Muslimin, Adi Ikhwanul (2006) Proses Difusi lnovasi dan Tingkat Adopsi Budidaya Apel Organik (Kasus Pada Kelompok Tani Palapa 1 dan Palapa III di Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembangunan seringkali diartikan pada pertumbuhan dan perubahan. Jadi pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan kalau terjadi pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi dan sekaligus terjadi perubahan masyarakat tani dari yang kurang baik menjadi baik Dalam rangka mewujudkan pembangunan pertanian, pemerintah melakukan pembangunan pertanian secara bertahap dan berkesinambungan, dengan skala prioritas diletakan pada pembanguanan pertanian dipedesaan. Pembangunan pertanian di pedesaan pada hakekatnya merupakan bagian yang integral dari kegiatan pembangunan nasional. Peranan organisasi penyuluhan di negara-negara berkembang adalah mengadakan alih teknologi yang dikembangkan dilembaga-lembaga penelitian kepada petani. Peranan utamanya di negara-negara industri maju selama ini adalah belajar dari pengalaman petani lain bagaimana mereka dapat meningkatkan cara pengelolaan usaha tani mereka. Analisis ini kerapkali menunjukan kenyataan bahwa peranan lain diluar alih teknologi temyata lebih sesuai. Peranan ini melibatkan petani dengan sejumlah besar kesempatan dan membantu mereka untuk memilih kesempatan yang sesuai dengan keadaan mereka. Semakin optimal penyuluhan pertanian melaksankan perannya maka, adopsi inovasi yang dilakukan oleh petani semakin cepat pula sehingga diharapkan proses difusi inovasi cepat berlangsung.Permasalahan yang menjadikan dasar penelitian ini adalah 1. Bagaimana Proses difusi inovasi apel secara organik didaerah penelitian? 2. Bagaimanakah tingkat adopsi budidaya apel secara organik didaerah penelitian.? Sedangkan tujuan penelitian adalah 1. Untuk mendeskripsikan proses difusi pada budidaya apel secara organik di daerah penelitian. 2. Untuk mengetahui tingkat adopsi budidaya apel secara organik didaerah penelitian. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian dengan cara sengaja (purposive) yaitu pada kelompok tani Palapa I dan Palapa III di desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Waktu penelitian pendahuluan telah dilakukan pada Mei 2004, sedangkan penelitian selanjutnya dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober 2005.pengambilan jumlah petani sampel dilakukan melalui Simple random sampling dari kelompok Tani Palapa I diambil secara acak 22 orang dan pada kelompok Tani Palapa 111 diambil secara acak 18 orang. Dimana total keseluruhan sampel adalah 40 orang petani sample dan terdapat satu orang key informan yaitu PPL. Metode pengumpulan data dengan cara 1. dokumentasi, 2. Wawancara ditambah dengan lndcpl interview 3. observasi. metode analisis datanya dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif criteria dalam penilaiannya digunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan proses difusi sangat berkaitan dengan proses komunikasi yaitu S-M-R-C-E, Sumber inovasi merupakan hal yang paling utama dalam proses difusi, Hasilnya dapat dilihat skor rata-rata 2,62 atau 87,5% dari skor maksimal maksimal 3 Hal ini menunjukan bahwa petani mendapatkan sumber informasi budidaya apel organik ini dari Penyuluh pertanian lapang (PPL), Ketua Kelompok Tani dan sesama petani yang telah membudidayakan apel secara organik. Pesan atau materi merupakan bagian dari proses difusi dalam penyampain Inovasi apel organic hasilnya berdasarkan data yang didapat dilapang mencapai skor rata-rata 2,92 atau 97 % responden mengatakan sama-sama menerima pesan atau materi inovasi apel organik sudah sesuai dengan kebutuhannya Media Saluran komunikasi ada dua yaitu media dan metode. Dalam penyampaian proses difusi juga terdapat media yang dikomunikasikan yaitu menyangkut saluran komunikasi yang menyangkut proses dimana pesan-pesan dioperkan dari sumber kepada penerima. Media komunikasi yang digunakan dalam penyampaian proses difusi teknologi apel organik ini adalah media cetak, media elektronik, dan media intrapersonal. Berdasarkan skor rata-rata dilapang 1,92 atau 65% dari skor maksimal 3 menyatakan bahwa penyuluh menngunakan buletin, buku, dan keterangan-keterangan dari penyuluh. Metode Metode juga merupakan bagian dari saluran komunikasi yang mana metode yang digunakan untuk menunjang berjalannya suatu proses menyampaikan informasi inovasi, dalam hal ini inovasi teknologi apel organik. Metode-metode yang ada dalam penyampaian informasi ada 3 macam yaitu metode perorangan, metode massal dan metode kelompok. Berdasarkan hasil yang di peroleh dilapang, para petani responden skor rata-rata 2,6 atau 86,66% dari skor maksimal 3 menyatakan bahwa metode yang digunakan menggunakan metode perorangan,metode massal dan metode kelompok metode kelompok digunakan Petugas Penyuluh Lapang (PPL). Sedangkan pengukuran untuk tingkat adopsi Pengetahuan petani . Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan petani responden tentang inovasi teknologi apel organik adalah tinggi yaitu dengan perolehan skor sebesar 2,73 atau 91,24%. hasil skor tersebut dari 6 indikator yang ada. Sikap berdasarkan hasil yang di poeroleh dilapang sikap petani responden terhadap inovasi teknologi apel organik adalah tinggi yaitu dengan perolehan skor 2,81 atau 93,74%. Keterampilan Keterampilan petani responden mengenai penerapan inovasi apel organik disini menggambarkan keberhasilan suatu inovasi diperoleh skor sebesar 2,71 atau 89,58 ini termasuk katagori tinggi Saran l .Didalam proses difusi agen penyuluhan masih memegang peranan yang penting dan mempengaruhi proses difusi tersebut, sehingga penting bagi agen penyuluhan untuk menambah wawasan dan teknologi yang selalu baru agar proses suatu inovasi bisatidak dianggap ketinggalan. 2. Tingkat Adopsi petani menjadi lebih baik Jika para petani dapat bekeijasama dengan akrab dengan seluruh petani,agen penyuluhan dan ahli pertanian.
English Abstract
Development often relates to growth and change. Successful agricultural development means higher growth of agricultural sector and farmer level changes from worse to better. Achieving this kind of agricultural development requires the government to organize continuously staged agricultural development, in taking priority toward village based agricultural development. The development of village based agricultural definitely refers to integral part of national development activity. The role played by elucidating organization in developing countries entails technological exchange improved within research agencies for farmer interest. Prioritized role in recent developed industry emphasizes at learning from other farmers experience on how these farmers increase their farming management. The related analysis supports the fact that other role instead of technological exchange seems more suitable. This role involves providing farmers with higher opportunity and facilitating the farmers to select a suitable chance. The optimum agricultural elucidation results in faster innovation adopted by farmers and thus demands also faster innovative diffusion. Research problem, hence as background of research, includes: (1) How the innovative diffusion remains for organic apple at research location?; (2) How the adoption rate remains for organic apple at research location? Therefore, research aims at (1) describing the diffusion process of organic apple cultivation at research location; (2) examining the adoption rate of organic apple at research location. Research takes form as descriptive study with quantitative approach. Research location comes after purposive determination involving Farmer Group of Palapa I and Palapa III in Wringinanom Village, Poncokusumo Subdistrict, Malang Regency. Preliminary research starts at May of 2004, while follow-up research begins from August to October of 2005. Farmer sample obtains from Simple Random Sampling toward Farmer Group of Palapa I resulted in 22 respondents and toward of Palapa III produced 18 respondents. Total sample counts for 40 respondents plus one key informant, elucidation officer. Data collection method accommodates (1) documentation, (2) in-depth interview and (3) observation. Data analysis method utilizes quantitative descriptive criteria by using Likert scale. Results of research indicate that diffusion process closely relates to communication process, particularly S-M-R-C-E. Source of innovation becomes the most important attribute of diffusion process. This statement receives support from average score of 2.62 or 87.5 % of maximum score 3. This number shows that the farmer receives information source of organic apple from field agricultural elucidator (PPL), Chairman of Farmer Group and farmer peer who successfully cultivates organic apple. Message or material appears as part of diffusion process in elucidating innovation of organic apple. Field observation displays average score of 2.92 meaning that 97 % respondents assert that they simultaneously receive message or material of organic apple in compliance with the requirement. Media of communication channel stands in addition to the method. Diffusion process elucidation uses communicated media, being as communication channel facilitating message transfer process from source to receiver. Communication media used in this elucidation process of organic apple technological diffusion comprises to printed media, electronic media, and intra personal media. Field average score of 1,92 or 65% from maximum 3 exhibits that the elucidator provides with bulletin, books, and other information from different elucidator. Method also remains as important part of communication channel used to support information delivery on innovation, especially about organic apple technological innovation. The method of information delivery covers individual, mass, and group. Group method usually requires for Field Agricultural Elucidator (PPL). Farmer’s knowledge on organic apple technological innovation still remains high by score of 2.73 or 91.24 %. The score relies on six indicators. Farmer’s attitude based on field observation toward organic apple technological innovation seems high by score of 2.81 or 93.74 %. Farmer’s skill to apply organic apple innovation describes a successful story of innovation by score of 2.71 or 89.58 %, classified into high category. Suggestion. (1) During diffusion process, elucidator plays important role to persuade diffusion process and therefore, the elucidator necessarily increases the insight into the latest technology to update innovation. (2) Farmer adoption rate to innovation possibly gets better when the farmer mutually cooperates with other farmer, elucidator, and agricultural expert.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 050601396 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Zainul Mustofa |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 02:13 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 02:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231970 |
![]() |
Text
ADI IKHWANUL MUSLIMIN.pdf Download (17MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |