Keanekaragaman dan Komposisi Kumbang Sungut Panjang (Coleoptera: Cerambycidae) pada Vegetasi Damar dan Pinus di Hutan Produksi Perhutani Pujon Kabupaten Malang

Aslam, Muhammad and Dr. Akhmad Rizali, S.P., M.Si. (2024) Keanekaragaman dan Komposisi Kumbang Sungut Panjang (Coleoptera: Cerambycidae) pada Vegetasi Damar dan Pinus di Hutan Produksi Perhutani Pujon Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Serangga merupakan kelompok satwa yang memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi. Salah satu kumbang yang terdapat di Indonesia adalah kumbang sungut panjang yang berasal dari famili Cerambycidae dengan ordo Coleoptera. Kumbang sungut panjang memiliki peran penting dalam ekosistem hutan karena perannya sebagai dekomposer. Umumnya larva kumbang sungut panjang hanya mengebor tanaman yang sakit atau mati. Namun, beberapa spesies ada yang mengebor tumbuhan hidup, sehingga dapat menjadi hama pada hutan industri. Keanekaragaman spesies kumbang sungut panjang lebih dari 35.000 spesies yang dideskripsikan di seluruh dunia, beberapa di antaranya merupakan hama dalam tanaman pertanian dan kehutanan (Haddad et al., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman pada vegetasi damar dan pinus, komposisi spesies dan yang mempengaruhi keanekaragaman serta komposisi spesies kumbang sungut panjang. Penelitian ini dilakukan pada hutan produksi vegetasi damar dan vegetasi pinus milik Perhutani Pujon Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2024. Metode koleksi dilakukan dengan perangkap Artocarpus. Pemasangan perangkap dilakukan dengan metode transek yang ditentukan secara purposive pada tiga lokasi dengan efek tepi pemukiman, hutan lindung dan tengah sebagai lokasi tanpa efek tepi. Masing-masing transek dipasang tiga unit perangkap yang berjarak 50 m. Analisis data pada keanekaragaman dilakukan dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), indeks dominansi Simpson’s (D) dan indeks kemerataan Pielou’s (E). Analisis komposisi dilakukan menggunakan diagram venn untuk mengetahui spesies yang sama antara dua atau tiga lokasi. Analisis statistik uji ragam menggunakan ANOVA dan uji korelasi menggunakan aplikasi R studio. Keanekaragaman kumbang sungut panjang pada vegetasi damar dan pinus berbeda. Efek tepi pada vegetasi damar dan pinus juga memiliki keanekaragaman yang berbeda-beda. Indeks keanekaragaman pada vegetasi pinus dan damar termasuk kategori sedang, kemerataan yang stabil, dan dominansi rendah. Semua lokasi efek tepi pada vegetasi damar dan pinus juga memiliki keanekaragaman sedang, kemerataan stabil dan dominansi rendah. Terdapat spesies yang ditemukan pada lokasi damar dan pinus yaitu sebesar 70%. Pada lokasi efek tepi vegetasi damar terdapat spesies yang sama pada ketiga lokasi sebesar 34%, sedangkan pada efek tepi pinus spesies yang sama pada ketiga lokasi sebesar 37,5%. Terdapat faktor yang mempengaruhi kelimpahan individu kumbang sungut panjang. Tutupan kanopi berkorelasi dengan kelimpahan individu, sehingga tutupan kanopi menjadi faktor yang mempengaruhi kelimpahan individu.

English Abstract

Insects are a group of animals that have a high level of diversity. One of the beetles in Indonesia is the long horn beetle from the Cerambycidae family with the Coleoptera order. Long horn beetle have an important role in the forest ecosystem because of their role as decomposers. Generally, long-whiskered beetle larvae only drill into sick or dead plants. However, some species drill into living plants so that they can become pests in industrial forests. The diversity of long horn beetle species is more than 35,000 species described worldwide, some of which are pests in agricultural and forestry crops (Haddad et al., 2018). This study aims to determine the diversity of damar and pine vegetation, species composition, and what influences the diversity and composition of long horn beetle species. This study was conducted in damar vegetation and pine vegetation production forests owned by Perhutani Pujon, Malang Regency. This study was conducted from June to August 2024. The collection method was carried out using Artocarpus traps. The trapping was carried out using the transect method which was determined purposively at three locations with the edge effect of settlements, protected forests, and the middle as a location without edge effects. Each transect was equipped with three trap units 50 m apart. Data analysis on diversity was carried out using the Shannon-Wiener diversity index (H '), Simpson's dominance index (D), and Pielou's evenness index (E). Composition analysis was carried out using a Venn diagram to find out the same species between two or three locations. Statistical analysis of the variance test using ANOVA and correlation test using the R studio application. The diversity of long horn beetle in damar and pine vegetation is different. The edge effect on damar and pine vegetation also has different diversity. The diversity index in pine and damar vegetation is in the moderate category, with stable evenness, and low dominance. All edge effect locations in damar and pine vegetation also have moderate diversity, stable evenness, and low dominance. There are species found in damar and pine locations, namely 70%. At the edge effect location of damar vegetation, there are the same species in all three locations by 34%, while at the edge effect of pine, the same species in all three locations are 37.5%. Some factors influence the abundance of long horn beetle individuals. Canopy cover is correlated with the abundance of individuals, so canopy cover is a factor that influences the abundance of individuals.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052404
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: S Sucipto
Date Deposited: 23 Dec 2024 07:01
Last Modified: 23 Dec 2024 07:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/234289
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Aslam.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item