Estimasi Nilai Heritabilitas dan Nilai Pemuliaan Karakter Produksi Itik Mojosari (Anas platyrhynchos)

Fitra, Ardian and Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS., IPU., ASEAN Eng and Prof. Dr. Ir. V. M. Ani Nurgiartiningsih, M.Sc (2025) Estimasi Nilai Heritabilitas dan Nilai Pemuliaan Karakter Produksi Itik Mojosari (Anas platyrhynchos). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli sampai dengan 8 September 2024. Observasi lapang dilakukan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari, Kalimantan Selatan dan Analisis data di Laboratorium Animal Breeding Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan mengestimasi nilai heritabilitas, nilai pemuliaan dan respon seleksi sifat produksi telur. Materi penelitian adalah catatan produksi telur itik Mojosari sebanyak 9.378 ekor yang dipelihara secara kelompok dan tersebar di 9 kandang yang berbeda (A,B,C,G,H,K,P,Q,S). Metode penelitian menggunakan metode observasional berbasis data sekunder. Variabel sifat produksi telur: produksi telur 60 hari, produksi telur 90 hari, produksi telur 120 hari, produksi telur 150 hari dan produksi telur 180 hari dengan data pendukung; jumlah itik betina, jumlah itik jantan dan hen day production harian. Data yang diperoleh dianalisis deskriptif, dilanjutkan analisis ragam menggunakan ANOVA one-way, estimasi komponen ragam menggunakan Restricted Maximum Likelihood (REML), estimasi nilai pemuliaan dengan pendekatan Best Linear Unbiased Prediction (BLUP) dan respon seleksi pada software R versi 4.3.1. Produksi telur per ekor pada masing-masing kandang menunjukkan variasi yang signifikan pada setiap periode produksi. Kandang A mencatatkan rata-rata produksi telur sebesar 35,86 ± 11,18 butir pada periode 60 hari, yang meningkat menjadi 134,92 ± 7,99 butir pada periode 180 hari. Kandang B menunjukkan pola serupa, dengan rata-rata 38,45 ± 10,64 butir pada 60 hari dan 138,91 ± 7,38 butir pada 180 hari. Kandang C memiliki produksi telur rata-rata 37,31 ± 10,87 butir pada 60 hari dan 134,06 ± 7,81 butir pada 180 hari. Kandang G menunjukkan nilai tertinggi dengan rata-rata 45,54 ± 5,34 butir pada 60 hari, yang terus meningkat menjadi 141,97 ± 4,90 butir pada 180 hari. Kandang H memiliki produksi yang relatif stabil, mulai dari 40,79 ± 7,84 butir pada 60 hari dan mencapai 140,54 ± 6,17 butir pada 180 hari. Hen Day Production (HDP) menunjukkan variasi yang signifikan di setiap kandang pada berbagai periode produksi. Persentase HDP pada kandang A tercatat sebesar 59,52% pada 60 hari, meningkat menjadi 74,02% pada 180 hari. Kandang B menunjukkan HDP sebesar 63,84% pada 60 hari dan 75,89% pada 180 hari. Kandang C memiliki HDP sebesar 61,82% pada 60 hari dan 72,82% pada 180 hari. Kandang G menunjukkan nilai tertinggi dengan 75,58% pada 60 hari dan 76,15% pada 180 hari. Kandang H tercatat 67,84% pada 60 hari dan 74,37% pada 180 hari. Kandang K memiliki HDP 50,96% pada 60 hari dan 60,42% pada 90 hari. Kandang P mencatatkan 72,35% pada 60 hari dan 65,99% pada 180 hari. Kandang Q menunjukkan 75,63% pada 60 hari dan 69,14% pada 150 hari. Kandang S memiliki HDP 72,22% pada 60 hari dan 72,31% pada 180 hari. Estimasi nilai heritabilitas sifat produksi telur pada berbagai periode menunjukkan nilai heritabilitas yang bervariasi. Nilai heritabilitas produksi telur kumulatif 60, 90, 120, 150 dan 180 hari masing masing sebesar 0,79±0,04, 0,64±0,04, 0,48±0,03, 0,19±0,02 dan 0,09±0,01. Nilai pemuliaan relatif menunjukkan hasil yang bervariasi pada setiap periode. Pada periode 60 hari, 60% kelompok induk (Group 1, 3, dan 5) menunjukkan nilai negatif, sementara 40% (Group 2 dan 4) mencatatkan nilai positif. Pada periode 90 hari, 60% kelompok (Group 1, 3 dan 5) memiliki nilai negatif, sedangkan 40% (Group 2 dan 4) menunjukkan nilai positif. Pada periode 120 hari, 60% kelompok (Group 1, 3, dan 5) menunjukkan nilai negatif, sedangkan 40% (Group 2 dan 4) mencatatkan nilai positif. Pada periode 150 hari, 50% (Group 1 dan 3) memiliki nilai negatif, sementara 50% (Group 2 dan 4) mencatatkan nilai positif. Pada periode 180 hari, 50% (Group 1 dan 3) menunjukkan nilai negatif, sementara 50% (Group 2 dan 4) mencatatkan nilai positif. Pada periode kumulatif 60 hari, respon seleksi menunjukkan variasi yang lebih besar dan mendekati nol pada periode yang lebih panjang. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa sifat produksi telur menunjukkan keragaman yang signifikan antara kandang pada periode produksi dan memiliki nilai heritabilitas yang bervariasi. Saran penelitian perlu dilakukan peningkatan manajemen pada periode produksi yang panjang dan seleksi calon induk itik Mojosari berdasarkan nilai heritabilitas produksi telur kumulatif 60 dan 90 hari. Penelitian lebih lanjut estimasi parameter genetik dengan model statistik yang dikembangkan secara pemeliharaan kelompok

English Abstract

The research was conducted from July 18 to September 8, 2024. Field observations were conducted at the Superior Livestock Breeding and Forage Feed Center (BPTU-HPT) Pelaihari, South Kalimantan, and data analysis was carried out at the Animal Breeding Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University. This research aims to determine the diversity and estimate the heritability value, breeding value, and selection response of egg production traits. The research material consists of egg production records of 9,378 Mojosari ducks raised in groups and distributed across 9 different pens. (A,B,C,G,H,K,P,Q,S). The research method employs an observational approach, which is grounded in secondary data. The study examined several variables related to egg production traits, including egg production at 60 days, 90 days, 120 days, 150 days, and 180 days, along with supporting data such as the number of female ducks, the number of male ducks, and the daily production of hens. The obtained data were analyzed descriptively, followed by variance analysis using one-way ANOVA, estimation of variance components using Restricted Maximum Likelihood (REML), estimation of breeding values using the Best Linear Unbiased Prediction (BLUP) approach, and selection response using R software version 4.3.1. Egg production per bird in each cage showed high variation in each production period. Cage A recorded an average egg production of 35.86 ± 11.18 eggs during the 60-day period, which increased to 134.92 ± 7.99 eggs during the 180-day period. Cage B showed a similar pattern, with an average of 38.45 ± 10.64 eggs at 60 days and 138.91 ± 7.38 eggs at 180 days. Cage C had an average egg production of 37.31 ± 10.87 eggs at 60 days and 134.06 ± 7.81 eggs at 180 days. Cage G showed the highest values with an average of 45.54 ± 5.34 eggs at 60 days, which continued to increase to 141.97 ± 4.90 eggs at 180 days. Cage H had relatively stable production, starting from 40.79 ± 7.84 eggs at 60 days and reaching 140.54 ± 6.17 eggs at 180 days. The average percentage of Hen Day Production (HDP) shows significant variation in each cage during different production periods. The HDP percentage in Cage A recorded 59.52% at 60 days and increased to 74.02% at 180 days. Cage B showed an HDP of 63.84% at 60 days and 75.89% at 180 days. Cage C had an HDP of 61.82% at 60 days and 72.82% at 180 days. Cage G showed the highest value with 75.58% at 60 days and 76.15% at 180 days. Cage H recorded 67.84% at 60 days and 74.37% at 180 days. Cage K had an HDP of 50.96% at 60 days and 60.42% at 90 days. Cage P recorded 72.35% at 60 days and 65.99% at 180 days. Cage Q showed 75.63% at 60 days and 69.14% at 150 days. Cage S had an HDP of 72.22% at 60 days and 72.31% at 180 days. The estimation of heritability values for egg production traits over various periods shows varying heritability values. The heritability values of cumulative egg production at 60, 90, 120, 150, and 180 days were 0.79±0.04, 0.64±0.04, 0.48±0.03, 0.19±0.02, and 0.09±0.01, respectively. The relative breeding values showed varying results in each period. In the 60-day period, 60% of the parent groups (Groups 1, 3, and 5) showed negative values, while 40% (Groups 2 and 4) recorded positive values. In the 90-day period, 60% of the groups (Groups 1, 3, and 5) had negative values, while 40% (Groups 2 and 4) showed positive values. In the 120- day period, 60% of the groups (Groups 1, 3, and 5) showed negative values, while 40% (Groups 2 and 4) recorded positive values. In the 150-day period, 50% (Groups 1 and 3) had negative values, while 50% (Groups 2 and 4) recorded positive values. In the 180-day period, 50% (Groups 1 and 3) showed negative values, while 50% (Groups 2 and 4) recorded positive values.In the cumulative 60-day period, the selection response showed greater variation and approached zero in the longer periods. The conclusion of this study is that egg production traits show significant variation between cages during the production period and have varying heritability values. Research recommendations include improving management during the long production period and selecting prospective Mojosari duck breeders based on the heritability value of cumulative egg production at 60 and 90 days. Further research on estimating genetic parameters with a statistical model developed through groups cage.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Mojosari duck, genetic parameter, heritability, breeding value, REML
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 06 Feb 2025 07:37
Last Modified: 06 Feb 2025 07:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/236011
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ardian Fitra.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item