Dwirianti, Dewi and Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS.,IPU.,ASEAN Eng and Prof.Dr.Ir Soemarno, MS and Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS., IPU., ASEAN Eng (2025) Model Pengelolaan Sampah Berkelanjutan pada Pinggiran Kota: Studi Kasus di Kecamatan Tarik dan Kecamatan Sedati di Kabupaten Sidoarjo. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Daerah pinggiran kota, yang merupakan zona transisi antara wilayah pedesaan dan perkotaan, menghadapi tantangan yang unik dalam pengelolaan sampah. Daerah ini sering kali terperangkap antara keterbatasan infrastruktur perkotaan dan praktik tradisional pedesaan, yang membuat pengelolaan sampah menjadi lebih kompleks. Disertasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai praktik, isu, dan solusi inovatif terkini dalam pengelolaan sampah di kawasan pinggiran kota, khususnya yang dihadapi di Kecamatan Tarik dan Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Indonesia. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai sistem pengelolaan sampah yang ada di kedua kecamatan tersebut, serta mengusulkan strategi berkelanjutan yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sampah di daerah tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, disertasi ini mengumpulkan wawasan mendalam mengenai sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di daerah pinggiran kota. Penelitian ini melibatkan 500 responden yang mewakili masyarakat setempat dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk penduduk lokal, pemulung, tokoh masyarakat, dan pembuat kebijakan. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis deskriptif, Rapid Participatory Appraisal (RPA), Multi-Dimensional Scaling (MDS), dan Structural Equation Modeling (SEM), dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, survei menggunakan kuesioner, studi literatur, observasi langsung, serta dokumentasi yang dilakukan di Kecamatan Tarik dan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Tarik dan Sedati menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan strategi pengelolaan sampah berkelanjutan. Tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar, kurangnya partisipasi dalam program daur ulang, serta keterbatasan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah. Selain itu, regulasi lokal yang mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan masih terbatas, dan anggaran yang dialokasikan untuk program ini juga minim. Di sisi lain, inisiatif berbasis masyarakat seperti bank sampah, pemilahan sampah, dan kampanye edukasi lingkungan memainkan peran penting dalam mendorong pengurangan sampah di sumbernya dan meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat. Namun, keberlanjutan inisiatif ini memerlukan pelatihan dan dukungan lebih lanjut untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Berdasarkan analisis keberlanjutan, pengelolaan sampah di kedua kecamatan ini menunjukkan hasil yang beragam. Dimensi lingkungan tercatat sangat berkelanjutan, sementara dimensi sosial, ekonomi, dan teknologi menunjukkan hasil yang cukup berkelanjutan. Model pengelolaan sampah yang menggabungkan teknologi sederhana dan pendekatan berbasis komunitas terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi dan partisipasi masyarakat. Untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang, diperlukan kebijakan yang mendukung, seperti insentif daur ulang, fasilitas teknologi sederhana, serta program edukasi berkelanjutan. Kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong keterlibatan sektor informal dalam sistem pengelolaan sampah. Dengan adanya kebijakan yang tepat, model ini dapat diterapkan secara luas di wilayah pinggiran kota lainnya.
English Abstract
The peri-urban areas, which serve as a transition zone between rural and urban regions, face unique challenges in waste management. These areas are often caught between the limitations of urban infrastructure and traditional rural practices, making waste management more complex. This dissertation aims to explore various practices, issues, and innovative solutions in peri-urban waste management, specifically focusing on the challenges faced in the Tarik and Sedati sub-districts of Sidoarjo Regency, Indonesia. The main objective of this research is to provide a comprehensive overview of the existing waste management systems in these two sub-districts and propose sustainable strategies to improve the effectiveness and efficiency of waste management in these areas. To achieve this goal, the dissertation gathers in-depth insights into the waste management systems implemented in peri-urban areas. The research involves 500 respondents representing the local community and various stakeholders, including local residents, waste pickers, community leaders, and policymakers. The research methods used include descriptive analysis, Rapid Participatory Appraisal (RPA), Multi-Dimensional Scaling (MDS), and Structural Equation Modeling (SEM), with data collected through in-depth interviews, surveys using questionnaires, literature studies, direct observation, and documentation conducted in the Tarik and Sedati sub-districts of Sidoarjo Regency. The results indicate that the Tarik and Sedati sub-districts face various challenges in implementing sustainable waste management strategies. The main challenges include low public awareness of the importance of proper waste management, lack of participation in recycling programs, and limited waste processing infrastructure and technology. Additionally, local regulations supporting sustainable waste management are still limited, and the budget allocated for these programs is minimal. On the other hand, community-based initiatives such as waste banks, waste sorting, and environmental education campaigns play an important role in encouraging waste reduction at the source and raising environmental awareness among the public. However, the sustainability of these initiatives requires further training and support to enhance community capacity. Based on sustainability analysis, waste management in these two sub-districts shows varied results. The environmental dimension is highly sustainable, while the social, economic, and technological dimensions show moderate sustainability. The waste management model that combines simple technology and a community-based approach has proven effective in improving efficiency and community participation. To achieve long-term sustainability, supportive policies are needed, such as recycling incentives, simple technology facilities, and ongoing education programs. These policies are also expected to encourage the involvement of the informal waste sector in the waste management system. With the right policies in place, this model can be widely applied in other peri-urban areas.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | - |
Uncontrolled Keywords: | Wilayah pinggiran kota, pengelolaan sampah, sektor sampah informal, kebijakan dan peraturan-Peri-urban areas, waste management, informal waste sector, policies and regulation |
Divisions: | Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 05 Feb 2025 01:18 |
Last Modified: | 05 Feb 2025 01:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/235803 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dewi Dwirianti.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |