Triyanti, Yuliana Devi and Ns. Ayut Merdikawati, S.Kep., M.Kep (2024) Hubungan Budaya Pernikahan Usia Remaja Dengan Angka Kejadian Bblr Di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pernikahan usia remaja adalah pernikahan di bawah usia 20 tahun, sering di kaitkan dengan kesiapan yang belum matang untuk menjalani kehidupan rumah tangga. Angka pernikahan usia remaja yang tinggi dapat menjadi faktor resiko kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan budaya pernikahan usia remaja dengan angka kejadian BBLR di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Metode yang di gunakan adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Melibatkan 91 responden ibu yang melahirkan dan berusia remaja (15-19 tahun) di Wilayah Kabupaten Sanggau. Pengambilan data menggunakan instrument berupa kuesioner dan lembar observasi. Hasil uji korelasi spearman-rank menunjukan p- value 0,311 dapat disimpulkan budaya pernikahan pada usia remaja tidak berhubungan dengan angka kejadian BBLR. Meskipun demikian, penelitian ini menekankan pentingnya peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan edukasi bagi remaja mengenai kesehatan reproduksi dan dampak dari pernikahan dini.
English Abstract
Adolescent marriage refers to marriage occurring under the age of 20, often associated with an immature readiness to handle family life. High rates of adolescent marriage can be a risk factor for the birth of babies with Low Birth Weight (LBW). This study aims to determine the relationship between the culture of adolescent marriage and the incidence of LBW in Sanggau Regency, West Kalimantan. The method used is correlational analytics with a cross-sectional approach. The study involved 91 respondents, consisting of mothers who gave birth and were adolescents (15-19 years old) in Sanggau Regency. Data collection was conducted using instruments such as questionnaires and observation sheets. The results of the Spearman-rank correlation test showed a p-value of 0.311, concluding that the culture of adolescent marriage is not related to the incidence of LBW. Nonetheless, this study emphasizes the importance of the role of healthcare workers in enhancing education for adolescents about reproductive health and the impacts of early marriage
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524160241 |
Uncontrolled Keywords: | Budaya pernikahan Usia Remaja, Angka Kejadian BBLR- Adolescent Marriage Culture, Low Birth Weight Incidence |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 07:19 |
Last Modified: | 21 Jan 2025 07:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/235013 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yuliana Devi Triyanti.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |