Esperanza, Dhiba and Ir. Jenny Ernawati, MSP, Ph.D, CIQnR., CIQaR and Dr. Ir. Susilo Kusdiwanggo, ST., MT., CIQaR (2025) Imageability Sebagai Karakteristik Pembentuk Ruang Ketiga Pada Koridor Bersejarah Kayutangan, Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Teori pembentukan ruang merupakan salah satu topik yang sering dibahas dalam Arsitektur. Dalam kasus desain urban, terdapat tiga jenis ruang yaitu ruang pertama, ruang kedua, dan ruang ketiga. Salah satu yang menarik dibahas adalah teori mengenai Ruang Ketiga. Ruang Ketiga merupakan ruang interaksi antara spasialitas, sejarah, dan interaksi sosial (Lefevbre, 1991). Dalam pengembangan lanjutan mengenai teori ini, diketahui bahwa Ruang Ketiga merupakan ruang trasendental, ruang yang dapat bertransformasi atau dinegosiasikan (Soja, 1996). Hal ini berbanding lurus dengan bagaimana koridor jalan juga merupakan ruang transedental yang dan ruang transformasi yang menghubungkan ruang dengan batasan fisikal dengan ruang eksterior publik. Contoh ruang yang memiliki karakter ini di Kota Malang adalah Koridor Jalan Kayutangan. Selain definisi tersebut, Ruang Ketiga juga dianggap merupakan ruang yang mampu melampaui ruang lainnya sehingga muncul pertanyaan “Dapatkah Ruang Ketiga menjelaskan kualitas desain urban yang baik?”. Berdasarkan hasil penelusuran literatur, ditemukan banyak kesamaan yang menghubungkan teori Ruang Ketiga dengan Kualitas Desain Urban terkhususnya Imageability. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus dalam memahami bagaimana Imageability menjadi media dalam mengeksplorasi Ruang Ketiga sebagai ruang dengan kualitas desain urban yang baik. Penelitian dilakukan untuk menjelaskan bagaimana Imageability dapat menjadi karakteristik pembentuk Ruang Ketiga. Penelitian menggunakan mixed-method eksplorasi sekuensial yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama merupakan tahap kualitatif dan tahap kedua merupakan tahap kuantitatif. Tahap Kualitatif menggunakan metode pengamatan Naturalistik untuk melakukan Behavior Mapping pada kawasan studi yaitu Koridor Kayutangan selama satu bulan penuh. Tahap ini dilakukan untuk mengembangkan instrumen yang kemudian akan digunakan pada analisis kuantitatif. Pada tahap kuantitatif dilakukan survey responden dengan kuisoner yang mencangkup 186 responden dengan teknik pemilihan sample yaitu random sampling dengan cara merandom waktu kedatangan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis mean skor untuk mengetahui persepsi pengunjung mengenai Imageability dan Ruang Ketiga pada kawasan studi. Kemudian ada analisis faktor yang digunakan untuk mereduksi variabel Imageability dan Ruang Ketiga. Dan terakhir analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh Imageability terhadap Ruang Ketiga.Temuan yang didapatkan ternyata menunjukan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh Imageability dengan Ruang Ketiga. Hasil ini menunjukan terdapat perbedaan persepsi antara wisatawan luar dan wisatawan lokal dimana pada wisatawan luar terdapat tiga dimensi Ruang Ketiga yaitu Activity, Cultural Heritage, dan Street Vendor. Dari tiga dimensi ini, Activity dipengaruhi oleh Attractiveness dan Place Identity sebagai dimensi pembentuk Imageability pada Koridor Kayutangan. Pada wisatawan lokal terdapat tiga dimensi Ruang Ketiga yaitu Activity, Cultural Heritage, dan Didaktisme Arsitektur. Dari tiga dimensi tersebut Activity dipengaruhi oleh Attractiveness, Cultural Heritage dipengaruhi oleh Place Identity, sedangkan Didaktisme arsitektur dipengaruhi oleh kedua dimensi Imageability (Attractiveness dan Place Identity)
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0425070007 |
Divisions: | S2/S3 > Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 01:16 |
Last Modified: | 19 Feb 2025 01:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/237062 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dhiba Esperanza.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |