Dangdut Pop Baru: Studi Kasus Perubahan Segmen Kelas Sosial Penonton Konser Di Malang & Jakarta

HISYAM ANGSAR, ALDIAN (2024) Dangdut Pop Baru: Studi Kasus Perubahan Segmen Kelas Sosial Penonton Konser Di Malang & Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasarkan oleh bagaimana musik saat ini sangat digemari oleh masyarakat banyak. Musik menjadi ajang masyarakat untuk melepas penat salah satunya dengan datang ke konser-konser musik. Konser musik sendiri biasa mempertemukan serta menyatukan antara produsen musik, pengelola wisata, pebisnis musik dan pengelola, penonton, serta pemilik regulasi. Dengan besarnya cakupan ini membuat konser musik memiliki lapisan permasalahan yang kompleks dan pelik. Konser musik juga dapat menghidupkan perekonomian industri kreatif, namun jika dilihat dari sudut pandang yang lain, konser musik ini adalah suatu pernyataan sikap politik musisi melalui festival. Memasuki tahun 2022 konser musik kini sudah makin banyak jenisnya, mulai dari Pesta Pora, Soundrenaline, Synchronize Fest dan lain sebagainya. Banyak kejutan yang dihadirkan dalam konser musik dalam beberapa tahun ini. Munculnya bandband baru, kemudian kolaborasi antara band lawas dan band yang kekinian, penampilan dj, serta yang tidak kalah menarik yaitu adanya musik dangdut yang masuk dalam konser bertaraf nasional dan internasional. Musik dangdut sendiri diidentikan dengan musik yang selalu dekat dengan rakyat, kelas sosial menengah kebawah, dan murah. Namun kini musik dangdut sudah naik tingkat, dimana musik dangdut sudah ada di konser-konser bertaraf nasional bahkan kini internasional. Hal ini sangat bertolak belakang dengan pernyataan awal yaitu musik dangdut yang identik dengan musik rakyat jelata, sekarang sudah tidak lagi. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana segmen pengunjung konser dangdut pop baru. Selain hal tersebut, peneliti tertarik dengan kelas sosial dari pengunjung konser dangdut pop baru yang menjadi penikmat hal tersebut.

English Abstract

This study is based on the phenomenon of music being highly appreciated by the public as a means to relieve stress, with music concerts acting as a convergence of music producers, event organizers, businesspeople, audiences, and regulators. With its broad scope, music concerts represent a complex and layered field of study. While concerts stimulate the economy of the creative industry, they also serve as a platform for political expression by musicians. By 2022, concerts in Indonesia have diversified significantly, with festivals like Pestapora, Soundrenaline, and Synchronize Fest gaining traction. A notable shift includes the entry of dangdut music, traditionally associated with lower social classes, into these prestigious national and international stages. This study explores the audience segments of new dangdut pop concerts, particularly focusing on the social classes represented within these segments.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052412
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 04 Feb 2025 02:31
Last Modified: 04 Feb 2025 02:31
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/235724
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aldian Hisyam Angsar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item