Perubahan Harga Pakan Dan Telur serta Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran Usaha Petemakan Rakyat di Kabupaten Blitar

Setiawan, Ipung (2007) Perubahan Harga Pakan Dan Telur serta Implikasinya Terhadap Strategi Pemasaran Usaha Petemakan Rakyat di Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian dilatar belakangi oleh potensi pengembangan komoditi petemakan unggas yang memiliki prospek yang relatif cerah, karena Jawa Timur memiliki sumberdaya yang cukup besar khususnya dalam kegiatan industri. Sedangkan populasi temak ayam petelur di Jawa Timur merupakan yang tertinggi di Indonesia sehingga komoditi ini memiliki masa depan yang cerah di Jawa Timur. Permasalahan yang teijadi adalah fluktuasi harga komoditi unggas khususnya telur bergerak dinamis berubah-ubah setiap waktu, sehingga perlu ditelaah lebih lanjut keterkaitannya terhadap harga pakan yang menjadi biaya terbesar dalam usaha petemakan yama petelur. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan kondisi riil penentuan harga pakan dan telur serta mencari korelasi antara keduanya yang akhimya merumuskan strategi yang akan dilakukan oleh petemak dalam menyikapi fluktuasi harganya. Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai altematif strategi bagi petemak maupun supplier pakan dalam menyikapi setiap perubahan harga serta sebagai informasi tentang fluktuasi harga pasar sehingga bermanfaat bagi distributor untuk menyusun strategi pemasarannya. Penelitian dilaksanakan di kabupaten Blitar sebagai sentra petemakan ayam petelur dengan materi yang diteliti adalah tingkat harga komoditi telur dan pakan ayam petelur. Metode yang digunakan adalah metode survey sehingga didapatkan data primer maupun data sekunder. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan kepentingan penelitian. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa tingkat harga pakan selalu berfluktuasi, dimana pakan yang digunakan adalah pakan bauatan pabrik dan pakan hasil mecampur sendiri ( self mix). Dari pakan buatan pabrik didapatkan pakan konsentrat dan pakan lengkap harganya mengalami kecenderungan naik selama satu tahun mulai dari Rp 3090,- hingga Rp 3375,- per kilogram untuk pakan konsentrat dan Rp 1950,- hingga Rp 2320,- per kilogram untuk pakan lengkap. Sedangkan untuk pakan mencampur sendiri, diperoleh harga jagung sebagai komponen tertinggi komposisi penyusun bahan pakan. Harga jagung juga berfluktuasi dan menunjukan kecenderungan naik mulai dari kisaran Rp 1100,- hingga Rp 2500,- per kilogramnya. Selain harga bahan pakan, didapatkan pula data harga telur yang berfluktuasi menurut musim dan penanggalan Islam. Harga terendah telur adalah Rp 5100,- dan harga tertingginya adalah Rp 7500,- per kilogram. Dari data fluktuasi harga pakan dan harga telur kemudian dicari keterkaitannya dengan menggunakan korelasi product moment pearson dan menunjukan bahwa korelasi antara harga pakan konsentrat terhadap telur, harga pakan lengkap terhadap telur dan harga jagung terhadap telur sama-sama sangat kecil, bahkan bisa dikatakan korelasinya hampir tidak ada. Setelah diketahui tentang fluktuasi harga pakan dan telur maka hams dicari altematif strategi untuk menyikapinya. Petemak menyikapi fluktuasi harga pakan dan telur dengan menerapkan strategi yang berbeda-beda. Tetapi secra garis besar strategi yang diterapkan adalah sama yaitu strategi pengadaan bahan baku dan strategi pemasaran produk telur. Strategi pengadaan bahan baku dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga pakan sedangkan strategi pemasaran dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga telur. Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian adalah bahwa harga telur ditentukan oleh penawaran dan permintaan yang teijadi di pasar dan petemak tidak mempuanyai posisi tawar yang kuat, harga telur berfluktuasi terkait erat dengan trend permintaan yang teijadi pada bulan-bulan tertentu. Harga pakan produksi pabrik ditentukan oleh harga bahan bakunya sedangkan pakan yang barasal dari produks pertanian lokal ditentukan oleh musim tanam dan panen. Sedangkatn keterkaitan antara harga pakan dengan harga telur sangat kecil sehingga bisa dikatakan hampir tidak ada korelasinya. Strategi yang dilakukan oleh petemak meliputi strategi pengadaan bahan baku dan strategi pemasaran. Disarankan bagi petemak untuk memilih strategi yang sesuai dengan kondisi riil petemakannya karena masingmasing petemakan akan berbeda permasalahannya. Disarankan pula untuk selalu mengikuti informasi pasar untuk menentukan langkah-langkah yang berkaitan dengan keputusan usaha.

English Abstract

This research is done in Blitar regentcy as a central of layer farm with the resarch studies is about price level of egg comodity and feed. The researc aim is to describe the decision of food and egg price. It is done to get the correlation between them so the farmers can get vid out the price fluktuation problem. The usage of research is as an alternative strategy for the farmers orfeed suppliers to face every price changes and as a fluctuation information market price. The reult of research shows that feed price level always fluctuates where is feed used is industrial and self mix feed. From the industrial feed is produced concentrate and complete feed, which its price is inclined to increase around one year. The price of concentrate feed is around Rp. 3090,- up to Rp 3375,- perkilogram, and complete feed is around Rp 1950 up to Rp 2320,- per kilogram. Whereas, for self mix feed is got, com price is the highest element for it. The com price also fluctuation and show inclined increase around Rp 1100,- up to Rp 2500,- per kilogram. Besides feed price, it is also got fluctuates data off egg price based on moslem calendar. The lowest egg price is Rp 5100,- and the highest is Rp 7500,- per kilogram. From the fluctuation data of feed and egg price can be sought ist correlation by using product momment pearson correlation. It show wether the correlation of concentrate to the egg, complete feed price to the egg, and com price to the egg to little more ever the correlation is nearly nothing. Knowing the fluctuation of feed and egg price should consider what stretegy altematiife must be done. Farmers face the fluctuation of feed and egg price by doing different strategy of egg product. Supplying strategy of raw maternal is done to face fluctuation of feed price, while market strategy is done to face fluctuation of egg price. This Conclusion is the egg price is based on market supply and demand, and in this thing farmers do not have strong bargaming position. The strategy that is done by farmer include supplying strategy of raw material and market strategy.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 050701332
Uncontrolled Keywords: price, market strategy
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 11 Nov 2024 03:10
Last Modified: 11 Nov 2024 03:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232246
[thumbnail of 050701332.pdf] Text
050701332.pdf

Download (22MB)

Actions (login required)

View Item View Item