Analisis Kemampuan Filtrasi Polutan Organik PadaRiparian Zone Sub-DAS Gumandar Kabupaten Pasuruan

Syina, Bachtiar Ibnu and Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si., Ph.D and Prof.Dr.Ir Soemarno, MS (2024) Analisis Kemampuan Filtrasi Polutan Organik PadaRiparian Zone Sub-DAS Gumandar Kabupaten Pasuruan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sub-DAS Gumandar merupakan salah satu sub-DAS yang berada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sungai Gumandar yang menjadi anak sungai dari Sungai Porong ini memiliki riparian zone yang cukup luas. Namun, kondisi riparian zone di Sub-DAS Gumandar saat ini mengalami degradasi akibat alih fungsi lahan untuk berbagai kepentingan, seperti pertanian, permukiman, dan industri. Hal ini tentunya dapat mengganggu kemampuan self purification riparian zone dalam menjaga kualitas air Sungai Gumandar. Sungai Gumandar memiliki peran penting bagi masyarakat di sekitarnya, terutama dalam penyediaan air untuk berbagai keperluan, seperti irigasi pertanian, air baku, dan keperluan rumah tangga. Selain itu, Sungai Gumandar juga menjadi habitat bagi beragam flora dan fauna air. Oleh karena itu, menjaga kualitas air Sungai Gumandar menjadi sangat penting untuk menjamin ketersediaan air bersih dan menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya. Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah (1) Menganalisis kondisi kualitas air terhadap kemampuan filtrasi polutan organik pada sub-DAS Gumandar Kabupaten Pasuruan; (2) Menganalisis peran vegetasi dan makroinventebrata bentos terhadap kemampuan filtrasi polutan organik pada zona riparian sub-DAS Gumandar Kabupaten Pasuruan; (3) Menganalisis persepsi dan pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan riparian zone sub-DAS Gumandar Kabupaten Pasuruan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menjelaskan kondisi kualitas air dan keanekaragaman makroinventebrata bentos serta vegetasi tumbuhan pada riparian zone sub-DAS Gumandar Kabupaten Pasuruan. Pendekatan kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan peran masyarakat dengan skala likert. Pengambilan sampel akan dilakukan di wilayah aliran Sub-DAS Gumandar.Sampel akan diambil pada 3 (tiga) stasiun yang berbeda. Pengambilan dilakukan pada hulu, tengah dan hilir sungai untuk melihat kondisi pencemaran di stasiun pengambilan sampel. Dalam pengumpulan data terdapat 2 data yang akan dikumpulkan, yaitu primer dan sekunder. Dengan pembagian data tersebut bertujuan untuk dapat melengkapi data yang di perlukan untuk mengolah data. Data angket digunakan perhitungan issac and michel yang menentukan berapa jumlah responden pada 3 stasiun. Hasil pemelitian menunjukkan bahwa, (1) Kualitas air pada aliran sub-DAS Gumandar Kabupaten Pasuruan untuk parameter TSS, BOD, COD dan Fosfat telah melampaui batas baku mutu perairan kelas II berdasarkan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2021. Dari hasil pengamatan kualitas air maka status pencemaran pada aliran sub-DAS Gumandar berstatus tercemar ringan. (2) Pada riparian zone vegetasi ditemukan 52 jenis, diantaranya yang berperanan terhadap kemampuan filtrasi polutan organik melalui proses fitoremediasi merupakan jenis tumbuhan gamal, lamtoro, waru, ketapang, sambi, sonokembang, kembang talang, awar-awar, salam, dan mindi. Sedangkan pada makroinventebrata ditemukan 12 taxa yang tergolong ke dalam 11 famili dan 2 jenis filum, dari hasil yang ditemukan beberapa dapat berperan menyaring polutan organik seperti jenis Corixidae, Melanoides tuberculata, Parathelphusa sp., dan Tarebia granifera. (3) Presepsi dan pengetahuan masyarakat akan kondisi sempadan dan badan sungai pada masing – masing responden yang ditemukan berbeda di setiap stasiun. Dari hasil angket yang diperoleh pada tingkat pengetahuan dan presepsi masyarakat mencapai kategori “baik” dengan nilai presentase 71%. Sedangakn pada tindakan masyarakat mencapai kategori “baik” dengan hasil presentase 81%. Masyarakat di sekitar Sungai Gumandar memiliki persepsi yang baik mengenai kondisi sungai, dengan mayoritas memahami pencemaran yang lebih terlihat jelas di musim kemarau dibandingkan musim hujan. Meskipun demikian, banyak dari mereka masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, terutama di daerah padat penduduk seperti Stasiun 3. Hal ini menunjukkan adanya ketergantungan masyarakat pada sungai sebagai sumber daya air, meskipun mereka menyadari risiko pencemaran. Sebagian besar masyarakat di sekitar sungai menunjukkan tindakan yang positif dalam menjaga sempadan dan badan sungai, seperti memotong pohon yang terlalu tinggi untuk menjaga keselamatan. Namun, masyarakat menyadari kurangnya informasi yang mereka miliki mengenai cara yang benar dalam menjaga ekosistem sungai, sehingga mereka membutuhkan sosialisasi lebih lanjut. Ada pula tantangan yang dihadapi dari perilaku pengunjung luar yang masih sering membuang sampah ke sungai. Meski tindakan dan persepsi masyarakat secara umum sudah baik, ada kebutuhan untuk memperkuat edukasi mengenai pengelolaan sungai yang benar, khususnya terkait peraturanperaturan tentang pemeliharaan sempadan. Selain itu, perhatian perlu diberikan kepada pengunjung sungai yang kurang memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai, dengan menyediakan fasilitas kebersihan dan sosialisasi yang lebih baik. Pengamatan kualitas air, makroinvertebrata bentos, dan vegetasi pada musim penghujan penting untuk membedakan hasil antar musim. Selain itu, penanaman vegetasi di stasiun 1 dan 2 yang memiliki tingkat vegetasi rendah perlu dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah setempat untuk menjaga daerah sempadan sungai. Sosialisasi kepada masyarakat di daerah riparian, khususnya di sekitar stasiun 1, perlu ditingkatkan agar mengurangi polusi di badan air. Di Stasiun 3, peningkatan akses air bersih sangat diperlukan mengingat ketergantungan masyarakat terhadap air sungai, sehingga infrastruktur air dan sanitasi perlu diperbaiki untuk mengurangi risiko kesehatan. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena tidak menghitung kualitas air berdasarkan sumber pencemar, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat mencakup pengamatan pada titik pembuangan atau sumber pencemar.

English Abstract

Sub-DAS Gumandar is one of the sub-watersheds located in Pasuruan Regency, East Java. The Gumandar River, a tributary of the Porong River, features a relatively extensive riparian zone. However, the current condition of the riparian zone in Sub-DAS Gumandar is experiencing degradation due to land conversion for various purposes, such as agriculture, settlements, and industry. This degradation can disrupt the self-purification capacity of the riparian zone in maintaining the water quality of the Gumandar River.The Gumandar River plays a crucial role for the surrounding community, particularly in providing water for various needs, including agricultural irrigation, raw water supply, and household use. Additionally, the river serves as a habitat for diverse aquatic flora and fauna. Therefore, preserving the water quality of the Gumandar River is essential to ensure the availability of clean water and maintain ecological balance within its ecosystem. The purpose of this research is (1) to analyze the water quality conditions regarding the filtration capacity of organic pollutants in the Gumandar sub-watershed of Pasuruan Regency; (2) to analyze the role of vegetation and benthic macroinvertebrates in the filtration capacity of organic pollutants in the riparian zone of the Gumandar sub-watershed of Pasuruan Regency; (3) to analyze the perceptions and knowledge of the community regarding the management of the riparian zone in the Gumandar sub-watershed of Pasuruan Regency. The type of research used is descriptive with a quantitative approach. Quantitative research is conducted to explain the water quality conditions and the diversity of benthic macroinvertebrates as well as plant vegetation in the riparian zone of the Gumandar sub-watershed in Pasuruan Regency. The quantitative approach is also used to explain the role of the community using a Likert scale. Sampling will be conducted in the Gumandar sub-watershed area. Samples will be taken at 3 (three) different stations, specifically at the upstream, middle, and downstream sections of the river to assess pollution conditions at the sampling stations. Data collection will involve two types of data: primary and secondary. This division aims to complement the necessary data for analysis. Questionnaire data will utilize Isaac and Michel's calculations to determine the number of respondents at the 3 stations. The research results indicate that (1) the water quality in the Gumandar subwatershed in Pasuruan Regency for the parameters of TSS, BOD, COD, and Phosphates has exceeded the quality standard limits for Class II water based on Government Regulation No. 22 of 2021. From the water quality observations, the pollution status in the Gumandar sub-watershed is classified as lightly polluted. (2) In the riparian zone, 52 types of vegetation were found, among which the plants gamal, lamtoro, waru, ketapang, sambi, sonokembang, kembang talang, awarawar, salam, and mindi play a role in filtering organic pollutants through phytoremediation processes. Meanwhile, 12 taxa of macroinvertebrates were identified belonging to 11 families and 2 phyla; some of these can filter organic pollutants such as Corixidae, Melanoides tuberculata, Parathelphusa sp., and Tarebia granifera. (3) The perceptions and knowledge of the community regarding the conditions of riverbanks and river bodies varied among respondents at each station. The survey results showed that the level of knowledge and community perception reached a "good" category with a percentage value of 71%. Meanwhile, community actions reached a "good" category with a result percentage of 81%. The community around the Gumandar River has a good perception of the condition of the river, with the majority understanding that pollution is more visible in the dry season than in the rainy season. However, many of them still use river water for their daily needs, especially in densely populated areas such as Station 3. This shows that the community is dependent on the river as a water resource, even though they are aware of the risks of pollution. Most of the community around the river showed positive actions in maintaining the riverbank and body, such as cutting down trees that are too high to ensure safety. However, the community is aware of the lack of information they have about the correct way to maintain the river ecosystem, so they need further socialization. There are also challenges faced from the behavior of outside visitors who still often throw garbage into the river. Although the actions and perceptions of the community are generally good, there is a need to strengthen education about proper river management, especially regarding regulations on maintaining the riverbank. In addition, attention needs to be given to river visitors who are less aware of the importance of maintaining the cleanliness of the river, by providing better cleaning facilities and socialization. Monitoring water quality, benthic macroinvertebrates, and vegetation during the rainy season is important to differentiate results across seasons. Additionally, vegetation planting in stations 1 and 2, which have low vegetation levels, needs to be carried out by the local community and the government to protect the river buffer zones. Public awareness campaigns in riparian areas, especially around station 1, should be enhanced to reduce water pollution. At station 3, improving access to clean water is crucial due to the community's reliance on river water, so better water and sanitation infrastructure is needed to reduce health risks. This study has limitations as it did not assess water quality based on pollution sources, and future research is expected to focus on monitoring at discharge points or pollution sources.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Kualitas air, Riparian zone, Makroinventebrata bentos, Vegetasi-Water Quality, Riparian Zone, Benthic Macroinvertebrates, Vegetation
Divisions: Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 01 Nov 2024 07:16
Last Modified: 01 Nov 2024 07:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231992
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Bachtiar Ibnu Syina.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item