Pemodelan Maxent untuk Evaluasi Kesesuaian Habitat Lutung Budeng (Trachypithecus auratus É. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) di Kawasan Taman Nasional Bali Barat

Riyadloh, Furoda Taqsilah and Dr. Kurniawan Sigit Wicaksono, S.P., M.Sc., (2024) Pemodelan Maxent untuk Evaluasi Kesesuaian Habitat Lutung Budeng (Trachypithecus auratus É. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) di Kawasan Taman Nasional Bali Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lutung budeng (Trachypithecus auratus É. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) merupakan salah satu primata endemik Indonesia yang berada dalam kategori rentan (Vulnerable/VU) di wilayah Jawa, Bali, dan Lombok. Habitat alami lutung budeng terancam akibat penebangan hutan yang intensif serta aktivitas manusia yang memburu untuk makanan dan perdagangan ilegal. Taman Nasional Bali Barat (TNBB) diduga menjadi tempat bagi populasi lutung budeng yang terakhir di Pulau Bali. Melalui pemodelan habitat, dapat dihasilkan tingkat kesesuaian habitat bagi spesies tertentu, sehingga hasil tersebut dapat dijadikan dasar rencana konservasi yang efektif. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi tingkat kesesuaian habitat dan menetapkan faktor yang berkontribusi besar terhadap habitat lutung budeng di TNBB. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan menyusun rekomendasi konservasi habitat yang disesuaikan dengan faktor-faktor kunci yang dihasilkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2024 yang bertempat di 4 resort TNBB, yaitu Resort Teluk Berumbun, Resort Gilimanuk, Resort Teluk Terima, dan Resort Prapat Agung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis Maximum Entropy (Maxent) dengan data titik perjumpaan lutung budeng dan variabel lingkungan. Perjumpaan lutung budeng didapat melalui metode purposive sampling yang diyakini sebagai wilayah dengan populasi lutung budeng yang relatif besar di TNBB. Data perjumpaan juga didapatkan melalui data sekunder dari website Global Biodiversity Information Facility (GBIF), iNaturalist, dan penelitian terdahulu. Variabel lingkungan yang digunakan yaitu ketinggian, kelerengan, tutupan hutan, tingkat kehijauan vegetasi (NDVI), jarak dari sungai, dan jarak dari jalan. Semua variabel tersebut dijalankan menggunakan algoritma Maxent bersama dengan titik perjumpaan lutung budeng menggunakan skema uji 80%:20% sebanyak 5 kali ulangan secara acak (bootstrap). Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian habitat lutung budeng di TNBB memiliki tingkat kesesuaian habitat rendah seluas 10.103,91 ha, tingkat kesesuaian habitat sedang seluas 3.507,4 ha, dan kesesuaian tinggi seluas 296,38 ha. Ketinggian merupakan faktor paling penting dalam penyusunan model kesesuaian habitat lutung budeng dikarenakan ketinggian mempengaruhi adanya variabel lain yang digunakan. Tutupan hutan juga memiliki kontribusi yang penting. Variabel lain, seperti jarak dari jalan memberikan kontribusi yang penting dengan nilai lebih rendah. Jarak dari sungai, kelerengan dan NDVI memiliki kontribusi yang rendah. Konservasi dapat dilakukan dengan menjaga dan meningkatkan kualitas habitat di area ketinggian rendah yang terdegradasi. Tutupan lahan harus dipertahankan melalui perlindungan zona rimba dan zona inti. Pembangunan jalan di dalam kawasan harus dihentikan dan diperlukan mitigasi habitat di sekitar pinggiran kawasan yang berbatasan dengan jalan nasional.

English Abstract

The javan langur (Trachypithecus auratus É. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) is one of Indonesia's endemic primates that is categorized as Vulnerable (VU) in Java, Bali and Lombok. The natural habitat of the javan langur is threatened by intensive logging and human activities for hunting and illegal trade. The West Bali National Park (WBNP) is presumed to be the last population of javan langurs on Bali Island. Through habitat modelling, the potential for habitat suitability for certain species can be predicted, which can then be used as the basis for an effective conservation actions. The aim of this study is to evaluate the level of habitat suitability and determine the factors that contribute most to the habitat of the javan langur in WBNP. In addition, this study also aims to develop habitat conservation recommendations based on the key factors identified. This research was conducted in March-April 2024 in 4 resorts of WBNP, which are Teluk Berumbun Resort, Gilimanuk Resort, Teluk Terima Resort, and Prapat Agung Resort. The method used in this study is Maximum Entropy (Maxent) analysis using data on javan langur occurrence points and environmental variables. Javan langur occurrence data were obtained through purposive sampling method, which is believed to be an area with a relatively large population of javan langurs in WBNP. The occurrence data were also obtained through secondary data from the Global Biodiversity Information Facility (GBIF), iNaturalist, and previous research. The environmental variables used were altitude, slope, forest cover, vegetation index (NDVI), distance from river, and distance from road. All variables were run using Maxent algorithm along with javan langur occurrence points using an 80%:20% test scheme with 5 random replications (bootstrap). The results of this study show that the habitat suitability of the javan langur in WBNP has a low habitat suitability level of 10,103.91 ha, a medium habitat suitability level of 3,507.4 ha, and a high suitability of 296.38 ha. Altitude is the most important factor in modelling budeng langur habitat suitability because altitude influences the other variables used. Forest cover also has an important contribution. Other variables, such as distance from roads, made important contributions with lower values. Distance from river, slope and NDVI have low contribution. Conservation can be done by maintaining and improving habitat quality in degraded low-altitude areas. Forest cover should be maintained through protection of the wilderness zone and core zone. Road construction within the area should be stopped and habitat mitigation is required around the periphery of the area bordering the national road.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040566
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 13 Feb 2025 04:20
Last Modified: 13 Feb 2025 04:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232980
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Furoda Taqsilah Riyadloh.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item