Devita, Novi (2002) Pengembangan Sumber Daya Aparatur Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Badan Promosi dan Investasi Daerah Propinsi Kalimantan Timur). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sumber dari kemunduran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan adalah rendahnya profesionalisme pelayanan publik dan terlalu birokratisnya aparat pemerintah. Selama pemerintah masih bersifat birokratis dan politis maka good governance tidak akan tercipta. Kondisi tersebut akan berdampak pada kinerja instansi pemerintah. Karena otonomi daerah sudah dilaksanakan maka sumberdaya aparatur pemerintah harus lebih profesional, khususnya dalam menarik investor baik lokal maupun asing. Semakin profesional suatu pelayanan maka semakin cepat pula investor tertarik untuk menanamkan modalnya ke daerah. Kelonggaran aturan (deregulasi), kemudahan serta kecepatan unit pelaksana khususnya dalam mengkoordinir penanaman modal di daerah akan memudahkan pencapaian tujuan pembangunan, khususnya dalam pembiayaan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara komprehensif tentang pelaksanaan pengembangan sumberdaya aparatur; faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sumberdaya aparatur; dan hasil yang dicapai dalam pengembangan sumberdaya aparatur untuk meningkatkan kinerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Lokasi penelitian pada Kantor Badan Promosi dan Investasi Daerah Propinsi Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengembangan sumberdaya aparatur di kantor BPID propinsi Kalimantan Timur terbagi juga menjadi dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan non- formal. Pengembangan sumberdaya aparatur dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern berkaitan dengan pribadi pegawai, misalnya ada tidaknya kemauan dan motivasi untuk berkembang. Faktor intern yang menghambat upaya pengembangan sumberdaya aparatur adalah kesibukan pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas rutin. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri pegawai. Faktor tersebut adalah pembiayaan, keterbatasan jatah (kuota) untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan, dan keterlambatan informasi tentang adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan. Untuk itu diperlukan pengaturan untuk kegiatan pengembangan pegawai, sehingga tidak menggangu pelaksanaan tugas rutin, yang pada akhirnya menggangu pelayanan kepada pubklik. Di samping itu juga diperlukan kriteria untuk keikutsertaan dalam kegiatan pendidikan baik formal maupun nonformal, terutama kriteria yang tidak formal, sehingga keikutsertaan tersebut bersifat kompetitif bagi pegawai, dan bukan ditentukan secara sepihak oleh atasan. Dengan demikian “kecemburuan” dari pegawai yang satu terhadap pegawai yang lain dapatdihindari.
English Abstract
The deterioration or declining of government implementation and development is due to the lack of public service professionalisme and government apparatus having too bureaucratic nature. As long as the government is implemented bureaucratically and politically, there will be no good governence. This condition will have an impact on the performance of government institution. Because regional autonomy has been impelemented, the human resources of government apparatus must be more professional especially in extracting in both local and foreign investors. The more professional the performance of government apparatus is, the more interested the investors will invest their capital to that region. The deregulations,simplicity and velocity of implementation unit, especially in coordinating the capital investment in the region, will facilitate the achievement of the development objectives (goals) in financing its region. The objective of this study is to describe comprehensively the impelementation of apparatus resources development ; factors influencing apparatus resources development and results obtained in the development of apparatus resources to improve its performance. This research used qualitative approach and a case study as its strategy. The location of the study is The Office of Regional Investment and Promotion Board (BPID) of East Kalimantan Province. The result of this study indicates that there are two ways of implementing the development of apparatus resources in BPID of East Kalimantan Province, formal and non formal impelementation of the development of apparatus resources has been inpluenced by internal and external factors. The internal factors is related to employees’ personality, such as whether there is a willilingness and motivation to improve or not. The internal factors inhibiting the efforts of the development of appartus resources is the employees’ activities in carrying out their routine tasks. education. The The external factors are financing, the lack of quota to join the activities of eduaction and training, and the inertia of getting education and training information. It, therefore, needs regulations for the employees development activities, so that it will not interfere the imlpelementation of routine tasks, wich then will also interfere the public service. Besides, to be able to involve in either formal or non formal activities of education, some criterions are also needed, especcially the informal ones, so that the involvement is competitive for the employee to another can be avoided.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 041309381 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi |
Depositing User: | Zainul Mustofa |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 07:35 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 07:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231851 |
Text
NOVI DEVITA.pdf Download (12MB) |
Actions (login required)
View Item |