu, dibutuhkan antioksidan dari luar yaitu ekstrak teh hijau. Ekstrak teh hijau mengandung katekin yang mampu meningkatkan regulasi aktivitas antioksidan dalam tubuh seperti katalase, superoksida dismutase yang mengalami stres oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak teh hijau terhadap jumlah sel epitel sekretorik dan ekspresi reseptor estrogen-α pada tikus wistar yang dipapar MSG. Penelitian eksperimental dengan rancangan randomized post test control group design menggunakan 25 ekor tikus wistar dibagi secara acak menjadi lima kelompok. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif (MSG saja), perlakuan 1 (MSG 0,7 mg/gBB+ ekstrak teh hijau 0,7 mg/tks/hr), perlakuan 2 (MSG 0,7 mg/gBB+ ekstrak teh hijau 1,4 mg/tks/hr), perlakuan 3 (MSG 0,7 mg/gBB+ ekstrak teh hijau 2,8 mg/tks/hr). Diberi perlakuan secara oral dengan menggunakan sonde selama 30 hari. Pada hari ke 31 dilakukan swab vagina tikus untuk menentukan fase proestrus kemudian dilakukan pembedahan dan organ tuba fallopi diambil. Penghitungan jumlah sel epitel sekretorik tuba dilakukan dengan pemeriksaan histopatologis pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (HE) yang diamati dengan menggunakan mikroskop olympus XC 10 dengan pembesaran 400x. Ekspresi RE-α dideteksi dengan antibodi anti tikus ER-α bs-0725R merk Bios antibody dengan metode imunohistokimia. Ekspresi RE-α tampak berwarna coklat pada inti sel epitel tuba fallopi. Analisa hasil penelitian menggunakan uji Anova dengan tingkat kepercayaan 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada rerata kelompok perlakuan berbagai dosis ekstrak teh hijau, kelompok perlakuan berbagai dosis ekstrak teh hijau dapat meningkatkan jumlah sel epitel sekretorik yang dipapar MSG dengan nilai p= 0,000. Secara statistik ada perbedaan yang bermakna pada rerata kelompok perlakuan berbagai dosis ekstrak teh hijau, kelompok perlakuan ix berbagai dosis ekstrak teh hijau dapat meningkatkan ekspresi RE-α yang dipapar MSG dengan nilai p= 0,000. Hasil uji LSD perbedaan rerata jumlah sel epitel sekretorik dan ekspresi reseptor estrogen-α tuba fallopi menunjukkan bahwa antara perbandingan kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif didapatkan berbeda signfikan, dan perbandingan kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan 1,2 dan 3 terdapat perbedan yang signifikan. Hasil analisis uji regresi jumlah sel epitel sekretorik diperoleh besarnya nilai positif pada koefisien pengaruh regresi 6,509 menunjukkan adanya pengaruh dengan bertambahnya dosis maka seiring dengan pertambahan jumlah sel epitel sekretorik tuba fallopi. Selanjutnya, hasil analisis regresi ekspresi reseptor estrogen-α diperoleh besarnya nilai positif pada koefisien pengaruh regresi 8,942 menunjukkan adanya pengaruh dengan bertambahnya dosis maka seiring dengan pertambahan ekspresi reseptor estrogen-α tuba fallopi. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak teh hijau dapat meningkatkan jumlah sel epitel sekretorik dan reseptor estrogen-α tuba fallopi pada tikus wistar yang dipapar MSG.

English Abstract

Infertility is an adequate sensitive issue for couples who are in trouble to have children, the prevalence of infertility reaches 15% of new married couples. The main cause of infertility is in the fallopian tubes that is any condition that affects the normal function, anatomy of the fallopian tubes, and prevents sperm fertilization with eggs and fertilization. Oxidative stress can cause infertility through various mechanisms, that is with antioxidant imbalance and free radicals, thus increasing the cellular damage caused by Reactive oxygen species (ROS). Monosodium glutamate (MSG) is known to cause an increase in ROS production. The consumption of MSG in adults with the greatest dose in order to reach a delicious taste is 60 mg / kg BW /day, if it is consumed with higher doses it will cause a negative impact. Glutamate and its receptors are localized in a variety of hypothalamic nuclei that are considered essential for reproduction and neuroendocrine. Increased glutamate consumption leads to overactivation of glutamate receptors in the body and an increase in intracellular Ca2 + that directly produces ROS and affects the increasing of mitochondrial respiration which impacts mitochondrial dysfunction leading to cell death. MSG causes damage to the arcuate axis of the hypothalamus nucleus thus disrupting the function of the Hipothalamic Pituitary Adrenal (HPA) axis. It leads to the follicular folikulogenesis of most atrial ovary follicles resulting the decreasing of estrogen levels in the blood. The MSG exposure to the wistar rats results the decreasing in the number of secretory epithelial cells and expression of estrogen-α receptors. The fallopian tube epithelium is composed by ciliated epithelial cells and secretory epithelial cells. Estrogen affects the activity of ciliated cells which helps directly the ovum to the uterus to support the fertilization process. The optimal amount of estrogen will bind to estrogen receptors which is located in the nucleus and cause the estrogen receptor to be active. Secretory epithelial cells functions to remove the nutritive fluid for sperm, embryo and lubricate embryo road to the uterus. Not only in the hypothalamus, Glutamate receptors also present in the fallopian tube epithelium. One of the receptors that has a wide distribution in peripheral tissue is NMDAR1. In addition to NMDAR1, there are also glutamate receptor subtypes GluR 2/3 and Ka 2. If the activation of the excessive tubular fallopian glutamate causes the cell death in the fallopian tube. When the activation of excessive glutamate receptor causes ROS so that antioxidants in the body are unable to neutralize free radicals. Therefore, it takes an antioxidant from the outside, such as green tea extract. Green tea extract contains catechins that are able to increase the regulation of antioxidant activity in the body such as catalase, superoxide dismutase that suffer the oxidative stress. This study aims to determine the effect of green tea extract on the number of secretory epithelial cells and expression of estrogen-α receptors of wistar mice which were exposed by MSG. Experimental study with randomized post-control group design using 25 wistar mice divided randomly into five groups. Negative control group (MSG alone), treatment 1 (MSG 0.7 mg / gBB + green tea extract 0.7 mg / mouse / day), treatment 2 (MSG 0.7 mg / gBB + green tea extract 1.4 Mg / mouse / day), treatment 3 (MSG 0.7 mg / gBB + green tea extract 2.8 mg / mouse / day). Those mice were treated bby Oral treatment using sonde for 30 days. On the 31st day a rat vaginal swab was performed to determine the proestrus phase, then surgery and fallopian tube organs were conducted. Calculating the number of tubular secretory epithelial cells was performed by histopathologic staining of hematoxylin and Eosin (HE) which was observed using an Olympus XC 10 microscope with 400x magnification. RE-α expression was detected with the antibody of ER-α anti-mouse bs-0725R brand Bios antibody using the immunohistochemical method. RE-α expression produced the brown colour in the core of epithelial cells in the fallopian tube. The analyze of the research result used the Anova test with trust level 0,05. It showed that there was a significant difference on the average of treatment group of various doses of green tea extract, the treatment group of various doses of green tea extract could increase the number of epithelial cells which were exposed to MSG with p = 0,000. The result of LSD test, the difference of mean number of secretory epithelial cells and expression of estrogen-α receptor of fallopian tubes showed that between the comparison of negative control group and positive control group was xi significantly different, and the comparison of positive control group with treatment group 1,2 and 3 showed significantly difference. The result of regression test of the secretory epithelial cells number was obtained by the positive value on the coefficient of regression effect 6,509 shows the influence of increasing dose also affects the increase of secretory epithelial cell in Fallopian tubes. Furthermore, the result of the regression analysis of estrogen-α receptor expression was obtained by the positive value on the regression effect coefficient of 8.942 shows that the effect of the increasing dose hence along with the expression of estrogen-α receptor in Fallopian tubes. In summary, the giving of green tea extract can increase the number of secretory epithelial cells and estrogen-α receptor in fallopian tubes in wistar mice which were exposed by MSG.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	TES/615.323 624/SUH/p/2017/041708537
Uncontrolled Keywords:	CAMELLIAS, GREEN TEA, EPITHELIAL CELLS, ESTROGEN, FALLOPIAN TUBES, MONOSODIUM GLUTAMATE
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.1 Gynecology > 618.17 Functional and systemic disorders
Divisions:	S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Nur Cholis
Date Deposited:	13 Sep 2017 04:40
Last Modified:	22 Dec 2020 23:44
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2473

	Text Bagian Depan.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text BAB I.pdf Restricted to Repository staff only Download (218kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (643kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (602kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (385kB)
	Text BAB VII.pdf Restricted to Repository staff only Download (57kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (458kB)

Actions (login required)

View Item