Susilo, Monica Damayani and Dr. dr. Irene Ratridewi, Sp. A, Subsp. IPT, M. Kes and dr. Dewi Santosaningsih, Sp. MK, M. Kes, Ph. D and Dr. dr. Brigitta Ida, Sp. A, Subsp. Neo., M. Kes (2024) Studi Pendahuluan: Pengembangan Skoring Kandidiasis Sistemik Berdasarkan Faktor Risiko dan Skor Kandida pada Bayi Prematur. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kandidiasis invasif, yang disebabkan oleh spesies Kandida, merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Selain insiden yang meningkat setiap tahunnya, beberapa studi juga menunjukkan bahwa kandidiasis invasif menyebabkan angka mortalitas tinggi dan meningkatnya lama perawatan. Angka kematian secara keseluruhan berkisar antara 40-54% di seluruh dunia. Data di Indonesia yang menunjukkan prevalensi pasien kandidiasis invasif di RS Cipto Mangunkusumo sebesar 12,3% dengan angka mortalitas mencapai 64,8%. Penelitan yang dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2023 mencatat 31 bayi prematur dengan diagnosis sepsis awitan lambat, 27 bayi diantaranya memiliki hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) positif (76.93%) Diagnosis yang terlambat dapat memperburuk prognosis pasien, sehingga deteksi dini sangat diperlukan. Gejala klinis yang berat pada infeksi jamur sistemik sering sulit dibedakan dari infeksi bakterial sistemik, sehingga klinisi cenderung menggunakan antibiotik yang lebih lama, yang berdampak pada meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Saat ini, standar baku emas untuk menegakkan diagnosis kandidiasis invasif adalah kultur darah. Namun, tingkat sensitivitas metode ini tidak terlalu tinggi (50-75%), sehingga kultur darah tidak dapat dianggap sebagai alat diagnostik awal dan mengakibatkan keterlambatan penanganan. Metode PCR memiliki sensitivitas 95% dan spesifisitas 92% dalam penegakkan kandidiasis sistemik, sehingga memungkinkan diagnostik secara cepat dan pemberian pengobatan antifungal yang lebih awal. Namun, modalitas ini tergolong mahal dan tidak dapat diterapkan di fasilitas dengan sumber daya terbatas. Untuk mengatasi kekurangan dari kultur dan PCR sebagai metode diagnostik, dikembangkan sistem skoring dengan nilai prediktif yang mengombinasikan faktor risiko dan informasi kolonisasi Kandida. Selain sangat mudah digunakan, skor Kandida ini juga bisa memberikan nilai prediktif negatif yang tinggi (hingga 98%) untuk menyingkirkan diagnosis kandidiasis invasif. Namun, saat ini belum banyak penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan skor Kandida pada neonatus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan uji tapis dengan menggunakan skor Kandida yang dimodifikasi dengan menambahkan faktor-faktor risiko seperti prematuritas, masa rawat inap lama, penggunaan antibiotik jangka panjang, pemasangan kateter vena sentral, dan hitung jenis monosit. Skor Kandida yang dimodifikasi ini diharapkan memiliki angka sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dalam deteksi dini kandidiasis sistemik pada bayi prematur. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain potong lintang. Variabel – variabel yang diukur pada subjek penelitian akan diobservasi dan dilakukan pengambilan data pada waktu yang bersamaan. Sebanyak empat puluh lima sampel bayi prematur yang memenuhi kriteria inklusi di ruang perawatan neonatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada bulan Maret - Mei 2024 diikutsertakan dalam penelitian ini. Uji multivariat dengan uji regresi logistik dilakukan untuk melihat hubungan beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen pada waktu yang bersamaan. Karakteristik dasar subjek penelitian meliputi jenis kelamin, usia gestasi, lama perawatan di rumah sakit, penggunaan antibiotik spektrum luas, pemasangan kateter vena sentral, skor kandida, hitung monosit, dan luaran klinis pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi di ruang rawat inap neonatologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, sebanyak 11 subyek (24,4%) memiliki hasil PCR kandida positif, sedangkan 34 subyek (75,6%) memiliki hasil PCR negatif. Rumus modifikasi candida skor diperoleh dari hasil pengujian regresi logistik bivariat dan multivariat dengan mengambil nilai PR. Modifikasi skor kandida tersebut memiliki nilai AUC sebesar 0,873, yang menunjukkan bahwa model yang diuji memilikiviii kemampuan yang baik dalam membedakan antara PCR positif dan negatif. Hasil perhitungan ROC dengan nilai cut off 18,5 diperkirakan memiliki sensitifitas 0,727 dan spesifisitas 0,794. Dengan demikian, modifikasi skor kandida ini dapat digunakan sebagai alat diagnostik kandidiasis sistemik pada bayi prematur dan dapat dipertimbangkan untuk memulai pemberian terapi antijamur empiris, baik secara profilaksis maupun terapeutik, terutama pada fasilitas dengan sarana terbatas di Indonesia. Penelitian ini memiliki keterbatasan desain yang hanya melibatkan satu pusat penelitian dan ukuran sampel yang relatif kecil. Penelitian lebih lanjut dianjurkan untuk memvalidasi sistem skor ini pada kohort validasi independen dengan jumlah subjek yang lebih besar dan melibatkan beberapa pusat penelitian. Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan dua primer Candida spp. (C. albican dan C. Tropicalis) karena keterbatasan fasilitas. Sebagai kesimpulan, penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk mengembangkan sistem penilaian deteksi dini kandidiasis invasif yang komprehensif dan prospektif pada subjek manusia. Diperlukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang untuk menyempurnakan penelitian ini.
English Abstract
Invasif candidiasis, caused by Candida species, is a significant cause of morbidity and mortality. The incidence of invasive candidiasis is increasing each year, with several studies indicating high mortality rates and prolonged hospital stays. The overall mortality rate ranges between 40-54% worldwide. Data from Indonesia shows that the prevalence of invasif candidiasis patients at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM) is 12.3%, with a mortality rate of 64.8%. Candidiasis has also been reported in 42% of neonates with lateonset sepsis at RSCM. A study conducted at Saiful Anwar Hospital in Malang in 2023 found that 31 premature infants were diagnosed with late-onset sepsis, of which 27 infants (76.93%) had positive PCR results. Delayed diagnosis can worsen patient prognosis, making early detection essential. Severe clinical symptoms of systemic fungal infections are often difficult to distinguish from systemic bacterial infections, leading clinicians to use antibiotics for extended period, which results in increased morbidity and mortality. Currently, the gold standard for diagnosing invasif candidiasis or systemic candidiasis is mycological blood culture. However, due to its relatively low sensitivity (50-75%), blood culture cannot be considered a reliable technique for early diagnosis. PCR methods have a sensitivity of 95% and specificity of 92% for diagnosing systemic candidiasis, enabling rapid diagnosis and early antifungal treatment. However, this modality is expensive and not feasible in resource-limited settings. To address the limitations of blood culture and PCR as diagnostic methods, a scoring system was developed, combining risk factors and Candida colonization information for predictive value. In addition to being very easy to use, this Candida score can provide a high negative predictive value (up to 98%) to rule out the diagnosis of invasive candidiasis. However, there is currently no further research on the use of the Candida score in pediatric patients, particularly neonates. The aim of this study is to develop a screening test using a modified Candida score by adding risk factors such as prematurity, prolonged hospitalization, prolonged antibiotic use, and central venous catheter insertion. This modified Candida score is expected to have higher sensitivity and specificity in the early detection of systemic candidiasis in premature infants. This study uses an observational analytic approach with a cross-sectional design. The variables measured in the research subjects will be observed, and data will be collected simultaneously. Forty-five premature infant samples that meet the inclusion criteria from the neonatology ward at Saiful Anwar General Hospital in Malang, from March to May 2024, will be included. A multivariate analysis with logistic regression will be conducted to examine the relationship between several independent variables and one dependent variable at the same time. Basic characteristics of the research subjects include gender, gestational age, length of hospital stay, use of broad-spectrum antibiotics, central venous catheter insertion, Candida score, monocyte count, and patient clinical outcomes. The study results showed that the number of patients meeting the inclusion criteria in the neonatology ward of Dr. Saiful Anwar Hospital, Malang, with positive Candida PCR results was 11 subjects (24.4%), while patients with negative results were 34 subjects (75.6%). The scorecard calculation formula was obtained from bivariate and multivariate logistic regression testing by taking the PR value. The scorecard has an AUC value of 0.873, indicating that the model tested has a good ability to differentiate between positive and negative PCR results. The ROC calculation, with a cut-off value of 18.5, estimated to have a sensitivity of 0.727 and a specificity of 0.794. Therefore, this scorecard can be used as a diagnostic test for systemic candidiasis in premature infants and can be consideredx for initiating empirical antifungal therapy, both prophylactically and therapeutically, especially in resource-limited settings in Indonesia. The limitations of this study are its single-center design and relatively small sample size. Further research is encouraged to validate this scoring system in an independent validation cohort with a larger number of subjects across multiple centers. Additionally, this study only used two Candida primers (C. albican and C. tropicalis) due to facility limitations. In conclusion, this research is pre-eliminary study to develop a comprehensive and prospective early detection scoring system for invasive candidiasis in human subjects. Further research is needed in the future to refine this study
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0424060181 |
Uncontrolled Keywords: | bayi prematur, skor kandida, PCR candida |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 28 Feb 2025 02:51 |
Last Modified: | 28 Feb 2025 02:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/237794 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Monica Damayani Susilo.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |