Model Tata Kelola Sampah Plastik Berbasis Masyarakat Lokal: Studi kasus pada Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto

Ulum, Akhdiyat Syabril and Prof.Dr.Ir. M. Sasmito Djati, MS and Dr. Susilo, SE.,MS and Dr. Ahmad Imron Rozuli, SE, M.Si. (2024) Model Tata Kelola Sampah Plastik Berbasis Masyarakat Lokal: Studi kasus pada Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pengelolaan sampah plastik dengan fokus pada partisipasi masyarakat lokal di Desa Bangun. Studi ini membahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengimplementasikan model ini, serta potensi dampak positifnya terhadap lingkungan, ekonomi, dan masyarakat di tingkat lokal. Diharapkan bahwa model ini dapat menjadi panduan bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa dalam mengelola sampah plastik secara berkelanjutan. Hasil penelitian menemukan bahwa sistem pengelolaan sampah dimana pada tataran hilir industri, produsen sampah menyuplai sampah kepada masyarakat, dalam hal ini sebagai pemulung. Kemudian, pemulung menjual sampahnya kepada pengepul. Selanjutnya, pengepul menjual sampah yang dibelinya dari pemulung kepada industri konsumen lainnya. Titik permasalahannya terjadi pada tataran pemulung dan pengepul, di mana terjadi dua siklus. Namun, tidak terjadi penambahan nilai tambah dari sampah yang dikelola oleh masyarakat. Hal ini dapat merugikan masyarakat itu sendiri dalam pengelolaan sampah, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Problematika dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat teridentifikasi dalam tiga aspek utama: sosial, ekonomi, dan lingkungan. Secara sosial, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah menjadi salah satu permasalahan utama. Banyak masyarakat yang tidak memahami pentingnya memilah sampah dan melakukan kegiatan pengelolaan sampah yang benar. Dari segi ekonomi, terhentinya sumber pendapatan masyarakat yang menggantungkan diri pada pengelolaan sampah menjadi masalah serius. Banyak masyarakat yang mengandalkan pengumpulan dan penjualan sampah sebagai sumber penghasilan utama mereka. Aspek lingkungan juga menjadi perhatian penting dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pencemaran lingkungan menjadi masalah serius karena penumpukan sampah yang sulit terkontrol. Pemerintah memiliki peran penting dalam penguatan tata kelola sampah di Desa Bangun. Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyusun solusi, termasuk pendirian Fasilitas Pusat Daur Ulang dan Bank Sampah. Pemerintah juga berencana mengembangkan usaha produktif masyarakat dan melibatkan berbagai Direktorat Jenderal di KLHK. Meskipun demikian, masyarakat Desa Bangun merasa kecewa karena janji-janji tidak terealisasi. Oleh karena itu, penting untuk segera mengimplementasikan langkah-langkah solusi yang telah dijanjikan oleh pemerintah untuk memperbaiki situasi pengelolaan sampah di desa tersebut.Model tata kelola pengelolaan sampah di Desa Bangun terdiri dari masyarakat, industri penyedia sampah, dan industri pengguna sampah dimana sampah yang dikelola masih sangat sederhana dikumpulkan pada pekarangan rumah atau lahan kosong tanpa adanya infrastruktur memadai untuk menunjang kegiatan tersebut. Hal ini menandakan bahwa tidak adanya sistem dan sistem kelembagaan pengelolaan sampah yang terintegrasi dan kurangnya infrastruktur dan fasilitas pengelolaan sampah serta masih kurang kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kesimpulan penelitian bahwa model tata kelola sampah plastik berbasis masyarakat lokal merupakan pendekatan pengelolaan sampah plastik yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat. Model ini menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam seluruh siklus pengelolaan sampah plastik, mulai dari pengumpulan, pemilahan, pengolahan, hingga daur ulang. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat lokal dapat menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi masalah sampah plastik, sambil juga mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial dari kegiatan pengelolaan sampah. Model ini mencakup berbagai inisiatif dan kebijakan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik, seperti pengumpulan dan pengolahan sampah plastik, edukasi dan kesadaran masyarakat, dan kemitraan dengan pihak eksternal serta restrukturisasi kelembagaan. Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan model ini dapat berkelanjutan dalam jangka panjang

English Abstract

This research aims to design a model for plastic waste management focusing on the participation of the local community in Bangun Village. The study discusses concrete steps that can be taken to implement this model, as well as its potential positive impacts on the environment, economy, and society at the local level. It is hoped that this model can serve as a guide for other villages facing similar issues in managing plastic waste sustainably. The research findings indicate that the waste management system, where at the downstream industry level, waste producers supply waste to the community, in this case as scavengers. The scavengers then sell their waste to collectors. Subsequently, the collectors sell the waste they bought from the scavengers to other consumer industries. The problem occurs at the scavenger and collector level, where two cycles occur. However, there is no added value from the waste managed by the community. This can harm the community itself in waste management, both from economic, social, and environmental aspects. The problems in community-based waste management can be identified in three main aspects: social, economic, and environmental. Socially, the lack of community awareness about waste management becomes a major problem. Many people do not understand the importance of sorting waste and conducting proper waste management activities. Economically, the cessation of income sources for communities that rely on waste management becomes a serious issue. Many people depend on collecting and selling waste as their primary source of income. The environmental aspect is also a significant concern in community-based waste management. Environmental pollution becomes a serious issue due to the uncontrolled accumulation of waste. The government plays an important role in strengthening waste management governance in Bangun Village. They collaborate with various parties to devise solutions, including the establishment of Recycling Center Facilities and Waste Banks. The government also plans to develop community productive enterprises and involve various Directorates General in KLHK. However, the community of Bangun Village feels disappointed because the promises have not been realized. Therefore, it is important to immediately implement the solutions promised by the government to improve the waste management situation in the village. The waste management governance model in Bangun Village consists of the community, waste-supplying industries, and waste-using industries where the waste managed is still very simply collected in the yard or vacant land without adequate infrastructure to support these activities. This indicates that there is no integrated waste management system and institutional system and a lack of infrastructure and waste management facilities as well as a lack of community awareness about the importance of sustainable waste management. The conclusion of the research is that the local community-based plastic waste management model is an approach to plastic waste management that involves the active participation of the local community. This model emphasizes the importance of community involvement in the entire cycle of plastic waste management, from collection, sorting, processing, to recycling. The goal is to create a sustainable system, reduce environmental pollution, and improve community welfare. Through this approach, it is hoped that the local community can become part of the solution in addressing plastic waste problems while also gaining economic and social benefits from waste management activities. This model includes various initiatives and policies that involve the active participation of the community in plastic waste management, such as the collection and processing of plastic waste, community education and awareness, and partnerships with external parties as well as institutional restructuring. By involving the active participation of the community, it is hoped that this model can be sustainable in the long term.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Model tata Kelola, Sampah plasti, masyarakat lokal, Bangun Mojokerto.The model of plastic waste management in the local community of Bangun, Mojokerto.
Divisions: Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 Nov 2024 03:19
Last Modified: 26 Nov 2024 03:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/233003
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Akhdiyat Syabril Ulum.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item