Manajemen Lalu Lintas Di Kawasan Alun- Alun Kota Malang Dengan Pendekatan Do - Nothing Dan Do - Minimum

Nyono, - and Ir. Budi Sugiarto, W., MSP. and Prof. Ir. Pinardi Koestalam, MSc. (2001) Manajemen Lalu Lintas Di Kawasan Alun- Alun Kota Malang Dengan Pendekatan Do - Nothing Dan Do - Minimum. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Transportasi merupakan suatu sistem, yang terdiri dari beberapa komponen sistem yang saling terkait dan saling memepengaruhi satu sama lainnya. Perubahan terhadap salah satu komponen sistem akan berdampak dan berpengaruh terhadap sistem secara keseluruhan. Komponen sistem pembentuk sistem transportasi tersebut adalah sistem aktivitas, sistem jaringan dan sistem kelembagaan. Keterpaduan antara ketiga komponen sistem tersebut sangat diperlukan agar teijadi keseimbangan antara demand dan supply. Kemacetan lalu lintas adalah merupakan dampak yang terlihat kepermukaan saja, seperti halnya kemacetan lalu lintas yang terjadi di kawasan alun - alun Kota Malang, lebih disebabkan oleh pergeseran tata guna lahan yang lebih intense, yaitu terkonsentrasinya pusat - pusat kegiatan antara lain, terdapatnya pertokoan serba ada (toserba), perkantoran dan jasa serta sarana umum yang dibangun terlalu berdekatan sehingga akan timbul tarikan perjalanan yang cukup besar, sementara itu jaringan jalan di kawasan alim-alun Kota Malang (prasarana jalan) tidak dipersiapkan untuk melayani lonjakan anis kendaraan yang terjadi, maka akan teijadi penurunan kineija jaringan jalan di kawasan tersebut. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui besamya jumlah perjalanan per hari di daerah alun - alun Kota Malang, menganalisa kineija ruas - mas jalan yang ada serta memberikan altematif - altematif usulan manajemen lalu lintas dengan pendekatan Do - Nothing dan Do - Minimum. Penurunan tingkat kineija jaringan jalan dapat diukur dari beberapa indikator yaitu indikator nilai V/C ratio, indikator kecepatan peijalanan serta indikator kerapatan arus lalu lintas per kilometer. Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui pendekatan Do - Nothing ada tiga mas jalan yang mengalami penurunan tingkat kineija, diukur dari indikator V/C ratio yaitu jalan Basuki Rahmad dengan nilai V/C ratio 1,08 dengan LOS F, jalan Merdeka Timur dengan nilai V/C ratio 0,98 dengan LOS E dan jalan Arif Rahman Hakim dengan nilai V/C ratio 0,82 dengan LOS D. Dari Indikator kecepatan peijalanan ada lima jalan yang mempunyai kecepatan di bawah 20 km/jam yaitu jalan K.H. Agus Salim (link 7-5) dengan kecepatan ruas 8,56 km / jam, jalan Sukarjo W.P (link.7- 6) dengan kecepatan peijalanan sebesar 10,35 km/jam, jalan Merdeka Timur (link. 4-7) dengan kecepatan perjalanan sebesar : 15 ,13 km/jam, jalan Arif Rahman Hakim (link. 10-2) dengan kecepatan 18,28 km/jam dan jalan Basuki Rahmad (link. 1-2) dengan nilai kecepatan sebesar 19,50 km/jam. Dari indikator kerapatan arus lalu lintas yaitu kerapatan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada jalan Merdeka Timur yaitu sebesar : 204,03 smp/km, disusul jalan Basuki Rahmad (link. 1-2) sebesar 114,05 smp/km, urutan ketiga pada jalan Sukarjo WP dengan nilai kerapatan ams lalu lintas sebesar : 116,81 smp/km.Dengan melakukan tindakan minimal dalam bidang manajemen lalu lintas melalui pendekatan Do - Minimum, diperoleh penurunan nilai V/C ratio dari masing - masing ruas jalan yang memiliki identifikasi permasalahan lalu lintas antara lain : Jalan Basuki Rahmad ( link. 1-2) dengan nilai V/C ratio sebesar 1,08, turun menjadi 0,56. Terjadi kenaikan tingkat pelayanan jalan (Level Of Service) dari LOS F berubah menjadi LOS C. Jalan Merdeka Timur (link.4 -7) dengan nilai V/C ratio sebesar : 0,98 turun menjadi 0,63 sedangkan tingkat pelayanan jalan yang semula adalah E berubah naik menjadi C, Jalan Arif Rahman Hakim (link 10-2) dengan nilai V/C ratio sebesar 0,82 turun menjadi 0,73 sedangkan tingkat pelayanan jalan D berubah naik menjadi C. Adapun penurunan nilai V/C ratio rata - rata jaringan jalan di daerah studi sebesar : 0,21. Dari indikator kecepatan peijalanan, diperoleh kenaikan nilai kecepatan peijalanan terhadap beberapa ruas jalan di daerah penelitian yaitu Jalan KH. Agus Salim (link. 7-5) dari kondisi kecepatan melintas sebesar 8,56 km/jam berubah naik menjadi 40,66 km/jam, jalan Sukarjo W.P (link.7- 6) dengan kecepatan peijalanan sebesar 10,35 km/jam berubah naik menjadi 42,87 km/jam. dan jalan Merdeka Timur (link. 4-7) dengan kecepatan perjalanan sebesar : 15,13 km/jam naik menjadi : 23,84 km/jam, jalan Arif Rahman Hakim (link. 10-2) dengan kecepatan peijalanan sebesar : 18,28 km/jam naik menjadi : 36,44 km/jam, dan jalan Basuki Rahmad (link.1-2) dengan kecepatan peijalanan sebesar:19,50 bn/jam naik menjadi : 25,83 km/jam. Adapun nilai indikator kecepatan perjalanan rata - rata sebesar 15,44 km/jam. Dari indikator kerapatan arus lalu lintas diperoleh penurunan nilai kerapatan arus lalu lintas dari beberapa mas jalan di daerah penelitian yaitu jalan Merdeka Timur (link. 4-7) yang semula mempunyai nilai kerapatan arus lalu lintas sebesar 204 smp/km tunin menjadi 60,46 smp/km, Jalan SukaijoW.P.(link 7-6) nilai kerapatan arus lalu lintas semula yaitu sebesar 117 smp / km turun menjadi 23,87 smp/km, sedangkan untuk jalan Basuki Rahmad (link. 1-2) dengan nilai kerapatan arus lalu lintas semula sebesar 114 smp/km turun menjadi 49,89 smp/km., Adapun penurunan nilai kerapatan arus lalu lintas rata - rata sebesar : 47,53 smp/km.

English Abstract

Transportation is a system that consist of several system component that inter-connected and inter-influenced each other. The change on one system component will influence the whole system. Former system components of transportation system are activities, network and institution system. The integration of the three systems needed to create the balance of demand and supply. Traffic crowded is a impact that appear on the surface only, as the crowded that happen at Malang Town Square, it is more caused by the shiftness land usage that more intense, it is the concentration of activities center, there are shopping center, office and service area and public infrastructure that built adjacently that make large enough of travel push, then the road network at Malang Town Square Area (ore street infrastructure) that was not prepared for leap of vehicle flow, then the decrease of street performance as the result. This thesis aims at knowing the travel amount per day at Malang Town Square Area, analyzed the existing street spaces and give alternatives of traffic management proposal with Do-Nothing and Do-Minimum approach. The decrease of the performance can be measured from some indicators, they are V/C ratio, travel speed and traffic flow density per kilometer. The results of this research showed that there are three street spaces that get the performance decrease, measured form V/C ratio indicator, they are Basuki Rahmad street with 1,08 and LOS F V/C ratio, Merdeka Timur street with 0,98 and LOS E V/C ratio, and Arif Rahman Hakim Street with 0,82 and LOS D V/C ratio. From the travel speed indicator there are five street which has below 20 km/ hour speed, they are K.H Agus Salim (Link 7-5) with 8,56 km/ hours speed, Sukaijo W.P street (Link 7-6) with 10,35 km/ hour speed, Merdeka Timur street (link 4-7) with 15,13 km. Hour speed, Arif Rahman Hakim street (Link l-2)with 19,50km/ hour. From the indicator of traffic density, the highest density at Merdeka Timur, it is 2004 smp/ km, then Basuki Rahmad 114 smp/ hour, the third is 116, 81 atSukarjoWP street. With doing minimum action in traffic management through Do-minimum approach, gained V/C ratio from each street has identification of traffic problem, they are: Basuki Rahmad (link 1-2) with 1,08 V/C ratio decrease to 0,56. It is increase the Level Of Service from LOS F to LOS C. Merdeka Timur street (link 4-7) with 0.98 V/C ratio decrease to 0,63 while the LOS from E to C, Arif Rahman Hakim from 0,82 to 0,73 and the LOS from D to C. While the decrease average of V/C ratio on area under studied is: 0,21. From travel speed indicator, the increase of travel speed are: KH. Agus Salim (link 7-5) from 8,56 km/hour speed change to 40,66 km/ hour, Sukaijo (link 7-6) from 10,35 to 42,87, Merdeka Timur street (link 4-7) from 15,13 km/ hour increase to 23,84, Arif Rahman Hakim (link 10-2) from 18,28 km/ hour to 36,44 km/ hour, and the navel speed of Basuki Rahmad street (link 1-2) from 19,50 km/ hour increase to 25,83 km/ hour. While the increase average of this travel speed is 15,44 km/ hour. From the traffic density indicator, the obtained decrease of the streets under study are: Merdeka Timur (link 4-7) from 204 smp/ km decrease to 60,46, Sukaijo WP (link 7-6) from 117 snip/ km decrease to 23,87 snip/ km, Basuki Rahmad (link 1-2) from 114 smp/ km to 49,89 smp/ km. While the decrease of density average of traffic is 47 smp/ km.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 042103
Uncontrolled Keywords: Sistem, Demand,Supply, Kinerja, Do-Nothing, Do-Minimum, V/C Ratio, LOS ( Level Of Service ), Link, Kecepatan, Kerapatan
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi
Depositing User: S Sucipto
Date Deposited: 26 Nov 2024 02:00
Last Modified: 26 Nov 2024 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232973
[thumbnail of nyono.pdf] Text
nyono.pdf

Download (21MB)

Actions (login required)

View Item View Item