Studi Pengetahuan Etnobotani Masyarakat Sekitar Taman Hutan Raya Raden Soerjo Jawa Timur (Studi Kasus: Rph Batu Dan Rph Mojokerto)

Bintoro, Dimas Suryo and Karuniawan Puji Wicaksono, SP.,MP.,Ph.D and Rifqi Rahmat Hidayatullah, S.Hut., M.Si (2024) Studi Pengetahuan Etnobotani Masyarakat Sekitar Taman Hutan Raya Raden Soerjo Jawa Timur (Studi Kasus: Rph Batu Dan Rph Mojokerto). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Etnobotani merupakan bentuk interaksi dari masyarakat dengan tumbuhan yang merupakan bagian dari lingkungan mereka sebagai bahan pangan, tempat tinggal, pengobatan, pakaian, serta dalam ritual dan upacara adat. Ilmu etnobotani berperan dalam mengungkap pengetahuan tradisional suatu kelompok masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam, budaya, serta untuk konservasi. Tahura R. Soerjo merupakan salah satu kawasan konservasi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan beberapa desa. Masyarakat yang tinggal pada desa-desa di sekitar kawasan tahura termasuk dalam masyarakat lokal yang melakukan interaksi secara langsung dan memanfaatkan hasil hutan secara tradisional dan turun-temurun. Belum banyaknya kajian dan penelitian terkait dengan pemanfaatan sumber daya hutan oleh masyarakat lokal memunculkan kekhawatiran akan hilangnya pengetahuan tradisional masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2024 di tiga lokasi yaitu Desa Ngembat dan Desa Gumeng di Kabupaten Mojokerto, serta di Desa Sumberbranas di Kota Batu. Metode pengambilan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, dan observasi di lapang. Kemudian analisis data dilakukan dengan menggunakan principal component analysis (PCA) untuk mengetahui pola pengetahuan etnobotani masyarakat setiap desa dan analisis statistik sederhana untuk membantu mengelompokkan pengetahuan etnobotani masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 70 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sekitar kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo yang terdiri dari Desa Ngembat sebanyak 47 spesies tumbuhan, Desa Gumeng sebanyak 46 spesies, Serta Desa Sumberbrantas sebanyak 28 spesies. Famili Fabaceae, Moraceae, dan Zingiberaceae, merupakan famili dengan jumlah spesies terbanyak yang dimanfaatkan. Habitus tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dari ketiga desa didominasi oleh tumbuhan berhabitus pohon (51%) dan herba (18%). Daun dan buah merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat adalah tumbuhan sebagai bahan pangan (33 spesies), bahan obat (16 spesies), bahan bangunan dan kerajinan (7 spesies), bahan pewarna (2 spesies), kayu bakar (3 spesies), bagian dari upacara adat (4 spesies), tanaman hias (2 spesies), bahan pestisida (4 spesies), dan pakan ternak (8 spesies) Faktor yang mempengaruhi pengetahuan etnobotani masyarakat di sekitar kawasan Tahura R. Soerjo berupa jenis kelamin, umur, pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, serta fasilitas desa.

English Abstract

Ethnobotany is a form of interaction between people and plants that are part of their environment as food, shelter, medicine, clothing, as well as in traditional rituals and ceremonies. Ethnobotany plays a role in revealing the traditional knowledge of a community group in the management of natural resources, culture, and for conservation. Tahura R. Soerjo is one of the conservation areas in Indonesia that borders directly with several villages. The people who live in the villages around the tahura area are included in the local community who interact directly and utilize forest products traditionally and from generation to generation. The lack of studies and research related to the utilization of forest resources by local communities raises concerns about the loss of traditional knowledge in the utilization of forest products. This research was conducted in May-July 2024 in three locations, namely Ngembat and Gumeng villages in Mojokerto district, and Sumberbranas village in Batu city. The data collection method was carried out with literature studies, interviews, and field observations. Then data analysis was carried out using principal component analysis (PCA) to determine the pattern of ethnobotanical knowledge of the community in each village and simple statistical analysis to help group the ethnobotanical knowledge of the community. The results showed that there were 70 plant species utilized by the community around the Raden Soerjo Grand Forest Park area consisting of Ngembat Village as many as 47 plant species, Gumeng Village as many as 46 species, and Sumberbrantas Village as many as 28 species. Famili Fabaceae, Moraceae, and Zingiberaceae, are families with the highest number of species utilized. The habitus of plants utilized by the community from the three villages is dominated by treeabstracted plants (51%) and herbs (18%). Leaves and fruit are the parts of plants that are most widely utilized by the community. The utilization of plants by the community is plants as food (33 species), medicinal materials (16 species), building materials and crafts (7 species), coloring materials (2 species), firewood (3 species), part of traditional ceremonies (4 species), ornamental plants (2 species), pesticide materials (4 species), and animal feed (8 species) Factors that influence the ethnobotanical knowledge of the community around the Tahura R. Soerjo area in the form of gender, age, occupation, income level, education level, and village facilities.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052404
Uncontrolled Keywords: analisis PCA, etnobotani, faktor pemanfaatan, Tahura R. Soerjo tumbuhan
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: S Sucipto
Date Deposited: 05 Nov 2024 08:06
Last Modified: 05 Nov 2024 08:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/232087
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dimas Suryo Bintoro.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item