Wisesa Satrio, Bagas (2024) Evaluasi Lengkung dan Komponen Jalan Rel pada Segmen Malangkotalama-Pakisaji. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rencana pembangunan double track lintas Malang—Bangil—Blitar—Kertosono yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lintas adalah salah satu pengoptimalan prasarana yang terprogram dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS). Pengoptimalan prasarana juga dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan meningkatkan kecepatan prasarana hingga 120 km/jam dan pengoptimalan kecepatan kereta api pada jalur lengkung. Berdasarkan kedua langkah pengoptimalan prasarana jalan rel tersebut, terdapat dua tujuan utama yaitu upaya peningkatan kapasitas lintas serta peningkatan kecepatan perjalanan kereta api. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pembangunan Double Track pada segmen Malangkotalama—Pakisaji (termasuk dalam lintas Malang—Bangil— Blitar—Kertosono) berdasarkan kapasitas lintasnya saat ini dan mengevaluasi potensi peningkatan kecepatan yang dapat diterapkan pada segmen Malangkotalama—Pakisaji. Pada penelitian ini, dilakukan analisis kelas jalan, analisis komponen jalan rel eksisting, analisis kondisi desain lengkung eksisting, evaluasi penggunaan sistem hubungan blok eksisting, dan analisis kemampuan kecepatan sarana. Hasil analisis kelas jalan berdasarkan daya angkut lintas selanjutnya digunakan untuk menentukan kecepatan maksimum berdasarkan kelas jalan. Untuk mengetahui kondisi desain lengkung eksisting, dilakukan analisis pendekatan nilai radius eksisting menggunakan metode pendekatan anak panah dan metode pendekatan 3 point circle. Agar hasil analisis pendekatan nilai radius eksisting dapat mendekati keadaan aslinya, dilakukan penggambaran lengkung dari hasil analisis pendekatan nilai radius eksisting yang selanjutnya dikontrol terhadap data titik koordinat survey. Untuk menentukan urgensi pembangunan jalur ganda, ditentukan kelas Level of Services berdasarkan kapasitas lintas praktis. Untuk menentukan potensi peningkatan kecepatan, hasil analisis kemampuan kecepatan berdasarkan kelas jalan dibandingkan terhadap pembatasan kecepatan maksimum eksisting. Selanjutnya, dilakukan evaluasi potensi penyesuaian sarana dan lengkung eksisting dengan mengevaluasi lingkungan sekitar. Lengkung yang berpotensi selanjutnya direncanakan desain penyesuaian lengkung. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa segmen Malangkotalama—Pakisaji termasuk kelas jalan III dengan kecepatan maksimum rencana kelas jalan 100km/jam. Komponen jalan rel telah sesuai dengan standar kelas jalan. Analisis desain lengkung eksisting menghasilkan lengkung 2 diperkirakan memiliki kemampuan kecepatan 60 km/jam; lengkung 1, 3 dan 4 diperkirakan 70 km/jam; dan lengkung 5 diperkirakan 80 km/jam. Sistem hubungan blok elektromekanik telah sesuai untuk memadai frekuensi 3 kereta api/jam. Kemampuan kecepatan sarana terendah adalah 90 km/jam. Hasil analisis kapasitas lintas praktis adalah 0,41 (<0,8) dan termasuk kelas Level of Services C sehingga belum dibutuhkan pembangungan double track. Berdasarkan data pembatasan kecepatan eksisting (80 km/jam), segmen berpotensi untuk disesuaikan mengikuti kecepatan maksimum kelas jalan (100 km/jam). Untuk memadai peningkatan kecepatan tersebut, berdasarkan evaluasi potensi penyesuaian lengkung, lengkung 1 dan 2 tidak berpotensi untuk disesuaikan; lengkung 3 dan 4 berpotensi untuk disesuaikan; dan lengkung 5 perlu pertimbangan lebih lanjut untuk dilakukan penyesuaian.
English Abstract
The plan to develop double tracks on Bangil—Malang—Blitar—Kertosono route, aimed to increase the railway capacity, is one of the infrastructure optimizations programmed in the “Rencana Induk Perkeretaapian Nasional” (RIPNAS). Infrastructure optimizations is also conducted by PT. Kereta Api Indonesia (Persero) together with the Directorate General of Railways by increasing the infrastructure’s speeds capability up to 120 km/h and optimizing the speed of trains on curved track. Based on these two steps to optimize railway infrastructure, there are two main objective: attempts to increase railway capacity and improve train travel speed. Based on these objectives, this study aims to evaluate the double track construction plan on Malangkotalama—Pakisaji segment, which is part of Bangil— Malang—Blitar—Kertosono route, based on its current railway capacity and to evaluate the potential of increasing the speed limitation that can be implemented to Malangkotalama— Pakisaji segment. In this study, an analysis of railroad class, analysis of existing railway track components, analysis of existing curve design conditions, evaluation of existing block connection system usage, and analysis of railway carriage speed capability were conducted. The result of the railroad class analysis based of passing tonnage are used to determine the maximum speed based on the railroad class standard. To evaluate the existing curve design conditions, an analysis to approach the actual radius value was performed using “Anak Panah” and 3 Point Circle methods. To ensure that the results from the approach analysis of the real radius value are similar close to the actual conditions, the curves were plotted based on the approach analysis result of the real radius and susbsequently controlled against survey coordinate point data. To determine the urgency of the double track construction plan, the Level of Services class was determined based on practical railway capacity. To evaluate the potential of increasing the speed limitataion, the result of speed capabilty analysis based on railroad class were compared against existing maximum speed limitation. Subsequently, an evaluation of potential adjustment of railway carriage and railway curve to facilitate the potential of increasing the speed limitataion was conducted by evaluating the surrounding environment. Curves with potential were then planned for curve adjustment desgins. The evaluation results indicate that Malangkotalama—Pakisaji segment is classified as the 3rd railroad class with maximum speed limitation at 100 km/h. The railway track components meet the standard for the 3rd railroad class. Analysis of the existing curve designs shows that Curve 2 is estimated to have a speed capability of 60 km/h; Curve 1, 3, and 4 are estimated at 70 km/h; and Curve 5 are estimated at 80 km/h. The electromechanical block connection system is adequate for frequency of 3 train per hour. The lowest speed capability of the railroad carriage is 90 km/h. The analysis of practical railway capacity yields a result of 0.41 (<0.8) and classified as” C” on the Level of Services, hence the double track construction plan is not required. Based on existing speed restriction (80 km/h), the segment has potential to be adjusted to match the maximum speed of railroad class (100 km/h). To achieve this speed increase, based on the evaluation of curve adjustment potential, Curve 1 and 2 are not suitable for adjustment; Curve 3 and 4 have potentioal to be adjusted; and Curve 5 requires further consideration for adjustment.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052407 |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 20 Jan 2025 03:53 |
Last Modified: | 20 Jan 2025 03:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/235165 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
BAGAS WISESA SATRIO.pdf Restricted to Registered users only Download (26MB) |
Actions (login required)
View Item |