Respatiningrum, - (2017) Pengaruh Paparan Sipermetrin Per Oral Terhadap Indeks Apoptosis Dan Ketebalan Endometrium Tikus Betina Galur Wistar (Rattus Novergicus). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sipermetrin merupakan salah satu jenis insektisida golongan piretroid sintetik yang banyak digunakan oleh pertani sayur dan buah di Indonesia. Sipermetrin dipilih karena efektifitas terhadap hama tinggi dan harganya yang murah. Namun, residu sipermetrin ini akan melekat pada sayur dan buah hasil pertanian dalam dosis rendah. Jika residu ini masuk ke dalam tubuh akan berefek toksik pada kesehatan, termasuk sistem reproduksi wanita. Kasus infertilitas didunia penyebab salah satunya adalah karena pestisida. Dampak ini dapat menyebabkan atresia folikel dan endometrium menipis. Organ target sipermerin antara lain adalah otak dan organ reproduksi, melalui Hypotalamic Pytuitary Gonadal-Axis (HPG-Axis) sekresi Gonadothrophyn Releasing Hormone (GnRH) akan berkurang sehingga kadar Folikle Stimulating Hormone (FSH) menurun. Hal ini akan berefek produksi estrogen oleh folikel juga akan menurun sehingga menjadi penyebab penurunan tebal endometrium. Paparan sipermetrin per oral juga dapat meningkatkan Reactive Oxygen Spesies (ROS) dan penurunan antioksidan tubuh sehingga menimbulkan terjadinya stress oksidatif yang ditandai dengan kerusakan DNA, disfungsi protein dan meningkatnya lipid peroksidase. Gejala ini akan memicu terjadinya apoptosis endometrium pada uterus. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh paparan sipermetrin per oral terhadap indeks apoptosis dan ketebalan endometrium tikus betina galur wistar (Rattus novergicus). Desain penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with control group design dengan menggunakan hewan coba tikus betina (Rattus Novergicus) galur Wistar usia 10-12 minggu dengan berat 100-200 gr. Sampel terbagi atas 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan pemberian dosis 10 mg/kg BB, 15 mg/kg BB dan 20 mg/kg BB. Sipermetrin yang diberikan bermerk Rizotin 100 EC, berupa bahan cair. Larutan disiapkan fresh saat perlakuan dengan menambahkan larutan stok dengan aquades sesuai penghitungan dosis. Perlakuan dilakukan selama 28 hari dengan memberikan paparan sipermetrin per oral melalui sonde lambung. Kemudian pada hari ke-29 dilakukan swab vagina, hal ini dilakukan untuk menentukan tikus berada pada fase proestrus, lalu tikus ini diinjeksi ketamine 1 % secara IP (Intra Peritoneal) dengan dosis 0,2 ml dan dibedah. Organ uterus diambil dan dimasukkan ke dalam pot plastic yang berisi fixative buffer formalin 10% dan disiapkan untuk pembuatan preparat histopatologi. Pemeriksaan indeks apoptosis endometrium menggunakan TUNEL assay dan menghitung tebal endometrium melalui pewarnaan Hematoxyline Eosin (HE). Data dianalisi secara statistik menggunakan program SPSS versi 20.00 menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, uji homogenitas, uji One Way Annova dan Kruskal Wallis. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa berat badan selama paparan sipermetrin tikus setiap minggu sejak 0 minggu hingga minggu ke-3 terjadi kenaikan berat badan, namun penurunan berat badan pada kelompok perlakuan ketiga dosis signifikan terjadi penurunan setelah minggu ke 3 dibandingkan kelompok kontrol. Kemungkinan hal ini terjadi akibat diare, muntah dan kurangnya nafsu makan pada tikus setelah hari ke 20 perlakuan. Indeks apoptosis endometrium meningkat secara signifikan (p-value<0,05) dan sejalan dengan terjadinya penurunan ketebalan endometrium. Peneliti berasumsi bahwa sipemetrin menyebabkan stress oksidatif otak sehingga terjadi kerusakan hipotalamus dan mengganggu HPG-Axis yang kemudian menurunkan sekresi estrogen sehingga tebal endometrium menurun. Sipermetrin juga menyebabkan stress oksidatif endometrium sehingga terjadi kerusakan DNA dan meningkatnya lipid peroksidase, hal ini memicu terjadinya apoptosis endometrium. Dengan adanya kematian sel karena apoptosis epitel, 7 stroma maupun kelenjar endometrium maka hal ini juga dapat menurunkan tebal endometrium. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa paparan sipermetrin per oral dapat meningkatkan indeks apoptosis endometrium secara signifikan pada dosis 15 mg/kg BB dan menurunkan ketebalan endometrium secara signifikan pada dosis 10mg/kg BB. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan waktu yang lebih panjang sehingga dapat melihat efek kerusakan organ yang lain. Peneliti juga menyarankan dilakukan penelitian lanjutan dengan memberikan pengaruh vitamin dan antioksidan yang mungkin dapat mencegah efek dari kerusakan organ reproduksi tikus yang terpapar sipermetrin.
English Abstract
Cypermethrin is an one of insecticide type sinetics pyrethroid which has been use by farmer in Indonesia. Cypermethrin has been choice cause high effective on pest and the price was cheap. However, low-dose cypermethrin residue will be attached on vegetables and fruits of agriculture. If this residue gets into the body it will have toxic effect on health, including female reproductive system. Cases of infertility in the world cause one of them is due to pesticides. This impact can cause follicular atresia and endometrium thinning. The target organs of cypermethrin among others is brain and reproduction organ, through the Hypothalamic Pituitary Gonadal-Axis (HPG-Axis) secretion of Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) will be reduced so that the Folicle Stimulating Hormone (FSH) level decreases. This will affect the production of estrogen by the follicle will also decrease, causing a decrease in the thickness of the endometrium. Oral cypermethrin exposure can also increase the Reactive Oxygen Species (ROS) and decrease in body antioxidants resulting in oxidative stress characterized by DNA damage, protein dysfunction and increased lipid peroxidase. These symptoms will trigger the occurrence of endometrial apoptosis in the uterus. The purpose of this study was to prove the effect of oral cypermethrin exposure on apoptosis index and endometrial thickness of female rats (Rattus novergicus) Wistar strain. The design of this research was true experimental with post test only with control group design, using female rats (Rattus Novergicus) Wistar strain, aged 10-12 weeks, with weight 100-150 gr. The sample was divided into 1 control group and 3 treatment groups with dosage of 10mg/kg BW , 15mg/kg BW and 20mg/kg BW. Cypermethrin given branded Rizotin 100 EC, a liquid material. The solution is prepared freshly at the treatment by adding a stock solution with aquadest according to the dose count. Treatment was performed for 28 days by giving cypermethrin exposure per oral through gastric sonde. Then on the 29th day the vagina swab was done to determine the rat in the proestrus phase, then this rat injected 1% ketamine IP (Intra Peritoneal) with a dose of 0.2 ml and dissected. The uterine organ is taken up and inserted into a plastic pot containing 10% formalin buffer buffer and prepared for making histopathologic preparations. Examination of endometrial apoptotic index using TUNEL assay and counting endometrial thickness through Hematoxyline Eosin (HE) staining. Data were analyzed statistically using SPSS program version 23.00 using Shapiro Wilk normality test, homogeneity test, One Way Annova test and Kruskal Wallis. The research shown that body weight during cypermethrin exposure to rat every week from 0 weeks to 3 weeks of weight gain, but weight loss in the third treatment group significant dose decreased at 3 weeks treatment compared to the control group. This is likely due to diarrhea, vomiting in rats after the 20th day of treatment. The endometrial apoptotic index increased significantly (0.000 = p-value <0.05) and was in line with the decrease in endometrial thickness. Researchers assume that cypermethrin exposure causes oxidative stress of the brain resulting in hypothalamic damage and disruption of HPG-Axis which then decreases the secretion of estrogen so that the thickness of the endometrium decreases. Cypermethrin also causes oxidative stress of the endometrium resulting in DNA damage and increased lipid peroxidase, this triggers the occurrence of endometrial apoptosis. With cell death due to epithelial apoptosis, stromal and endometrial glands it can also decrease the thickness of the endometrium. Based on the results of this researech, it can be concluded that oral cypermethrin exposure can significantly increase the endometrial apoptotic index at a dose of 15 mg/kg BW and decrease the thickness of the endometrium significantly at a dose of 10 mg/kg BW. Based on this, the researcher suggests the need for further research with a longer 9 time so it can see the effect of damage to other organs. Researchers also suggested a follow-up study with the effect of vitamins and antioxidants that may prevent the effects of damage to reproductive organs of rats exposed to cypermethrin
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/615.9/RES/p/2017/041708259 |
Uncontrolled Keywords: | PESTICIDES - TOXICOLOGY, PESTICIDIES - HEALTH ASPECTS, ENDOMETRIUM, APOPTOSIS |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 615 Pharmacology and therapeutics > 615.9 Toxicology |
Divisions: | S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 11 Sep 2017 03:42 |
Last Modified: | 23 Oct 2023 04:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/2323 |
Preview |
Text
Tesis RESPATININGRUM.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |