Astuti, Wuri Widi (2017) Pengaruh Ekstrak Daun Turi Merah (Sesbania Grandiflora L.Pers) Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Di Uterus Dan Kadar Il-6 Pada Mencit Nifas Yang Diinokulasi Staphylococcus Aureus. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
nfeksi nifas adalah seluruh inflamasi yang terjadi akibat masuknya bakteri ke dalam organ genitalia pada saat proses persalinan maupun pada masa nifas. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri gram positif yang sering ditemukan pada infeksi nifas. Staphylococcus aureus masuk ke dalam tubuh melalui perlukaan jalan lahir atau perlukaan pada daerah traktus genetalia dan naik menuju uterus. Kehadiran bakteri secara terus menerus kedalam uterus memicu respon inflamasi dan perubahan patologis yang kemudian dapat menyebabkan keterlambatan dalam involusi. Jumlah bakteri patogen yang berkoloni dalam uterus ibu postpartum yang cukup besar memungkinkan bakteri untuk mengalahkan mekanisme pertahanan uterus dan menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa Staphylococcus aureus yang masuk kedalam tubuh dianggap sebagai antigen yang akan dieliminasi oleh neutrofil dan makrofag dalam perannya sebagai sistem imun alami. Makrofag yang teraktivasi akan mensekresi beberapa sitokin proinflamasi antara lain TNF-α, IL-1β dan IL-6. Peningkatan kadar sitokin menunjukkan keparahan dari suatu penyakit. Beberapa infeksi Staphylococcus aureus masih bisa diobati dengan jenis antibiotik sederhana, namun saat ini mulai munculnya bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik menyebabkan penggunaan antibiotik menjadi tidak efektif sehingga diperlukan pengobatan alternatif. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah ekstrak daun turi merah yang mempunyai kandungan saponin, tannin dan flavonoid sebagai antibiotik alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh ekstrak daun turi merah (Sesbania grandiflora L.Pers) terhadap jumlah koloni bakteri dan kadar IL-6 pada mencit nifas yang diinokulasi Staphylococcus aureus. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2017. Penelitian ini dilakukan secara in vivo pada 25 ekor mencit (Mus musculus) nifas 0-12 jam. Metode penelitian ini adalah True Experiment dengan pedekatan Posttest Only Control Group Design. Sampel selanjutnya dikelompokan menjadi 5 (lima) kelompok yang diambil secara random dan dibagi menjadi kelompok K(-) adalah kelompok mencit bunting yang tidak diberikan perlakuan apapun, kelompok K(+) adalah kelompok mencit bunting yang diinokulasi Staphylococcus aureus, kelompok P1 adalah kelompok mencit yang diinokulasi Staphylococcus aureus dan ekstrak daun turi merah dengan dosis 125 mg/kgBB, kelompok P2 adalah kelompok mencit yang diinokulasi Staphylococcus aureus dan ekstrak daun turi merah dengan dosis 250 mg/kgBB, kelompok P3 adalah kelompok mencit yang diinokulasi Staphylococcus aureus dan ekstrak daun turi merah dengan dosis 500 mg/kgBB. Pengukuran kadar IL-6 dilakukan dengan metode elisa dan penghitungan jumlah koloni bakteri secara Total Plate Count dengan metode Pour Plate Slide. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dan uji lanjut LSD 5% pada variabel kadar IL-6.Sedangkan pada variabel jumlah koloni bakteri menggunakan uji One Way Anova dan uji lanjut Dunnet T3. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan pemberian ekstrak daun turi merah mampu menurunkan kadar IL-6 dan jumlah koloni bakteri di uterus pada mencit nifas yang diinokulasi Staphylococcus aureus. Pemberian ekstrak daun turi merah pada mencit nifas yang diinokulasi Staphylococcus aureus berpengaruh signifikan menurunkan kadar IL-6 dan jumlah koloni bakteri di uterus. Kandungan senyawa flavonoid, tannin dan saponin mampu menurunkan kadar IL-6 dengan mengaktivasi makrofrag dan menghambat proses transkripsi NF-kB, sehingga aktivasi NF-KB menurun. Senyawa ekstrak daun turi merah juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri secara langsung yang dapat menurunkan jumlah koloni bakteri di uterus. Oleh karena itu ekstrak daun turi merah dapat bermanfaat sebagai imunomodulator dan antibakteri dalam mengatasi masalah infeksi terutama pada masa nifas.
English Abstract
Postpartum infections are all inflammation that occurs due to entry of bacteria into the genital organs during labor and during childbirth. Staphylococcus aureus is one of the gram-positive bacteria commonly found in postpartum infections. Staphylococcus aureus enters in the body through an injured pathway or injury to the genetically tract area and ascends to the uterus. The continued presence of bacteria into the uterus triggers an inflammatory response and pathological can changes then cause delays in involution. The number of pathogenic bacteria that uterus colonize of the mother postpartum large enough to allow bacteria to defeat the defense mechanisms of the uterus and cause life-threatening infections of Staphylococcus aureus that enters in the body is considered as an antigen that will be eliminated by neutrophils and macrophages in the role of the innate immune system. Activated macrophages secrete some proinflammatory cytokines such as TNF-α, IL-1β and IL-6. Increased levels of cytokines indicate the severity of a disease. Some Staphylococcus aureus infections can still be treated with simple antibiotics, but this time began the emergence of Staphylococcus aureus bacteria that is resistant to antibiotics led to the use of antibiotics become ineffective necessitating alternative treatments. One of the natural ingredients that can be used is red turi leaf extract that has saponin, tannin and flavonoid content as a natural antibiotic. The purpose of this study was to prove the influence of the leaf extract of red turi (Sesbania grandiflora l.pers) on levels of IL-6 and the number of bacterial colonies on postpartum mice inoculated with Staphylococcus aureus, research was conducted in July 2017. This study was conducted in vivo in 25 of mice (Mus musculus) 0-12 hours postpartum. This method is True Experiment with Posttest Only Control Group Design approach. Samples were subsequently grouped into 5 (five) group are taken randomly and were divided into groups of K (-) is a group of postpartum mice who were not given any treatment, group K (+) is a group of postpartum mice inoculated with Staphylococcus aureus, group P1 is a group of mice inoculated with Staphylococcus aureus and leaf extract of red turi with a dose of 125 mg/kgWB, group P2 is a group of mice were inoculated with Staphylococcus aureus and leaf extract of red turi with a dose of 250 mg/kgWB, group P3 is a group of mice were inoculated with Staphylococcus aureus and leaf extract turi Red with a dose of 500 mg/kgBW. Measurement of levels of IL-6 was done by elisa method and counting total bacterial colony in Total Plate Count by Pour Plate Slide method. The data were analyzed by One Way Anova test and 5% LSD test on IL-6 variable. While in variable of bacterial colony using One Way Anova test and Dunnet T3 test. The results of the whole analysis showed that the extract of red turi leaves was able to decrease the levels of IL-6 and the number of bacterial colonies in the uterus in the postpartum mice were inoculated by Staphylococcus aureus.. Giving of red turi leaf extract in postpartum mice inoculated staphylococcus aureus was significantly influenced to decrease IL-6 and bacterial colonies in uterus. The content of flavonoid, tannin and saponin compounds can reduce the levels of IL-6 by activating macrofrag and inhibit the NF-kB transcription process, so that NF-KB activation decreases. Compound extract of red turi leaves is also able to inhibit the growth of bacteria directly which can decrease the number of bacterial colonies in the uterus. Therefore, red turi leaf extract can be useful as an immunomodulator and antibacterial in overcoming the problem of infection, especially during childbirth.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.323 748/AST/p/2017/041708527 |
Uncontrolled Keywords: | SESBANIA, UTERUS - DISEASE, INTERLEUKIN - 6, PUERPERIUM, STAPHYLOCOCCUS AUREUS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.3 Organics drugs > 615.32 Drugs derived from plants and mikroorganisms > 615.323 748 Drugs derived from specific plants (Mimosa) |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 13 Sep 2017 02:43 |
Last Modified: | 16 Dec 2020 03:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2448 |
Text
Halaman Depan.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 1 SHP.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB) |
|
Text
BAB 2 SHP.pdf Restricted to Repository staff only Download (973kB) |
|
Text
BAB 3 SHP.pdf Restricted to Repository staff only Download (331kB) |
|
Text
BAB 4 SHP.pdf Restricted to Repository staff only Download (501kB) |
|
Text
BAB 5 SHP.pdf Restricted to Repository staff only Download (382kB) |
|
Text
BAB 6 SHP.pdf Restricted to Repository staff only Download (161kB) |
|
Text
BAB 7 SHP.pdf Restricted to Repository staff only Download (85kB) |
|
Text
Daftar pustaka.pdf Restricted to Repository staff only Download (212kB) |
Actions (login required)
View Item |