Analisis Pengaruh Penurunan Luas Lahan Pertanian terhadap Ketimpangan Pendapatan (Studi Kasus 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur)

Aqiilah, Hana Shifwatun and Dr. Sujarwo, SP., MP. and Hery Toiba, SP., MP., Ph.D (2025) Analisis Pengaruh Penurunan Luas Lahan Pertanian terhadap Ketimpangan Pendapatan (Studi Kasus 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketimpangan pendapatan merupakan masalah yang terjadi di berbagai negara berkembang. Terjadinya pembangunan di suatu negara menggeser lapangan usaha dari sektor pertanian menuju sektor modern atau dikenal juga dengan transformasi strukutural, hal ini dapat mengarah pada terjadinya ketimpangan pendapatan (Sufriadi, 2017). Jawa Timur merupakan provinsi dengan tingkat ketimpangan tertinggi yang menduduki peringkat lima di Indonesia (BPS, 2024). Jika ditinjau dari luas lahan pertanian, Jawa Timur cenderung menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2003 hingga 2017. Selain itu, pertumbuhan PDRB sektor pertanian di Jawa Timur yang semakin menurun, namun share PDRB sektor industri semakin meningkat juga mengindikasikan terjadinya transformasi struktural. Sejak tahun 2014 hingga 2023, secara ratarata laju pertumbuhan sektor pertanian hanya 1.69 persen, sangat berbeda dengan sektor industri yang dapat mencapai rata-rata 4.95 persen (BPS, 2024). Gap pertumbuhan yang tinggi antar sektor dapat menjadi salah satu faktor terjadinya ketimpangan pendapatan (Rulita dan Sakti, 2023). Berdasarkan Bappeda Jatim (2022), sektor pertanian di Jawa Timur masih menyerap tenaga kerja paling banyak sebesar 31,31 persen, sedangkan sektor industri pengolahan hanya menyerap tenaga kerja sebesar 14,90 persen. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah transformasi ekonomi di Jawa Timur yang ditandai dengan penurunan luas lahan serta penurunan laju pertumbuhan PDRB di sektor pertanian berbanding terbalik dengan serapan tenaga kerja di sektor industri. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mengetahui model spasial terbaik dalam penelitian ini; (2) Menganalisis hubungan dan pengaruh antara penurunan luas lahan pertanian dan ketimpangan pendapatan di Jawa Timur; (3) Menganalisis hubungan dan pengaruh PDRB Sektor Pertanian, IPM, tenaga kerja, dan pengeluaran perkapita terhadap ketimpangan pendapatan di Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder. Lokasi penelitian diambil secara purposive dengan memilih Jawa Timur sebagai provinsi dengan tingkat ketimpangan pendapatan paling tinggi nomor lima seIndonesia. Data sekunder yang dikumpulkan merupakan data cross section berupa 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan data time series pada rentang waktu 2009-2018. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial karena diduga terdapat pengaruh spasial pada penelitian. Hasil dalam penelitian ini diantaranya: (1) Terdapat dependensi spasial pada variabel independen sehingga model analisis spasial terbaik adalah model SAR; (2) Penurunan luas lahan berpengaruh signifikan dan positif terhadap ketimpangan pendapatan di Jawa Timur; (3) PDRB sektor pertanian dan tenaga kerja berpengaruh signfikan dan negatif, sedangkan IPM dan pengeluaran perkapita berpengaruh signifikan dan positif terhadap ketimpangan pendapatan di Jawa Timur.

English Abstract

Income inequality is a problem that occurs in various developing countries. The development in a country shifts employment opportunities from the agricultural sector to the modern sector, also known as structural transformation, which can lead to income inequality (Sufriadi, 2017). East Java is the province with the highest level of inequality, ranking fifth in Indonesia (BPS, 2024). When viewed from the area of agricultural land, East Java tends to show a downward trend from 2003 to 2017. In addition, the growth of the agricultural sector's GRDP in East Java which is decreasing, but the share of the industrial sector's GRDP is increasing also indicates a structural transformation. From 2014 to 2023, the average growth rate of the agricultural sector was only 1.69 percent, very different from the industrial sector which could reach an average of 4.95 percent (BPS, 2024). The high growth gap between sectors can be one of the factors causing income inequality (Rulita and Sakti, 2023). Based on Bappeda Jatim (2022), the agricultural sector in East Java still absorbs the most labor at 31,31 percent, while the processing industry sector only absorbs 14,90 percent of the workforce. This raises the question of whether the economic transformation in East Java, which is marked by a decrease in land area and a decrease in the rate of GRDP growth in the agricultural sector, is comparable to the absorption of sectoral labor. The objectives of this study are: (1) To determine the best modeling in panel spatial data analysis for this study; (2) To analyze the relationship and influence between the decline in agricultural land area and income inequality in East Java; (3) To analyze the relationship and influence of the GRDP in the agricultural sector, HDI, workforce, and per capita expenditure on income inequality in East Java. This study uses a quantitative approach with secondary data obtained through documentation techniques. The research location was taken purposively by selecting East Java as the province with the fifth highest level of income inequality in Indonesia. The secondary data collected is crosssection data in the form of 38 regencies/cities in East Java and time series data in the 2009-2018 period. The data analysis used in this study is spatial analysis because it is estimated that there is a spatial influence on the research. The results of this study include: (1) There is spatial dependency in the independent variables, making the SAR model the best spatial analysis model; (2) The reduction in agricultural land area has a significant and positive impact on income inequality in East Java; (3) The GRDP of the agricultural sector and labor have a significant and negative effect, while the HDI and per capita expenditure have a significant and positive effect on income inequality in East Java.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Divisions: S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 07 Feb 2025 02:44
Last Modified: 07 Feb 2025 02:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/236087
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hana Shifwatun Aqiilah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item