Susanto, Prijono Bagus and Ir. Hj. Edliy Wahyuni Setyowati, MT and Ir. Agus Suharyanto, M.Eng., Ph.D (2003) Perilaku Lentur Balok Beton Pracetak Segmental Bertulang Tunggal Yang Disambung Dengan Beton Modifikasi Latex {Latexmodified Concrete) Perilaku Lentur Balok Beton Pracetak Segmental Bertulang Tunggal Yang Disambung Dengan Beton Modifikasi Latex {Latexmodified Concrete). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemilihan sistem penyambungan yang mampu menyatukan seluruh komponen pracetak menjadi elemen struktur yang bersifat monolit masih sangat diperlukan. Telah dilakukan eksperimen bahan sambungan dari beton modifikasi latex untuk menyambung beton pracetak, karena berdasarkan temuan terdahulu bahan tersebut memenuhi syarat untuk sambungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perilaku lentur antara balok beton monolit (BM) dan balok beton pracetak segmental (BS) bertulangan tunggal yang disambung dengan beton modifikasi latex. Direncanakan dua model balok berukuran sama yaitu 150 mm x 200 mm x 2700 mm. Pada jarak 25 mm dari serat bawah balok beton pracetak segmental dipasang tulangan tunggal 2014,45 mm yang ditempatkan pada lubang sepanjang segmen balok dan dibengkokkan / dijangkarkan pada ujung-ujungnya. Lubang tersebut kemudian digrout dengan mortar latex. Sedangkan bentuk sambungan pracetak adalah sambungan bibir miring saling menyudut 45° terhadap tulangan memanjang yang mengikuti teori trayektori tegangan, kemudian dicor dengan beton modifikasi latex. Masing-masing balok diletakkan pada tumpuan sendi dan rol dengan panjang bentang 2400 mm. Pembebanan monotonik dilakukan secara konstan dalam 3 tahap, yaitu pada tahap pertama dilakukan pembebanan sampai mencapai 60% dari beban batas, kemudian tahap kedua, beban diturunkan seperti awal pembebanan dan kemudian pada tahap ketiga, beban ditambah lagi hingga balok runtuh. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kekuatan sambungan dan kelenturan balok beton. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa perilaku hubungan beban dan Iendutan, hubungan beban dan rotasi, dan hubungan momen dan kelengkungan menunjukkan perilaku (trend) yang sama Untuk kedua model balok pada pembebanan pertama dan kedua mempunyai kecenderungan linier dari awal pembebanan sampai balok mengalami retak awal. Selanjutnya pada tahap pembeban ketiga dari retak awal sampai dengan tulangan baja mencapai leleh kecenderungan tidak linier lagi (tidak beraturan), dan setelah tulangan baja leleh, balok langsung hancur tanpa teijadi penambahan Iendutan. Bentuk pola retak keruntuhan yang teijadi di tengah bentang balok beton pracetak segmental yang disambung dengan beton modifikasi latex menunjukkan perilaku yang cenderung sama dengan beton monolit, yaitu ke arah vertikal. Hal ini menandakan teijadinya keruntuhan lentur yang diawali dengan keruntuhan tarik dulu yang ditandai dengan tegangan baja mencapai regangan leleh lebih dahulu sebelum beton mencapai regangan maksimum. Kesimpulan yang diperoleh adalah balok beton pracetak segmental (BS) yang disambung dengan beton modifikasi latex {Latex Modified Concrete) dengan sudut sambungan 45° mempunyai kekuatan yang sama dengan balok beton monolit (BM). Kelebihan yang dimiliki beton pracetak dalam eksperimen ini adalah dalam hal teknologi pelaksanaannya, karena dapat dikerjakan lebih teliti dan lebih efisien. Dan bahan sambungan dari beton modifikasi latex yang digunakan untuk menyambung pracetak memberikan sumbangan kekuatan terhadap balok, sehingga dapat mencegah timbulnya retak yang lebih awal.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 040307 |
Uncontrolled Keywords: | Balok beton pracetak segmental, tulangan tunggal, sambungan, cor di tempat, perilaku lentur, Iendutan, momen, kelengkungan, daktilitas struktur dan pola retak. |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 06:19 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 06:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231829 |
Text
PRIJONO BAGUS SUSANTO.pdf Download (16MB) |
Actions (login required)
View Item |