Pengaruh Berbagai Manajemen Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Terhadap Keragaman Biodiversitas Understorey Sebagai Nilai Tambah Pada Jasa Lingkungan.

Sayyidah, Nikita Nabila and Karuniawan Puji WIcaksono, S.P., M.P., and Prof. Dr. Ir. Sitawati, M.Si. (2024) Pengaruh Berbagai Manajemen Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Terhadap Keragaman Biodiversitas Understorey Sebagai Nilai Tambah Pada Jasa Lingkungan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Model agroforestri yang sudah berkembang di Indonesia salah satunya yaitu agroforestri berbasis kopi. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dalam sektor perkebunan Indonesia. Namun tingginya minat konsumsi kopi tidak diimbangi dengan peningkatan produksi kopi. Produksi kopi dari tahun 2018- 2020 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018 produksi kopi sebesar 756,05 ribu ton turun menjadi 752,51 ribu ton pada tahun 2019 atau mengalami penurunan sebesar 0,47%. Pada tahun 2020 produksi kopi naik menjadi 762,38 ribu ton atau mengalami peningkatan sebesar 1,31% (BPS, 2020). Oleh karena itu penting untuk mengetahui karakter morfologi yang sesuai agar dapat menghasilkan produksi kopi yang optimum. Keanekaragaman sumber daya hayati di hutan UB tidak hanya terbatas pada jenis tumbuhan berkayu, namun juga ditumbuhi oleh beranekaragam tumbuhan bawah (understorey) yang memiliki keanekaragaman yang tinggi. Tumbuhan bawah ini memiliki peran sebagai penyedia jasa lingkungan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman kopi arabika, mengetahui perbedaan tingkat keragaman biodiversitas understorey, menganalisa jasa lingkungan pada perbedaan manajemen pengelolaan budidaya kopi yang diterapkan secara agroforesri pinus dan kopi di UB forest. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga April 2024 di UB Forest yang berada di lereng Gunung Arjuno di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dan laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei pada empat pengelolaan agroforestri pinus dan kopi yaitu LIP (Low Intensification Practice), MIP (Medium Intensification Practice), HIP (High Intensification Practice) dan BIP (Best Intensification Practice). Sedangkan pengamatan biodiversitas understorey menggunakan metode analisis vegetasi dengan teknik sampling kuadrat, metode ini adalah suatu teknik survei vegetasi yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. Data pertumbuhan yang diperoleh dari hasil pengamatan yang telah dilakukan akan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) dengan taraf koreksi 5% untuk mengetahui adanya pengaruh terhadap perlakuan. Apabila pengaruh yang didapatkan nyata maka akan dilanjukan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Sedangkan pada pengamatan biodiversitas understorey dilakukan dengan perhitungan analisa vegetasi menggunakan rumus SDR. Pengelolaan manajemen yang berbeda berpengaruh terhadap, variabel pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang produktif , jumlah cabang tidak produktif, panjang cabang primer, panajang cabang sekunder, lebar tajuk, jumlah daun, dan luas daun tanaman kopi. Pertumbuhan terbaik kopi arabika ditunjukkan pada pengelolaan Best Intensification Practice (BIP). Pada tingkat perbedaan pengelolaan manajemen agroforestri diperoleh hasil analisa vegetasi biodiversitas understorey yang ditemukan juga berbeda. Total keseluruhan vegetasi understorey yang ditemukan dari semua manajemen yaitu 8 jenis dari 5 famili. Famili dengan nilai SDR tertinggi yaitu Asteraceae pada spesies Eupatorium serotinum. Hasil perhitungan total nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) pada keempat pengelolaan manajemen agroforestri kopi dan pinus UBii ii Forest yaitu berkisar antara 0.91-1.97. Indeks dominansi simpson (C) pada pengamatan pertama berkisar antara 0,23 hingga 0,49 dan pada pengamatan kedua berkisar antara 0,26 hingga 0,48. Perbedaan pengelolaan manajemen agroforestri berdampak pada kondisi iklim mikro berupa suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas radiasi matahari yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman kopi. Perbedaan keragaman biodiversitas understorey berpengaruh terhadap laju infiltrasi tanah, tutupan lahan pada Best Intensification Practice (BIP) dengan kerapatan tajuk yang cukup rapat dan keragaman biodiversitas understorey yang tinggi menghasilkan laju infiltrasi tanah tertinggi.

English Abstract

Agroforestry model that has developed in Indonesia is coffee-based agroforestry. Coffee is one of the leading commodities in Indonesia's plantation sector. However, the high interest in coffee consumption is not matched by an increase in coffee production. Coffee production from 2018-2020 has fluctuated. In 2018 coffee production of 756.05 thousand tons fell to 752.51 thousand tons in 2019 or decreased by 0.47%. In 2020 coffee production increased to 762.38 thousand tons or an increase of 1.31% (BPS, 2020). Therefore, it is important to know the appropriate morphological characters in order to produce optimum coffee production. The diversity of biological resources in UB forests is not only limited to woody plant species, but also overgrown by a variety of understorey plants that have high diversity. These understorey plants have a role as providers of environmental services. The objectives of the study were to determine the growth response of Arabica coffee plants, determine differences in the level of diversity of understorey biodiversity, analyze environmental services in differences in coffee cultivation management applied in pine and coffee agroforestry in UB forest. The research was conducted from January to April 2024 at UB Forest located on the slopes of Mount Arjuno in Sumbersari Hamlet, Tawang Argo Village, Karangploso District, Malang Regency and the laboratory of the Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. The research was conducted using survey method in four agroforestry management of pine and coffee, namely LIP (Low Intensification Practice), MIP (Medium Intensification Practice), HIP (High Intensification Practice) dan BIP (Best Intensification Practice). While observing understorey biodiversity using vegetation analysis method with quadrat sampling technique, this method is a vegetation survey technique that is often used in all types of plant communities. Growth data obtained from observations that have been made will be analyzed using analysis of variance (F test) with a 5% correction level to determine the effect of the treatment. If the effect obtained is real, it will be continued with the Honest Real Difference (BNJ) test at the 5% level. While the observation of understorey biodiversity is carried out by calculating vegetation analysis using the SDR formula. Different management practices affect the growth variables, namely plant height, number of productive branches, number of unproductive branches, primary branch length, secondary branch length, crown width, number of leaves, and leaf area of coffee plants. The best growth of Arabica coffee was shown in the Best Intensification Practice (BIP) management. At different levels of agroforestry management, the results of the analysis of understorey biodiversity vegetation found were also different. The total understorey vegetation found from all management is 8 species from 5 families. The family with the highest SDR value is Asteraceae on Eupatorium serotinum species. The results of the calculation of the total species diversity index value (H') in the four management of UB Forest coffee and pine agroforestry management ranged from 0.91-1.97. Simpson's dominance index (C) in the first observation ranged from 0.23-0.49 and in the second observation ranged from 0.26-0.48. Differences in agroforestry management impact on microclimate conditions in the form of air temperature, airiv iv humidity, and solar radiation intensity related to coffee plant growth, intensity of solar radiation associated with coffee plant growth. Differences in biodiversity understorey affect soil infiltration rates, land cover in Best Intensification Practice (BIP) with a fairly dense canopy density and high understorey biodiversity produces the highest soil infiltration rate.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	0424040050
Divisions:	S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	26 Nov 2024 06:39
Last Modified:	26 Nov 2024 06:39
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232944

Text (DALAM MASA EMBARGO) Nikita Nabila Sayyidah.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item