“Agroecology Sebagai Alternatif Keberlanjutan Pangan dan Ekologi: Pengalaman Serikat Petani Indonesia (SPI) dan Aliansi Organis Indonesia (AOI)”

Styawan, Wahyu Eka and Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat, MS. and Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS. (2024) “Agroecology Sebagai Alternatif Keberlanjutan Pangan dan Ekologi: Pengalaman Serikat Petani Indonesia (SPI) dan Aliansi Organis Indonesia (AOI)”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Melalui sebuah upaya mengeksplorasi potensi agroecology sebagai pendekatan alternatif untuk mencapai keberlanjutan pangan dan ekologi di Indonesia. Agroecology didefinisikan sebagai pendekatan holistik yang mengintegrasikan prinsip ekologi dengan sistem pertanian untuk membangun sistem pangan yang berkelanjutan, dengan menekankan pentingnya hubungan harmonis antara tanaman, hewan, manusia, dan lingkungan. Praktik pertanian konvensional di Indonesia menyebabkan kerusakan ekosistem, termasuk degradasi tanah, polusi air, dan hilangnya keanekaragaman hayati, yang berdampak negatif pada produksi pangan. Pendekatan agroecology muncul sebagai solusi atas tantangan ini dengan mengurangi ketergantungan pada input eksternal, seperti pupuk dan pestisida sintetis. Penelitian ini berfokus pada pengalaman Serikat Petani Indonesia (SPI) dan Aliansi Organis Indonesia (AOI) dalam mengembangkan dan menerapkan praktik agroecology berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar belakang perpindahan praktik pertanian SPI dan AOI dari pertanian konvensional ke agroecology, (2) menganalisis bagaimana penerapan prinsip agroecology yang diimplemantasikan oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) dan Aliansi Organis Indonesia (AOI), serta (3) menganalisis hubungan sosial dan ekosistem dalam penerapan praktik agroecology oleh SPI dan AOI. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, karena diperlukan untuk mengeksplor(menggali) pengalaman SPI dan AOI dalam mengembangkan dan menerapkan pendekatan agroecology berbasis komunitas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi lapangan, dan dokumen. Analisis data dilakukan menggunakan model interaktif, sedangkan uji keabsahan data digunakan triangulasi metode, dan sumber data . Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPI dan AOI menggunakan pendekatan agroecology yang memiliki tiga prinsip utama. Pertama, Resilient Farming yang mengintegrasikan interaksi antara berbagai spesies untuk mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim dan serangan hama. Kedua, Economic Viability yang menghasilkan peningkatan hasil panen, pengurangan biaya produksi, dan peningkatan keuntungan bagi petani kecil. Ketiga, Community Empowerment yang meningkatkan kemandirian dan pembangunan pedesaan berkelanjutan melalui pertukaran pengetahuan lokal dan penguatan komunitas. Pengalaman SPI dan AOI dalam melakukan proses transformasi dari pertanian konvensional ke pertanian berkelanjutan dengan menerapkan tiga prinsip utama adalah dalam prinsip Resilient Farming yakni mendorong transisi ke pertanian organik, sistem tanam rotasi atau polikultur dan pengunaan bibit lokal. Lalu dalam prinsip Economic Viability dengan membuat program Kawasan Daulat Pangan (KDP) dan Participatory Guarantee System (PAMOR) dan terakhir dalam prinsip Community Empowerment dengan memasifkan pendidikan, pelatihan dan pendampingan intensif. Sedangkan strategi implementasi, tantangan, dan dampak agroecology terhadap kedaulatan pangan dan keberlanjutan lingkungan adalah adanya dampak yang cukup signifikan pada relasi sosial dan ekosistem, di mana penerapan praktik tersebut selain memiliki potensi yang cukup besar bagi pemulihan ekosistem, juga turut berperan dalam mendorong petani untuk lebih dekat dengan alam, dengan merekognisi kembaliiv pengetahuan lokal, serta dalam praktik kelolanya yang menekankan secara kolektif, telah mendorong saling keterhubungan antar petani dan menguatkan mereka secara sosial, terutama di level perdesaan. Tantangan dalam penerapan agroecology yakni sistem yang belum mendukung, minimnya infrastruktur penunjang seperti untuk pembuatan pupuk dan pembenihan, lalu kurangnya dukungan kebijakan yang memadai dari pemerintah dan lemahnya sinergi antara aktor-aktor kunci seperti pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta menjadi hambatan utama. Selain itu, terbatasnya akses petani terhadap teknologi ramah lingkungan dan pendidikan tentang agroecology memperlambat proses adopsi. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan suatu kesimpulan bahwa agroecology merupakan pendekatan yang relevan untuk meningkatkan keberlanjutan ekosistem, mendukung kedaulatan pangan, dan memberdayakan komunitas lokal. Implementasi agroecology oleh SPI dan AOI menunjukkan potensi besar dalam upaya memperbaiki agroekosistem dan meningkatkan kesejahteraan petani, karena dengan menerapkan agroecology petani telah mengurangi biaya input pertanian, melalui penggunaan pupuk organik, pemulihan ekosistem dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga dari lahan pertaniannya melalui diversifikasi tanaman. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti sistem yang belum mendukung, infrastruktur yang minim serta kurangnya dukungan kebijakan dan kendala teknis di lapangan.

English Abstract

Through an effort to explore the potential of agroecology as an alternative approach to achieve food and ecological sustainability in Indonesia. Agroecology is defined as a holistic approach that integrates ecological principles with agricultural systems to build sustainable food systems, emphasizing the importance of harmonious relationships between plants, animals, people and the environment. The conventional agricultural practices in Indonesia cause ecosystem damage, including soil degradation, water pollution, and biodiversity loss, which negatively impact food production. The agroecology approach is emerging as a solution to this challenge by reducing dependence on external inputs, such as synthetic fertilizers and pesticides. This research focuses on the experiences of the Indonesian Farmers Union (SPI) and the Alliance of Indonesian Organists (AOI)in developing and implementing community-based agroecology practices. This study aims to (1) describe the background of SPI and AOI's shift of agricultural practices from conventional agriculture to agroecology, (2) analyze how the application of agroecology principles implemented by the Indonesian Farmers Union (SPI) and the Alliance of Indonesian Organists (AOI), and (3) analyze social and ecosystem relationships in the application of agroecology practices by SPI and AOI. The research used a qualitative approach with a case study method, as it was necessary to explore the experiences of SPI and AOI in developing and implementing a community-based agroecologyapproach. Data collection was conducted using interview techniques, field observations, and documents. Data analysis was conducted using an interactive model, while data validity testing used triangulation of methods and data sources. The results showed that SPI and AOI use an agroecology approach that has three main principles. First, Resilient Farming that integrates interactions between various species to reduce vulnerability to climate change and pest attacks. Second, Economic Viability that results in increased yields, reduced production costs, and increased profits for smallholder farmers. Third, Community Empowerment which increases selfreliance and sustainable rural development through local knowledge exchange and community strengthening. The experience of SPI and AOI in carrying out the transformation process from conventional agriculture to sustainable agriculture by applying the three main principles is in the principle of Resilient Farming, namely encouraging the transition to organic farming, rotational or polyculture cropping systems and the use of local seeds. Then in the principle of Economic Viabilityby creating the Kawasan Daulat Pangan (KDP) and Participatory Guarantee System (PAMOR) programs and finally in the principle of Community Empowerment by intensifying education, training and intensive mentoring. The implementation strategy, challenges and impacts of agroecology on food sovereignty and environmental sustainability are significant impacts on social relations and ecosystems, where the application of these practices not only has considerable potential for ecosystem restoration, but also plays a role in encouraging farmers to get closer to nature, by reclaiming local knowledge, and in its management practices thatvi emphasize collectively, has encouraged interconnectedness between farmers and strengthened them socially, especially at the rural level. Challenges in the implementation of agroecology include the lack of support system, the lack of supporting infrastructure such as for fertilizer production and seeding, the lack of adequate policy support from the government and the weak synergy between key actors such as the government, civil society, and the private sector. In addition, farmers' limited access to environmentally friendly technologies and education on agroecology slowed down the adoption process. Based on the above description, it can be concluded that agroecology is a relevant approach to improve ecosystem sustainability, support food sovereignty and empower local communities. The implementation of agroecology by SPI and AOI shows great potential in efforts to improve agroecosystems and improve farmers' welfare, because by implementing agroecology farmers have reduced the cost of agricultural inputs, through the use of organic fertilizers, ecosystem restoration and fulfillment of household needs from their farmlands through crop diversification. Although it still faces challenges such as unsupportive systems, minimal infrastructure and lack of policy support and technical constraints in the field.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0424040052
Divisions: S2/S3 > Magister Sosiologi, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 13 Jan 2025 01:11
Last Modified: 13 Jan 2025 01:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/234546
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
WAHYU EKA STYAWAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item