Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa) Di Kabupaten Probolinggo

Wahidin, Didin and Prof. Dr. Ir. Surjono, M.T.P and Ir. Ismu Rini Dwi Ari, M.T., Ph.D (2024) Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa) Di Kabupaten Probolinggo. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan hasil Berita Resmi Statistik BPS tanggal 16 Januari 2023, Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur pada September tahun 2022 naik menjadi 10,49%, di mana persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 10,49%, meningkat 0,11% dibandingkan dengan Maret 2022 dan menurun 0,14% dibandingkan dengan September 2021. Sedangkan untuk jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 4.236.510 orang, meningkat 55.220 orang dibandingkan dengan Maret 2022 dan menurun 23.090 orang dibandingkan dengan September 2021. Dalam hal ini, apabila dibandingkan dengan nasional, persentase penduduk miskin Jawa Timur masih lebih tinggi dibandingkan dengan Nasional, di mana persentase penduduk Provinsi Jawa Timur sebesar 10,49%, sedangkan nasional sebesar 9,57%. Berdasarkan kewilayahan, kantong kemiskinan Jawa Timur ada di perdesaan. Kemiskinan di perdesaan dan perkotaan juga menunjukkan penurunan pada September 2022. Kemiskinan perdesaan Jawa Timur pada September 2022 sebesar 2.484.010 jiwa atau 13,90%, dibandingkan dengan Maret 2022, di mana kemiskinan perdesaan sebesar 2.459.830 jiwa atau 13,69%. Kemiskinan perdesaan mengalami penurunan sebesar 24.180 jiwa atau 0,21%. Sedangkan kemiskinan perkotaan Jawa Timur pada September 2022 sebesar 1.752.500 jiwa atau 7,78%. Kemiskinan perkotaan juga mengalami penurunan dibandingkan dengan Maret 2022, sebesar 1.721.460 jiwa atau 7,71%, dengan kata lain, mengalami penurunan sebesar 31.040 jiwa atau 0,07%. Capaian kemiskinan Kabupaten Probolinggo belum menunjukkan hasil yang memuaskan/signifikan. Hal ini ditunjukkan dari capaian kemiskinannya pada tahun 2022 sebesar 17,12 %, di mana capaian tersebut masih di atas capaian Provinsi Jawa Timur sebesar 10,49%. Dalam kurun waktu 10 tahun (2013-2022) angka kemiskinan Kabupaten Probolinggo hanya turun sebesar 4,09% atau rata-rata 0,409 poin persen per tahun. Secara absolut, selama 10 tahun hanya berkurang sebanyak 35.470 jiwa atau 3.547 jiwa per tahun. Capaian angka kemiskinan Kabupaten Probolinggo pada tahun 2022 berada pada peringkat ke-4 kabupaten dengan kemiskinan tertinggi dan menjadi salah satu dari 15 kantong kemiskinan di Jawa Timur. Fokus penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan Program Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa) di Kabupaten Probolinggo, menilai efektivitas program Jatim Puspa, dan mengetahui faktorfaktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan program.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan dokumen atau data primer dan data sekunder. Pendekatan kualitatif pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen terkait untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data tersebut kemudian dideskripsikan dan dielaborasi dengan hasil wawancara sehingga didapatkan hasil yang valid sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil penelitian lapangan, didapatkan hasil bahwa program pemberdayaan usaha perempuan (Jatim Puspa) efektif dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo. Hal ini berdasarkan nilai total dari penilaian 5 indikator dengan nilai kumulatif sebesar 71,81 persen. Beberapa faktor pendorong keberhasilan program Jatim Puspa adalah pengalaman dari Dinas PMD dalam menjalankan program berbasis pemberdayaan perempuan, adanya dukungan politik dan kebijakan, dukungan anggaran, SDM pelaksana program yang cukup berkualitas, pelibatan kabupaten/kota dan desa dalam pelaksanaan program serta dukungan anggaran operasional, sosialisasi program yang optimal, dan antusiasme penerima manfaat terhadap program Jatim Puspa. Sedangkan beberapa faktor penghambat dari program Jatim puspa adalah kualitas pendamping program yang belum merata akibat intervensi kepala desa dalam pemilihan pendamping program, dukungan anggaran pendampingan hanya 1 tahun anggaran, data penerima manfaat program Jatim Puspa dari provinsi, desa tidak memiliki kewenangan untuk mengusulkan penerima manfaat yang dinilai memenuhi syarat sebagai data pengganti, masyarakat dan desa memandang besaran bantuan masih kurang, keberlanjutan program juga tidak ada, dan belum adanya dukungan keperantaraan pasar.

English Abstract

Based on the results of the official BPS Statistics News dated January 16, 2023, the Percentage of the Poor Population in East Java in September 2022 increased to 10.49%, where the percentage of the poor population in September 2022 was 10.49%, an increase of 0.11% compared to March 2022 and a decrease of 0.14% compared to September 2021. Meanwhile, the number of poor people in September 2022 was 4,236,510 people, an increase of 55,220 people compared to March 2022 and a decrease of 23,090 people compared to September 2021. In this case, when compared to the National Percentage of poor people in East Java is still higher than the National, where the Percentage of the Population of East Java Province is 10.49%, while the National is 9.57%. Based on the region, pockets of poverty in East Java are in rural areas. Poverty in rural and urban areas also showed a decline in September 2022. Rural poverty in East Java in September 2022 was 2,484,010 people or 13.90% compared to March 2022 where rural poverty was 2,459,830 people or 13.69%, Rural Poverty decreased by 24,180 people, or 0.21%. While urban poverty in East Java in September 2022 was 1,752,500 people or 7.78%, Urban poverty also decreased compared to March 2022 by 1,721,460 people, or 7.71% in other words decreased by 31,040 people or 0.07%. The poverty achievement of Probolinggo District has not shown satisfactory or significant results. This is shown by the poverty rate in 2022 of 17.12%, where this achievement is still above the achievement of East Java Province of 10.49%. Within a period of 10 years (2013-2022), the poverty rate in Probolinggo District decreased by 4.09% or an average of 0.409 percentage points per year. In absolute terms, over 10 years it has only decreased by 35,470 people or 3,547 people per year. The poverty rate in Probolinggo District in 2022 is ranked 4th in the districts with the highest poverty and is one of 15 pockets of poverty in East Java. The focus of this study is to provide an overview of the implementation of the Women's Business Empowerment Program (Jatim Puspa) in Probolinggo District, assess the effectiveness of the Jatim Puspa program, and determine the driving and inhibiting factors in the implementation of the program. The method used in this research design is qualitative research using documents or data, both primary and secondary data. The qualitative approach in this study was carried out by collecting related documents to obtain the required data. The data were then described and elaborated with the results of the interview so that valid results were obtained in accordance with what happened. Based on the results of field research, it was found that the Women's Business Empowerment Program (Jatim Puspa) has been effective in reducing poverty in Probolinggo District. This is based on the total value of the assessment of 5 indicators with a cumulative value of 71.81 percent. Several factors driving the success of the Jatim Puspa program include the experience of the PMD Service in running programs based on Women's Empowerment, the existence of political and policy support, budget support, fairly qualified human resources implementing the program, the involvement of districts/cities and villages in implementing the program and operational budget support, optimal program socialization and the enthusiasm of beneficiaries for the Jatim Puspa program. Meanwhile, several inhibiting factors of the Jatim Puspa program are the quality of program assistants, which is not evenly distributed due to the intervention of village heads in selecting program assistants, budget support for assistance is only for 1 budget year, data on beneficiaries from the province even though there are poorer communities according to village heads, communities and villages consider the amount of assistance to be still insufficient, there is no program sustainability and no support for market intermediaries.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0424070014
Uncontrolled Keywords:	Penanggulangan Kemiskinan, Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Probolinggo-Poverty Alleviation, Woman Empowerment, Probolinggo District
Divisions:	S2/S3 > Magister Perencanaa Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	17 Feb 2025 01:43
Last Modified:	17 Feb 2025 01:43
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/236813

Text (DALAM MASA EMBARGO) Didin Wahidin.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Actions (login required)

View Item