Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kekuatan Otot Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang

Anggraini, Silvia (2024) Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kekuatan Otot Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga kekuatan otot, terutama pada lanjut usia. Penurunan aktivitas fisik sering kali diiringi dengan melemahnya kekuatan otot, yang berdampak pada kejadian risiko jatuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kekuatan otot lansia di wilayah kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini terdiri lansia yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 369 responden dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data aktivitas fisik menggunakan kuesioner Physical Activity Scale for Elderly (PASE) dan kekuatan otot diukur dengan Five Times Sit-to-Stand Test (FTSST). Mayoritas lansia dalam penelitian ini memiliki tingkat aktivitas fisik sedang hingga intens (58,8%) dan kekuatan otot yang baik sehingga tidak terindikasi risiko jatuh (34,7%). Uji korelasi Spearman rho menunjukkan adanya hubungan yang sangat lemah dan arah hubungan negatif antara aktivitas fisik dengan kekuatan otot lansia di wilayah kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang (p=0,000; r=0,-195). Dapat disimpulkan bahwa semakin intens aktivitas fisik yang dilakukan lansia maka kekuatan otot semakin baik sehingga keseimbangan mampu dipertahankan dan tidak ada risiko jatuh. Perlu dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan rutin pada kekuatan otot lansia, serta kunjungan rumah untuk memantau lansia yang terindikasi risiko jatuh. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengukuran kekuatan otot ekstremitas bawah pada lansia menggunakan alat yang telah terstandarisasi sehingga hasilnya secara langsung.

English Abstract

Physical activity plays an important role in maintaining muscle strength, especially in the elderly. Decreased physical activity is often accompanied by weakened muscle strength, which impacts the risk of falling. This study aimed to determine the relationship between physical activity and muscle strength in the elderly in the Ciptomulyo Health Center, Malang. This study used a correlational analytical method with a cross-sectional approach. Three hundred sixty-nine respondents who met the inclusion criteria were recruited in this study through a purposive sampling technique. We used the Physical Activity Scale for Elderly (PASE) questionnaire to measure respondents' physical activity and the Five Times Sit-to-Stand Test (FTSST) to measure muscle strength. Most respondents had moderate to intense physical activity levels (58,8%) and good muscle strength, so there was no indication of a risk of falling (34,7%). The Spearman rho correlation test showed a very weak relationship and a negative direction relationship between physical activity and muscle strength in the elderly in the Ciptomulyo Health Center, Malang City (p = 0,000; r = 0,-195). In conclusion, the more intense the physical activity done by the elderly, the better the muscle strength is so that balance can be maintained and there is no risk of falling. Counselling and routine examinations on the muscle strength of the elderly, as well as home visits to monitor the elderly who are at risk of falling, are necessary. Further research is expected to measure the muscle strength of the lower extremities in the elderly using standardized tools.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052416
Divisions:	Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User:	Annisti Nurul F
Date Deposited:	14 Feb 2025 01:44
Last Modified:	14 Feb 2025 01:44
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/236698

Text (DALAM MASA EMBARGO) silvia anggraini.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item