Julian Ridsan, Rekha (2024) Hubungan Polifarmasi dengan kepatuhan minum obat pada lansia penderita penyakit kronis di Instalasi rawat jalan RSUD Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tahap lanjut usia ditandai dengan perubahan fisiologis, seperti penurunan fungsi tubuh, yang meningkatkan risiko penyakit kronis dan multimorbiditas. Kondisi ini sering menyebabkan konsumsi banyak obat (polifarmasi) yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hubungan antara polifarmasi dan kepatuhan minum obat pada lansia yang berkunjung ke Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Penelitian menggunakan desain analisis korelasi dengan pendekatan crosssectional pada 177 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner jumlah obat dan -8 untuk mengukur kepatuhan. Hasil analisis menggunakan descritif statistic SPSS menunjukkan bahwa 82,5% responden mengonsumsi 5–9 obat per hari (polifarmasi), sementara 17,5% mengonsumsi lebih dari 10 obat (hiperpolifarmasi). Tingkat kepatuhan rendah ditemukan pada 48% responden. Uji korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan signifikan antara polifarmasi dan kepatuhan minum obat dengan p-Value 0,000 dan koefisien korelasi -0,279 (p <0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin banyak obat yang dikonsumsi, maka semakin rendah tingkat kepatuhan. Untuk meningkatkan kepatuhan diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan. Saran dari penelitian ini perlunya edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya kepatuhan, dukungan aktif keluarga seperti pengawasan dan motivasi, penggunaan alat pengingat, penyediaan wadah obat, pemberdayaan keluarga dan kelompok pendukung, serta pengukuran kepatuhan secara rutin. Kolaborasi ini diharapkan meningkatkan kepatuhan lansia dalam mengelola penyakit kronis secara jangka panjang.
English Abstract
The advanced stages of aging are characterized by physiological changes, such as decreased body function, which increases the risk of chronic diseases and multimorbidity. This condition often causes the consumption of many medications (polypharmacy) which can affect medication adherence. This study aims to evaluate the relationship between polypharmacy and medication adherence in elderly people visiting the Outpatient Installation of Baubau City Regional Hospital, Southeast Sulawesi. The research used a correlation analytic design with a crosssectional approach on 177 respondents selected through purposive sampling. Data were collected using a medication quantity questionnaire and -8 to measure adherence. The results of analysis using SPSS showed that 82.5% of respondents took 5–9 drugs per day (polypharmacy), while 17.5% took more than 10 drugs (hyperpolypharmacy). Low levels of compliance were found in 48% of respondents. The Spearman correlation test showed a significant relationship between polypharmacy and medication adherence with a p-value of 0.000 and a correlation coefficient of -0.279 (p < 0.05). These findings indicate that the more drugs consumed, the lower the level of compliance. Suggestions from this study are the need for patient and family education about the importance of compliance, active family support such as supervision and motivation, use of reminders, provision of drug containers, empowerment of families and support groups, and routine compliance measurement. This collaboration is expected to increase elderly compliance in managing chronic diseases in the long term.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052416 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 13 Feb 2025 02:15 |
Last Modified: | 13 Feb 2025 02:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/236565 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rekha Julian Ridsan.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |