Biologi Reproduksi Gurita (Octopus cyanea Gray, 1849) Sebagai Dasar Budidaya Di Perairan Selat Alas, Nusa Tenggara Barat

Mulyani, Laily Fitriani and Prof. Dr. Ir. Diana Arfiati, MS. and Ade Yamindago, S.Kel., M.P., M.Sc., Ph.D and Dr. Ir. Maheno Sri Widodo, MS (2025) Biologi Reproduksi Gurita (Octopus cyanea Gray, 1849) Sebagai Dasar Budidaya Di Perairan Selat Alas, Nusa Tenggara Barat. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Masyarakat dan nelayan didaerah pesisir banyak yang menangkap Gurita. Jika dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan keberadaanya terus menurun, sehingga perlu adanya upaya konservasi dan penangkaran untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengidentifikasi spesies Gurita dengan pendekatan morfologi dan molekuler; 2) Mengkaji penciri seksualitas primer dan sekunder Gurita; 3) Mengkaji ukuran pertama kali matang gonad Gurita dan musim pemijahannya. Gurita ditangkap setiap bulan pada enam stasiun meliputi wilayah Pringgabaya, Labuhan haji, Keruak, Poto tano, Taliwang dan Jereweh, selama satu tahun dari bulan Juli 2023 sampai Juni 2024. Jumlah Gurita yang ditangkap sebanyak 144 ekor yang terdiri dari 69 jantan dan 75 betina. Hasil Penelitian ini menunjukkan: 1) Identifikasi secara morfologi, Gurita memiliki ocellus, memiliki empat papilla di bagian kepala berbentuk diamond, memiliki garis - garis hitam dan bintik-bintik putih di sepanjang lengannya. Identifikasi secara genetik terkonfirmasi bahwa spesies yang diteliti adalah Octopus cyanea; 2) Ciri seksualitas primer ovarium yang siap dipijahkan adalah sangat besar dan berwarna kekuning-kuningan. Ukuran berat testis siap pijah adalah 10-38 g. Penciri seksualitas sekunder pada Gurita jantan yaitu memiliki lengan hectocotylus; 3) Gurita mencapai ukuran panjang (mantel dorsal) pertama kali matang gonad pada panjang 114,8182 mm untuk jantan dan 116,5455 mm untuk betina dan mencapai ukuran pertama kali matang gonad pada berat 995,2626 g untuk jantan dan 1514,455 g untuk betina. Panjang usus relative untuk jantan dan betina masing-masing adalah 0,201 cm dan 0,199 cm. Indeks isi lambung Gurita penuh mendominasi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, sebaliknya pada bulan Maret, April dan Mei mendominasi isi lambung Gurita kosong. Komposisi isi lambung paling tinggi adalah krustacea dengan presentase tertinggi 54,6% dan ikan dengan presentase 38,9%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Identifikasi secara morfologi maupun molekuler terfonfirmasi spesies O. cyanea; 2) Penciri jenis kelamin primer dan sekunder berturut-turut adalah gonad dan lengan hectocotylus; 3) Ukuran pertama kali matang gonad pada jantan adalah 114,8182 mm dan 995,2626 g, sedangkan pada betina adalah 116,5455 mm dan 1514,455 g. Puncak pemijahan pada Bulan Maret sampai dengan Juni. Saran dari penelitian ini adalah melakukan penentuan ukuran minimum tangkapan dan menerapkan penutupan penangkapan sementara di wilayah Pringgabaya, Labuhan haji, Keruak, Poto tano, Taliwang dan Jereweh.

English Abstract

Many coastal communities and fishermen catch octopus. If it is done continuously, it is feared that its existence will continue to decline, so conservation and breeding efforts are needed to overcome this problem. This study aims to: 1) Identify octopus species using morphological and molecular approaches; 2) Study the characteristics of primary and secondary sexuality of octopus; 3) Study the size of the first mature octopus gonads and their spawning season. Octopus is caught every month at six stations covering the Pringgabaya, Labuhan Haji, Keruak, Poto Tano, Taliwang and Jereweh areas, for one year from July 2023 to June 2024. The number of octopus caught was 144 consisting of 69 males and 75 females. The results of this study show: 1) Morphological identification, Octopus has ocellus, has four papillae on the head in the shape of a diamond, has black lines and white spots along its arms. Genetic identification confirmed that the species studied was Octopus cyanea; 2) The primary sexual characteristics of the ovaries ready to spawn are very large and yellowish in color. The weight of the testes ready to spawn is 10-38 g. The characteristics of secondary sexuality in male octopus are having hectocotylus arms; 3) Octopus reaches the first mature gonad length (dorsal mantle) at a length of 114.8182 mm for males and 116.5455 mm for females and reaches the first mature gonad size at a weight of 995.2626 g for males and 1514.455 g for females. The relative intestinal length for males and females is 0.201 cm and 0.199 cm, respectively. The full octopus stomach content index dominates in June, July and August, while in March, April and May the empty octopus stomach content dominates. The highest stomach content composition is crustaceans with the highest percentage of 54.6% and fish with a percentage of 38.9%. The conclusion of this study are: 1) Morphological and molecular identification of O. cyanea species is confirmed; 2) Primary and secondary sex characteristics are gonads and hectocotylus arms respectively; 3) The first mature gonad size in males is 114.8182 mm and 995.2626 g, while in females is 116.5455 mm and 1514.455 g. The peak of spawning is in March to June. The suggestion of this study is to determine the minimum catch size and implement temporary fishing closure in the Pringgabaya, Labuhan Haji, Keruak, Poto Tano, Taliwang and Jereweh areas.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 0625080002
Uncontrolled Keywords: Octopus cyanea, Mitochondria DNA, Biologi Reproduksi, Musim pemijahan, Siklus Pakan-Octopus cyanea, Mitochondria DNA, Reproductive Biology, Spawning season, Feeding cycle
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 21 Feb 2025 03:16
Last Modified: 21 Feb 2025 03:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/237318
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Laily Fitriani Mulyani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item