Representasi konflik pencari suaka di Jepang dalam film My Small Land karya Emma Kawawada

Amina, Nafiatul and Fitriana Puspita Dewi, M.Si., Ph.D. (2024) Representasi konflik pencari suaka di Jepang dalam film My Small Land karya Emma Kawawada. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada tahun 1981, Jepang menjadi salah satu peserta yang menyetujui 1951 Convention relating to the Status of Refugees (Konvensi Pengungsi), dan 1967 Protocol relating to the Status of Refugees (Protokol dari Konvensi Pengungsi). Walaupun Jepang adalah negara yang menerapkan masyarakat yang kosmopolitan, para pencari suaka di Jepang masih dianggap sebagai sosok yang abjek atau terpinggirkan. Kondisi konflik kehidupan pencari suaka di Jepang digambarkan di dalam film My Small Land yang menceritakan kehidupan anak pencari suaka Kurdi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dihasilkan dari film My Small Land dan buku, artikel internet, jurnal penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian. Data dikumpulkan dalam bentuk dialog dan beberapa screenshoot, kemudian mengidentifikasi situasi dan konflik yang berkaitan dengan kehidupan pencari suaka di Jepang, dan menarik kesimpulan dari analisa data tersebut. Landasan teori utama dari penelitian ini adalah Abject Cosmopolitanism dan dibagi menjadi dua unsur utama yaitu konflik dalam integrasi sosial dan konflik terhadap kerangka hukum Jepang. Hasil penelitian adalah konflik dalam integrasi sosial lebih cenderung di alami oleh anak pencari suaka yang lahir dan besar di Jepang seperti Sarya dan Robin. Namun konflik dengan kerangka hukum lebih cenderung dialami oleh orang tua pencari suaka seperti Mazlum. Dengan status provisional stay, mereka kesulitan mengakses pekerjaan layak, berpartisipasi dalam kehidupan sosial, dan merencanakan masa depan. Kebijakan imigrasi yang ketat membuat mereka terjebak dalam kerangka hukum Jepang. Film ini juga mencerminkan usaha Jepang untuk menjaga identitas nasional dengan menjauhkan pencari suaka, yang diperlakukan sebagai abjek yang harus dikendalikan, bukan individu dengan hak yang setara.

Other obstract

1981 年、⽇本は「難⺠の地位に関する 1951 年条約」と「難⺠の地位に 関する 1967 年議定書」の締約国となった。⽇本は国際的な社会ではある が、⽇本における難⺠申請者たちは、いまもなお疎外された存在とみなさ れている。⽇本における難⺠申請者の⽣活の葛藤は、クルド⼈難⺠申請者 の⼦どもの⼈⽣を描いた映画『マイ・スモール・ランド』に描写されてい る。 この研究は記述的な定性的⽅法を⽤いる。データは、映画『マイ・スモ ール・ランド』と研究対象に関連する書籍、インターネット記事、研究論 ⽂誌を使⽤した。データは対話と数枚のスクリーンショットの形で収集 し、⽇本における難⺠申請者の⽣活に関連する状況と葛藤を特定し、デー タ分析から結論を導き出した。この研究で使⽤された主なる理論は、アブ ジェクト・コスモポリタニズム(Abject Cosmopolitanism)であり、「社会 統合における葛藤」と「⽇本の法的枠組みとの葛藤」という 2 つの主要な 要素に分けられる。 研究の結果、社会統合における葛藤は、サーリャやロビンのような⽇本 で⽣まれ育った難⺠申請者の⼦どもが経験する可能性が⾼い。しかし、法 的枠組みとの葛藤は、マズルムのような難⺠申請者の親が経験する可能性 が⾼い。仮放免の在留資格を持つ彼らは、まともな仕事に就いたり、社会 ⽣活に参加したり、将来の計画を⽴てたりするのに苦労している。厳格な 移⺠政策によって、彼らは法的な不確実性に囚われている。この映画はま た、平等な権利を持つ個⼈としてではなく、統制されるべき対象として扱 われる難⺠申請者から遠ざけ、国のアイデンティティを保とうとする⽇本 の試みをも反映している。

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052412
Uncontrolled Keywords: Pencari Suaka, Pencari Suaka Jepang, Kosmopolitanisme Abjek
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: S Sucipto
Date Deposited: 05 Feb 2025 01:35
Last Modified: 05 Feb 2025 01:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/235813
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nafiatul Amina.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11MB)

Actions (login required)

View Item View Item