Pengaruh Penambahan Katalis Bentonit Pada Gasifikasi Biomassa Tongkol Jagung Terhadap Karakteristik Syn-Gas Melalui Reactor Updraft

Yuliansyah, Fisal and Prof. Dr. Eng. Nurkholis Hamidi, S,T.,M.Eng and Prof. Dr. Eng. Mega Nur Sasongko, S,T.,M.T (2024) Pengaruh Penambahan Katalis Bentonit Pada Gasifikasi Biomassa Tongkol Jagung Terhadap Karakteristik Syn-Gas Melalui Reactor Updraft. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan permintaan energi global dan keterbatasan bahan bakar fosil telah mendorong pencarian sumber energi terbarukan yang berkelanjutan. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah pemanfaatan biomassa, khususnya limbah pertanian seperti tongkol jagung. Indonesia, terutama provinsi Lampung. Teknologi gasifikasi muncul metode yang efektif untuk mengkonversi biomassa ini menjadi energi yang dapat digunakan. Gasifikasi adalah proses termokimia yang mengubah biomassa menjadi syn-gas. Namun, proses ini menghadapi tantangan berupa produksi tar yang dapat mengganggu operasional peralatan. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian terkini berfokus pada penggunaan katalis dan optimalisasi suhu proses. Penggunaan katalis, terutama katalis heterogen seperti bentonit, telah terbukti efektif dalam mempercepat reaksi kimia dan mengurangi produksi tar. Bentonit dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di daerah Ring of Fire, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, penelitian saat ini berfokus pada kolaborasi antara limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif dan bentonit teraktivasi HCl sebagai katalis, dengan menggunakan metode gasifikasi untuk mengoptimalkan proses konversi energi. Penelitian terbaru menunjukkan efektivitas yang signifikan dari penggunaan bentonit teraktivasi asam HCl sebagai katalis dalam proses gasifikasi. Proses tanpa katalis yang menghasilkan 58 gram tar, dan penggunaan bentonit tanpa aktivasi (BTA) yang menghasilkan 39 gram tar, penambahan bentonit teraktivasi HCl hanya menghasilkan 33 gram tar. Penggunaan bentonit teraktivasi HCl juga meningkatkan produksi syn-gas secara signifikan. Penambahan 20% bentonit teraktivasi HCl meningkatkan produksi syn-gas sebesar 56,59%, menghasilkan total 4490.433 ppm. Sementara itu, penggunaan bentonit 20% tanpa aktivasi (BTA) meningkatkan produksi syn-gas sebesar 32,41%, menghasilkan 4054,033 ppm. Kedua hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan proses tanpa bentonit (100% biomassa) yang hanya menghasilkan 3726,4 ppm syn-gas.

English Abstract

The increasing global energy demand and limitations of fossil fuels have driven the search for sustainable renewable energy sources. One promising solution is the utilization of biomass, particularly agricultural waste such as corn cobs. Indonesia, especially Lampung province, has significant potential in this area. Gasification technology emerges as an effective method to convert this biomass into usable energy. Gasification is a thermochemical process that transforms biomass into syn-gas. However, this process faces challenges in the form of tar production, which can interfere with equipment operations. To address this issue, recent research focuses on the use of catalysts and optimization of process temperature. The use of catalysts, particularly heterogeneous catalysts like bentonite, has proven effective in accelerating chemical reactions and reducing tar production. Bentonite is chosen due to its abundance in the Ring of Fire region, including Indonesia. Therefore, this research focuses on the collaboration between corn cob waste as an alternative fuel and HCl-activated bentonite as a catalyst, using the gasification method to optimize the energy conversion process. Recent studies demonstrate significant effectiveness of HCl-activated bentonite as a catalyst in the gasification process. While the process without catalyst produces 58 grams of tar, and the use of non-activated bentonite (NAB) yields 39 grams of tar, the addition of HCl-activated bentonite results in only 33 grams of tar. The use of HCl-activated bentonite also significantly increases syn-gas production. The addition of 20% HCl-activated bentonite increases syn-gas production by 56,59%, yielding a total of 4490,433 ppm. Meanwhile, the use of non-activated bentonite (NAB) increases syn-gas production by 32,41%, producing 4054,033 ppm. Both these results are higher compared to the process without bentonite (100% biomass), which only produces 3726,4 ppm of syn-gas.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	042507
Uncontrolled Keywords:	Gasifikasi, katalis, bentonit, aktivasi asam, updraft
Divisions:	S2/S3 > Doktor Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Depositing User:	S Sucipto
Date Deposited:	13 Jan 2025 06:50
Last Modified:	13 Jan 2025 06:50
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/234688

Text (DALAM MASA EMBARGO) Fisal Yuliansyah.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)

Actions (login required)

View Item