Aziz, Ahmad Khoirul (2017) Illocutionary Forces In Indonesian Netizens’ Comments On LGBT Issues. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Manusia sebagai makhluk pengguna tanda menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan maksud mereka. Menghadapi hal ini, penelitian pada tindak ilokusi penting dalam memahami maksud penutur. Peneliti tertarik meneliti tindakan-tindakan ilokusi dari warganet Indonesia terhadap isu LGBT. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini isu-isu LGBT mendapatkan banyak perhatian dari warganet Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tindakan-tindakan ilokusi yang digunakan oleh warganet Indonesia dan strategi untuk merealisasikan tindakan-tindakan ilokusi tersebut. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan analisis konten untuk menganalisa data. Sumber data dari penelitian ini adalah komentar-komentar dari postingan-postingan berita yang ditemukan di halaman fans FB Kompas pada Bulan Oktober sampai November 2016 tentang isu-isu LGBT. Peneliti menggunakan teori Searle dan Vanderveken tentang tindak ilokusi dan teori Searle tentang tindak ilokusi primer dan sekunder. Studi ini menemukan 519 tindakan dari 474 ujaran. Tindakan ujaran yang paling banyak digunakan adalah tindakan menyatakan (94), bertanya (82), berargumen (49), menyetujui (24), mengharuskan (22), dan memerintah (21). Tindakan ujaran yang direalisasikan menggunakan strategi sekunder sebanyak 441 dan strategi primer sebanyak 78. Tindakan yang banyak direalisasikan dengan strategi sekunder ialah tindakan menyatakan sedangkan dari strategi primer ialah tindakan menyetujui. Hasil studi menunjukan bahwa dalam mengomentari isu LGBT, banyak warganet Indonesia yang menggunakan tindakan menyatakan dengan menggunakan strategi sekunder. Ini menunjukan bahwa warganet Indonesia sudah mempunyai pandangan sendiri pada isu LGBT dan tidak relevan pada postingan. Disamping itu, penelitian ini juga menunjukan bahwa tindakan menyetujui adalah tindakan yang banyak direalisasikan dengan strategi primer. Hal ini menunjukan bahwa tindakan menyetujui adalah tindakan yang relevan menjawab postingan berita yang pasti mengandung tindakan menginformasikan. Peneliti memberikan saran bahwa para peneliti selanjutnya dapat menggunakan teori yang lain atau objek studi yang berhubungan dengan komen di media sosial yang lain. Disamping itu, para peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak data untuk membuktikan hasil yang ditunjukan dalam penelitian ini. Para peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian tentang kata kerja ilokusi.
English Abstract
Human beings as symbol-using creatures use language as their communication tool in conveying their intentions. Facing this issue, research on illocutionary forces is important to understand the intention of the speaker. The researcher is interested in researching the illocutionary forces of Indonesian netizens on LGBT issues. It is because recently LGBT issues get many attentions from Indonesian netizen. The aim of this research is to find out the illocutionry forces used by Indonesian netizens and the strategy to realize those illocutionary forces. In conducting this research, the researcher uses qualitative descriptive approach with content analysis to analyze the data. The data source of this research is comments from news posts found in Kompas FB fanspage on October to November 2016 about LGBT issues. The researcher uses Searle and Vanderveken’s theory on illocutionary force and Searle’s theory on primary and secondary illocutionary force. This study found 519 forces from 206 comments which is divided into 474 utterances. The five most acts of the utterances found are the act to stating (94), asking (82), arguing (49), approving (24), requiring (22), and ordering (21) . Forces of these utterances that are delivered with secondary strategy are 441 and primary strategy are 78 . The most act reveald by secondary strategy is act to stating while from primary strategy is act to approving. The results of this study shows that in commenting on LGBT issues, most of Indonesian netizens use act to stating that delivered in secondary strategy. It means that Indonesian netizens already have their own views on LGBT issues and not relevant to the news post. Besides, this study also shows that the act to approving is the most act realized in primary strategy. It means that the act to approve is the relevant act to answer the news post that surely containing the act to informing. The researcher suggests that the next researchers may use another theory or object study related to the comment in social media. Besides, the next researchers can use more data to prove the results showed in this study. The next researchers can also conducting research about illocutionary verb.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2017/704/051707485 |
Uncontrolled Keywords: | Illocution, Force, Secondary Strategy, Netizen, LGBT |
Subjects: | 400 Language > 401 Philosophy and theory; international languages > 401.4 Communication; semantics, pragmatics, languages for special purposes > 401.45 Pragmatics > 401.452 Speech acts |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 13 Sep 2017 03:28 |
Last Modified: | 06 Oct 2020 02:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2459 |
Preview |
Text
Ahmad Khoirul Aziz.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |