Fidiyawati, Eni and Prof. Dr. Ir. Eko Widaryanto, , SU. and Dr.Budi Waluyo, S.P., M.P. (2024) Upaya Peningkatan Hasil Zukini (Cucurbita Pepo L.) Melalui Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Pada Dataran Menengah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Salah satu tanaman sayur yang termasuk berumur pendek adalah zukini (Cucurbita pepo L), dengan umur panen mulai 28 hari hingga 60 hari setelah tanam. Selain berumur pendek buah zukini juga bermanfaat bagi kesehatan. Buah zukini memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder cucurbitacin yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Pengembangan zukini di Indonesia menjadi tantangan tersendiri. Hal ini dikarenakan zukini lebih sesuai untuk dikembangkan di dataran tinggi, namun karena terbatasnya lahan di daerah tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksinya di wilayah lain seperti dataran menengah. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah penggunaan varietas yang adaptif terhadap kondisi dataran menengah, serta penerapan auksin untuk meningkatkan produksi buah zukini di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varietas adaptif untuk dataran menengah dan pengaruh auksin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman zukini di dataran menengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi, dengan petak utama adalah varietas, yaitu Jacky, Balizu, dan Carisa, sedangkan anak petak adalah pemberian konsentrasi auksin (IAA) masing-masing 0, 50, 100, dan 150 ppm. Variabel yang diamati adalah: panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, indeks klorofil, laju pertumbuhan tanaman, harga satuan daun, umur berbunga (jantan dan betina), jumlah bunga (jantan dan betina), jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, diameter buah, panjang buah, kandungan vitamin C, kadar air, kadar protein, dan serat kasar buah. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara varietas dan auksin pada pada parameter laju pertumbuhan tanaman dan harga satuan daun pada umur 20-30 HST. Di sisi lain, penggunaan varietas berpengaruh pada variabel seperti indeks klorofil daun, jumlah bunga betina, bobot per buah, bobot buah per tanaman, panjang buah, dan diameter buah. Varietas Carisa beradaptasi baik, dengan bobot buah per tanaman sebesar 1.067,40 g tan-1. Sedangkan aplikasi auksin juga berpengaruh pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, indeks klorofil daun, laju pertumbuhan tanaman, jumlah bunga jantan dan betina, bobot per buah, bobot buah per tanaman, diameter buah dan kandungan Vitamin C buah. Pada variabel jumlah bunga betina, pemberian auksin konsentrasi 50-150 ppm meningkatkan jumlah bunga betina dan bobot buah per tanaman, masing-masing 88,33-104,58% dan 50,02-66,80% dibandingkan dengan perlakuan tanpa auksin. Kandungan vitamin C buah juga meningkat seiring peningkatan konsentrasi IAA.
English Abstract
One of the short-duration vegetable crops is zucchini, with a harvest period ranging from 28 to 60 days after planting. In addition to its short growing period, zucchini is also beneficial for health. The fruit contains the secondary metabolite compound cucurbitacin, which can inhibit cancer cell growth. Developing zucchini in Indonesia presents its challenges. This is because zucchini is more suitable for cultivation in high-altitude areas. Still, due to limited land in these regions, efforts are needed to increase its production in other areas, such as medium altitude. One strategy that can be applied is using varieties that are adaptive to medium altitude conditions and applying auxin to enhance zucchini fruit production in these areas. This study aims to identify adaptive varieties for medium altitude and assess auxin's impact on the growth and yield of zucchini plants in medium altitude areas. The method used in this study is a Split-Plot Design, with the main plots being the varieties Jacky, Balizu, and Carisa, and the sub plots involve the application of different auxin (IAA) concentrations of 0, 50, 100, and 150 ppm. The observed variables include plant length, number of leaves, stem diameter, chlorophyll index, plant growth rate, net assimilation rate, flowering time (male and female), number of flowers (male and female), number of fruits per plant, fruit weight per plant, fruit diameter, fruit length, vitamin C content, moisture content, protein content, and crude fiber content of the fruit. The research showed an interaction between variety and auxin on parameters such as plant growth and net assimilation rates at 20-30 DAP. On the other hand, using different varieties affected variables such as leaf chlorophyll index, number of female flowers, fruit weight per plant, fruit length, and fruit diameter. The Carisa variety adapted well, with a fruit weight per plant of 1,067.40 g per plant. Auxin application also influenced plant height, number of leaves, stem diameter, leaf area, leaf chlorophyll index, plant growth rate, number of male and female flowers, fruit weight per plant, fruit diameter, and vitamin C content of fruit. For the variable number of female flowers, the application of auxin at concentrations of 50, 100, and 150 ppm increased the number of female flowers and fruit weight per plant by 88.33-104.58% and 50.02-66.80%, respectively, compared to treatments without auxin. The vitamin C content of the fruit also increased with higher IAA concentrations.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0424040050 |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 26 Nov 2024 06:38 |
Last Modified: | 26 Nov 2024 06:38 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232966 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Eni Fidiyawati.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |