Analisis Karakteristik Fisikokimia Pada Pembuatan Madu Bubuk Dengan Menggunakan Metode Pengering Vakum Tipe Jet Air Berdasarkan Komposisi Bahan Pengisi

Anam, Khoiril and Dr. Ir. Anang Lastriyanto, M.Si. and Prof. Ir. La Choviya Hawa, S.T.P., M.P., Ph.D. (2024) Analisis Karakteristik Fisikokimia Pada Pembuatan Madu Bubuk Dengan Menggunakan Metode Pengering Vakum Tipe Jet Air Berdasarkan Komposisi Bahan Pengisi. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Madu bubuk merupakan alternatif yang praktis dan memiliki umur simpan produk yang lebih lama daripada madu cair, sehingga penting untuk mengembangkan metode produksi yang efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas. Pengeringan merupakan tahapan proses yang harus dilalui dalam proses pembuatan madu bubuk. Metode ini umum digunakan dalam pengawetan produk pertanian. Pengering vakum adalah salah satu metode yang digunakan dalam proses pembuatan madu bubuk. Pengeringan dilakukan dengan mengatur tekanan vakum secara rendah dan memastikan suhu terkontrol dengan cermat. Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar air dari madu, sehingga menghasilkan bubuk madu yang stabil dan tahan lama. Penelitian ini berfokus mengkaji proses pembuatan madu bubuk menggunakan mesin pengering vakum sistem jet air melalui dua tahap analisis: analisis karakteristik fisik dan kimia dan analisis ekonomi. Kemudian madu bubuk hasil pengeringan dibandingkan dengan madu bubuk yang sudah komersil di pasaran. Parameter kualitas madu yang diuji yaitu karakteristik fisik meliputi kadar air, dan warna; dan karakteristik kimia meliputi gula pereduksi, enzim diastase, dan total padatan terlarut. Sedangkan parameter Analisa finansial yaitu berdasarkan nilai BEP, NPV, B/C rasio, dan IRR. Suhu pengeringan yang digunakan adalah suhu 55ºC pada tekanan vakum maksimum terendah dengan waktu pengeringan selama 240 menit. Pada proses pengeringan madu menjadi madu bubuk dengan mesin pengering vakum dilakukan 6 variasi input, yaitu pencampuran bahan dengan pemanasan dengan rasio madu 60%, pencampuran bahan dengan pemanasan dengan rasio madu 65%, pencampuran bahan dengan pemanasan dengan rasio madu 70%, pencampuran bahan tanpa pemanasan dengan rasio madu 60%, pencampuran bahan tanpa pemanasan dengan rasio madu 65%, dan pencampuran bahan tanpa pemanasan dengan rasio madu 70%. Sedangkan madu bubuk komersil yang digunakan adalah menggunakan madu bubuk yang berasal dari rumah madu Indonesia (RMI). Jenis madu yang digunakan adalah madu akasia. Penelitian ini dilakukan di Laboatorium Lastrindo Engineering, Kota Malang. Hasil analisis pada penelitian ini didapatkan karakteristik madu bubuk hasil pengeringan menggunakan mesin pengering vakum memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan madu bubuk komersil di pasaran berdasarkan uji kadar air, warna, gula pereduksi, enzim diastase, dan total padatan terlarut. Analisis ekonomi mesin pengering vakum pada proses produksi madu bubuk memiliki kapasitas porduksi 12 kg per hari dengan waktu pengeringan 4 jam per proses dan waktu kerja 16 jam per hari selama 240 hari per tahun menunjukkan nilai BEP, NPV, B/C rasio dan IRR positif dengan nilai berturut turut yaitu 20 bulan, Rp.640.134.063 per tahun; 1,22, dan 73,93%, sehingga usaha tersebut layak untuk dikerjakan. Analisis sensitivitas pada 3 parameter pada berdasarkan nilai B/C rasio menunjukkan bahwa menunjukkan tidak sensitive terhadap perubahan harga dan perubahan upahtenaga kerja, namu sensitive terhadap jumlah produksi.

English Abstract

Powdered honey is a practical alternative with a longer shelf life than liquid honey, making it important to develop efficient production methods that yield high-quality products. Drying is a critical stage in the production process of powdered honey. This method is commonly used in the preservation of agricultural products. Vacuum drying is one of the methods used in the process of making powdered honey. The drying process is carried out by maintaining a low vacuum pressure and carefully controlling the temperature. The purpose of drying is to remove most of the water from the honey, resulting in a stable and long-lasting honey powder. This study focuses on examining the process of making powdered honey using a jet air vacuum dryer through two stages of analysis: physical and chemical characteristics analysis, and economic analysis. The dried powdered honey is then compared to commercially available powdered honey on the market. The quality parameters tested include physical characteristics such as moisture content and color, and chemical characteristics such as reducing sugar, diastase enzyme, and total dissolved solids. The financial analysis parameters are based on the values of BEP, NPV, B/C ratio, and IRR. The drying temperature used is 55ºC at the lowest maximum vacuum pressure with a drying time of 240 minutes. In the process of drying honey into powdered honey with a vacuum dryer, six input variations were made: mixing the material with heating at a honey ratio of 60%, mixing the material with heating at a honey ratio of 65%, mixing the material with heating at a honey ratio of 70%, mixing the material without heating at a honey ratio of 60%, mixing the material without heating at a honey ratio of 65%, and mixing the material without heating at a honey ratio of 70%. The commercial powdered honey used for comparison is from Rumah Madu Indonesia (RMI), specifically acacia honey. This study was conducted at the Lastrindo Engineering Laboratory in Malang City. The results of the analysis in this study showed that the characteristics of powdered honey produced using a vacuum dryer have higher values compared to commercial powdered honey on the market, based on tests of moisture content, color, reducing sugar, diastase enzyme, and total dissolved Rp.640,134,063 per year, 1.22, and 73.93%, respectively, indicating that the business is feasible to undertake. Sensitivity analysis on three parameters based on the B/C ratio shows that it is not sensitive to changes in prices and labor wages, but is sensitive to the amount of production.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Analisis ekonomi, Analisis karakteristik, Madu bubuk, Pengering vakum.Economic analysis, Characteristics analysis, Powdered honey, Vacuum dryer
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 07 Feb 2025 07:36
Last Modified: 07 Feb 2025 07:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/236119
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Khoiril Anam.pdf
Restricted to Registered users only

Download (16MB)

Actions (login required)

View Item View Item