Khairani, Meisyarah and Dr. dr. Harjoedi Adji Tjahjono, Sp.A(K) and Dr. dr. Nadia Artha Dewi, Sp.M(K) (2024) “Hubungan HbA1C dengan neurodegenerasi retina pada anak dengan DM Tipe 1”. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Diabetes Melitus Tipe 1 merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh defek pada sekresi insulin pada sel beta pankreas yang menyebabkan defisiensi absolut insulin dengan etiologi yang multifaktorial (autoimun, genetik dan infeksi virus). Defisiensi absolut dari insulin menyebabkan terjadinya kondisi hiperglikemia kronis sampai dengan tingkst seluler dan membentuk senyawa AGEs (Advanced Glycation Endproducts) yang juga merupakan molekul toxic yang dapat menyebabkan oklusi dan iskemia di tingkat seluler dan juga sel saraf, salah satu senyawa AGEs yang paling mendasari komplikasi dari DM Tipe 1 yaitu HbA1C, dan merupakan suatu indikator dari kontrol metabolik pada anak dengan DM Tipe 1. HbA1C yang tidak terkontrol dengan baik menyebabkan komplikasi baik makrovaskular dan juga mikrovaskular, dengan salah satu komplikasi mikrovaskular yang disebabkan oleh DM Tipe 1 berupa Retinopati Diabetikum yang menurut National Paediatric Diabetes Audit (NPDA) pada tahun 2022 meningkatkan prevalensi 2,3%-57,6% anak dan dewasa muda dan merupakan penyebabkan kebutaan nomor 2 di dunia. Adapun studi cohort yang telah diteliti sejak tahun 1982 yaitu The Diabetes Control and Complication Trial (DCCT) kemudian penelitian dilanjutkan dengan Epidemiology of Diabetes Interventions and Complications (EDIC) tahun 1999 yang meneliti komplikasi yang terjadi pada pasien dengan DM Tipe 1 dan kondisi hiperglikemia sebagai penyebab paling kuat komplikasi diabetes yaitu Retinopati Diabetikum (RD) sebesar 17% dalam kurun waktu 5 tahun atau kurang, dan 97,5% pada pasien dengan DM tipe-1 dalam kurun > 5 tahun, hal ini juga sejalan dengan peningkatan hormon pertumbuhan yang dapat meningkatkan kejadian dari RD. Adapun peristiwa yang terjadi pada retina sebelum timbulnya komplikasi dari RD yang dinamakan neurodegenerasi retina yang ditandai dengan adanya penipisan dari Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL) yang mengindikasikan adanya apoptosis dari sel ganglion di retina, sel amakrin dan sel Muler yang mendasari patogenesis dari komplikasi RD dan hal ini dapat dideteksi dengan penggunaan OCT (Optik Coherence Tomography) sejak awal pasien terkena DM Tipe 1. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional mengenai hubungan HbA1C dengan neurodegenerasi retina, dan mencari hubungan faktor lain seperti usia, jenis kelamin, dan Lama Sakit yang menyebabkan terjadinya neurodegenerasi retina pada anak dengan DM Tipe 1. Hasil penelitian dengan sampel 20 pasien (15 (75%) anak perempuan dan 5 (15%) anak laki-laki) dengan DM Tipe 1 yang telah didiagnosis oleh konsultan endokrinologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan rutin memeriksa HbA1C kemudian dilakukan pemeriksaan funduscopy dan OCT dan didapatkan 3 (15%) anak menderita RD, kemudian data yang diperoleh dilakukan uji normalitas dengan Saphiiro Wilk didapatkan terdistribusi normal (P>0,005), dan di uji homogenitas dengan uji Levene didapatkan sebaran data homogen (P>0,005), untuk analisa multivariate dengan analisa parametrik yang menggunakan regresi linear dengan SPSS ver 26 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara HbA1C dan Average RNFL dengan P-value < 0,005 dengan koefisien korelasi yang sedang (r 0,606), dan tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin dan Lama Sakit dengan Average RNFL dengan P-value > 0,005.Sebagai secondary outcome kami juga menilai perbedaan ketebalan retina pada kelompok dengan DR dan tanpa DR dengan uji komparatif T-test independent didapatkan hubungan yang tidak signifikan dengan P-value > 0,005, namun kami dapatkan ketebalan dari retina lebih menipis pada kelompok anak dengan RD dengan rerata Average RNFL 91,67 ± 5.033 µm dengan ukuran normal Average RNFL pada anak sehat 105-139 µm. Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan antara HbA1C dengan neurodegenerasi retina (dalam penelitian ini diwakili oleh ketebalan Average RNFL), dan didapatkan ketebalan RNFL yang menipis pada anak dengan DM Tipe 1. Perlunya deteksi dini adanya neurodegenerasi retina pada anak dengan DM Tipe 1 untuk mencegah terjadinya komplikasi di retina berupa RD, dan dibutuhkan pemberian neuroprotektor pada anak dengan DM Tipe 1 untuk pencegahan terhadap RD.
English Abstract
Type 1 Diabetes Mellitus (T1DM) is a metabolic disease caused by insufficient insulin secretion in pancreatic beta cells, resulting in absolute insulin deficiency with a multifactorial etiology (autoimmune, genetic, and viral infection). Absolute insulin deficiency leads to chronic hyperglycemia at the cellular level, forming Advanced Glycation Endproducts (AGEs), which are toxic molecules that can cause occlusion and ischemia at the cellular level and nerve cells. One of the primary AGEs compounds underlying complications of T1DM is HbA1C, which serves as an indicator of metabolic control in children with T1DM. Uncontrolled HbA1C can lead to both macrovascular and microvascular complications. One of the microvascular complications of T1DM is Diabetic Retinopathy (DR). According to the National Pediatric Diabetes Audit (NPDA) in 2022, the prevalence of DR in children and young adults increased from 2.3% to 57.6%, making it the second leading cause of blindness globally. The Diabetes Control and Complication Trial (DCCT), which began in 1982, followed by the Epidemiology of Diabetes Interventions and Complications (EDIC) study in 1999, examined the complications associated with T1DM and hyperglycemia. The most severe complication, Diabetic Retinopathy, affects 17% of patients within five years and 97.5% of patients with T1DM over five years. Increased growth hormone levels further elevate the risk of DR. Retinal neurodegeneration, occurring before the onset of DR complications, is characterized by thinning of the Retinal Nerve Fiber Layer (RNFL), indicating apoptosis of ganglion, amacrine, and Muler cells, which underlie DR pathogenesis. This can be detected using Optical Coherence Tomography (OCT) from the early stages of T1DM. This study employed an analytical observational design with a cross-sectional approach to examine the relationship between HbA1C and retinal neurodegeneration and explored the influence of factors such as age, gender, and disease duration on retinal neurodegeneration in children with T1DM. The study involved 20 patients (15 girls and 5 boys) diagnosed with T1DM by an endocrinology consultant at Saiful Anwar Hospital, Malang, who routinely monitored their HbA1C levels. Fundoscopy and OCT examinations revealed that 3 (15%) children had DR. The data were tested for normality using the Shapiro-Wilk test, yielding a normal distribution (P > 0.005). The Levene's test for homogeneity indicated a homogeneous data distribution (P > 0.005). Multivariate analysis using linear regression with SPSS version 26 showed a significant relationship between HbA1C and average RNFL thickness (P < 0.005) with a moderate correlation coefficient (r = 0.606). No significant relationship was found between age, gender, and disease duration with average RNFL thickness (P > 0.005). As a secondary outcome, we assessed the difference in retinal thickness between the DR and non-DR groups using an independent T-test, which showed an insignificant relationship (P > 0.005). However, thinner retinal thickness was observed in children with DR, with an average RNFL of 91.67 ± 5.033 µm, compared to the normal RNFL range of 105-139 µm in healthy children. The conclusion of this study is that there is a relationship between HbA1C and retinal neurodegeneration (represented by average RNFL thickness), and RNFL thinning was found in children with T1DM. Early detection of retinal neurodegeneration in children with T1DM is essential to prevent DR complications, and neuroprotective interventions are needed to prevent DR in these children.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0424060120 |
Uncontrolled Keywords: | Neurodegenerasi Retina, DM Tipe 1, Retinopati Diabetikum |
Divisions: | Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 12 Nov 2024 02:34 |
Last Modified: | 12 Nov 2024 02:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232441 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
meisyarah khairani.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |