Maulana, Afi Ressa and M. Irawan Saputra, S.I.Kom., M.I.Kom (2024) Analisis Penerimaan Penonton Tentang Unsur Penceritaan Folklor Dalam Film Kkn Di Desa Penari (2022) (Studi Reception Analysis Pada Penonton Film “Kkn Di Desa Penari” Karya Awi Suryadi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Folklor merupakan cerita rakyat yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat. Folklor dikemas ke dalam film KKN di Desa Penari yang disutradarai oleh Awi Suryadi. Penelitian ini berfokus pada bagaimana penerimaan penonton dalam memaknai unsur penceritaan folklor dalam film KKN di Desa Penari. Tujuan penelitian ini ialah guna memahami bagaimana pemaknaan penonton dalam memaknai folklor dalam film KKN di Desa Penari menggunakan metode analisis resepsi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori encoding/decoding oleh Stuart Hall. Dalam teori ini, Hall membagi audiens ke dalam tiga kelompok posisi yang disebut three hypothetical positions. Yakni, dominant-hegemonic position, negotiated position, dan oppositional position. Objek dalam penelitian ini ialah film KKN di Desa Penari. Sedangkan subjek dalam penelitian ini ialah penonton film berusia 18-45 tahun yang sudah menonton film KKN di Desa Penari secara penuh. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar informan menerima preferred reading yang disampaikan dalam film ini diawali dari viralnya cerita rakyat Badarawuhi pada sosial media Twitter yang menjadi bahan perbincangan di masyarakat luas. Para informan memahami adanya keterkaitan antara folklor dengan kehidupan masyarakat yang menjadi kesatuan didalamnya. Hal tersebut juga dapat dimaknai sebagai hubungan masyarakat dengan budaya di sekitarnya. Folklor dalam film ini juga memiliki fung
English Abstract
Folklore is a folktale that develops and lives in society, especially in Indonesia. Folklore is portrayed in the film KKN di Desa Penari directed by Awi Suryadi. This study focuses on how the audience accepts the elements of folklore storytelling in the film KKN di Desa Penari. The purpose of this study is to understand how the audience interprets folklore in the film KKN di Desa Penari using the reception analysis method. In this study, the researcher uses Stuart Hall’s encoding/decoding theory. In this theory, Hall divides the audience into three groups of positions called three hypothetical positions. Namely, dominant-hegemonic position, negotiated position, and oppositional position. The object of this study is the film KKN di Desa Penari. Meanwhile, the subjects in this study were film viewers aged 18-45 years who had watched the film KKN di Desa Penari completely. The results of the study showed that most informants accepted that the preferred reading conveyed in this film began with the viraity ofl Badarawuhi folklore on social media Twitter which became a topic of discussion in the wider community. The informants understood that there was a connection between folklore and the society. This can also be interpreted as the relationship between society and the culture around it. Folklore in this film also has an educational function and awareness for the audience about the existence of the f
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052411 |
Uncontrolled Keywords: | Analisis Resepsi, Film, Folklor, Budaya |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S Sucipto |
Date Deposited: | 18 Nov 2024 02:27 |
Last Modified: | 18 Nov 2024 02:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232718 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Afi Ressa.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |