Erosi Dan Kandungan Sedimen Dalam Aliran Sungai Pada Berbagaisimulasitataguna Lahan (Studi Kasus : Das Panasen Kabupaten Minahasa)

Petrus, Francie and Wani Hadi Utomo, Prof. DR. Ir. and Ir Agus Suharyanto, M.Eng, PhD. and Ir. Suwanto Marsudi, MS. (2001) Erosi Dan Kandungan Sedimen Dalam Aliran Sungai Pada Berbagaisimulasitataguna Lahan (Studi Kasus : Das Panasen Kabupaten Minahasa). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besamya pengaruh simulasi perubahan tataguna lahan terhadap erosi dan kandungan sedimen dalam air sungai Panasen serta langkah atau usaha konservasi yang bagaimana yang sesuai agar laju erosi di DAS Panasen berkurang. Sebagai tolok ukur yang digunakan kondisi tatagima lahan pada saat penelitian dilaksanakan yaitu : hutan, sawah, tegalan, kebun campur, belukar dan pemukiman dengan luas seluruh wilayah DAS adalah 64,9 Km . Wilayah DAS Panasen mempunyai jenis tanah dengan tipe Andosol dan Regosol, dengan keadaan Topografi berbukit-bukit dengan kemiringan rata-rata 9,7 % dan terletak pada ketinggian ± 700 meter di atas permukaan laut. DAS Panasen terletak di Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara. Dengan menggunakan metode pendugaan erosi dari Universal Soil Loss Equation (USLE) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1958) dicoba untuk memprediksi terjadinya Erosi di DAS Panasen dan Kandungan Sedimen di sungai Panasen yaitu dibagian bawah DAS Panasen dengan menggunakan model deterministik yang dikembangkan oleh Meyer dan Wischmeier. Dari hasil pengamatan dan perhitungan temyata metode USLE dapat digunakan untuk memprediksi besamya Erosi yang teijadi di DAS Panasen dengan menggunakan nilai faktor K = 0,35, LS = 1,95, C = 0,2667 dan P = 0,404, sedangkan model pendugaan sedimen dapat digunakan dengan menggunakan harga koefisien parameter kapasitas pengangkutan = 0,9 dan koefisien parameter pelepasan = 0,45. Setelah dilakukan kalibrasi model kemudian dilakukan simulasi tataguna lahan, dalam hal ini melakukan penambahan luas hutan disertai dengan perbaikan tindakan konservasi tanah agar dapat dilihat kemungkinan teijadinya penurunan erosi dan kandungan sedimen dalam aliran sungai Panasen. Dalam pelaksanaan simulasi tataguna lahan dilakukan lima skenario perubahan dimana skenario pertama merupakan tataguna lahan awal yang terdapat di wilayah DAS Panasen selama waktu penelitian berlangsung, sedangkan skenario berikutnya mempakan kondisi perubahan tataguna lahan dimana perubahan yang terutama adalah penambahan luas hutan karena nilai C untuk jenis hutan mempakan nilai C paling kecil jika dibandingkan dengan nilai C lainnya dikombinasikan dengan perbaikan tingkat pengelolaan tanah. Sesuai dengan peruntukkannya, maka kandungan sedimen dalam aliran sungai Panasen tidak boleh melebihi 146 mg/lt, sedangkan besamya erosi yang teijadi paling besar adalah 8 ton/ha/thn. Pada perhitungan awal jumlah erosi rata-rata yang teijadi adalah sebesar 10 ton/ha/thn dan kandungan sedimen rata-rata sebesar 46 mg/lt. Pada kondisi dengan penambahan hutan sebesar 100 % dari luas belukar, diadakan perbaikan kondisi lahan tanpa tindakan konservasi menjadi lahan dengan penanaman sesuai kontur dengan kemiringan lebih besar 20 % dikombinasikan dengan memperbaiki 75% kondisi lahan dengan klasifikasi teras tradisional menjadi teras bangku dengan konstruksi sedang temyata teijadi penurunan erosi sebesar 22,472 % dari kondisi simulasi awal 7,78 ton/ha/thn, sedangkan kandungan sedimen teijadi penurunan sebesar 12,202 % dari kondisi simulasi awal yakni 40,4 mg/lt. Sehubungan dengan kondisi seperti di atas, maka disarankan agar mengadakan penambahan hutan sebesar 7,579 km2 atau 11,678% dari keseluruhan luas DAS dikombinasikan dengan perbaikan tingkat pengelolaan tanah sehingga diperoleh hasil erosi dan kandungan sedimen rata-rata yang tidak melebihi batas yang diperkenankan.

English Abstract

This research has been done in order to find out how much the simulation in changing the land use influences the erosion and the sediment content in Panasen basin and to find out the suitable way of conservation to reduce the erosion of that dry fields near the rice fields, mixed plantation, scrubs and the settlement with the width of about 64,9 km2. Panasen basin has an Andosol and regosol ground with the hilly topography of about 9,7% and it is about ± 700 meters above the surface of the sea. It is located in Minahasa Regency in Sulawesi Utara Province. By using erosion sounding method from the Universal Soil Loss Equation (USLE) developed by Wischmeier and Smith (1958), a prediction has been made about the erosion in Panasen basin and the sediment content of the Panasen river by using deterministic model developed by Meyer and Wischmeier. It has proved that USLE method can be used to predict how much the erosion in Panasen basin by using factor value K = 0,35, LS = 1,95, C = 0,2667 and P = 0,404, while the sediment sounding model can be applied by using the coefficient value of the loading capacity parameter = 0,9, and the coefficient of the releasing capasity = 0,45. By doing the model of calibration and then the simulation of the land use, in this case to enlarge the forest and to improve the land conservation in order to make it is possible to reduce the erosion and the sediment content in Panasen basin.The simulation of the land use is done by using five scenario of change, where the first scenario is the condition of the land use as at the beginning condition of the land use in the Panasen basin during the research, while the next one is the condition of the land use in which the main change in the enlargement of the forest because C value for the kind of forest is the C smallest value compared to the other C values combined with the improvement of the cultivated land. It is proved that the sediment content in Panasen basin can not be more than 146 mg/lt, and the erosion is only 8 ton/ha/year. In the beginning calculation the average erosion is 10 ton/ha/year and the sediment content is about 46 mg/lt. In the condition of enlarging the forest 100%, there is improvement of the condition without making consevation with the plantation on the contour with declivity >20% combined with improving 75% the condition of the land with tradisional teras classification become bench teras with medium construction, and it is proved that the decrease of erosion is 7,78 ton/ha/year, and the sediment content decreases to 12,202% from beginning condition that is 40,4 mg/lt. Based on the above condition, it is advised to enlarge the width of the forest of the basin 7.579 km2 or 11,678% combined with the improvement of the cultivated land in order to get the average erosion and the sediment content are not be more than tolerable limit.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 040103
Divisions: S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi
Depositing User: S Sucipto
Date Deposited: 21 Nov 2024 08:04
Last Modified: 21 Nov 2024 08:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232931
[thumbnail of FRANCIE PETRUS.pdf] Text
FRANCIE PETRUS.pdf

Download (15MB)

Actions (login required)

View Item View Item