Fakeh, Rohman (2007) Efek Level Penggunaan Campuran Ampas dan Onggok Terfermentasi (Neurospora sitophila) Dalam Pakan Terhadap Persentase Berat Karkas, Diposisi Daging Dada,Kolesterol daging dan Persentase Berat Lemak Abdominal. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian dilaksanakan tanggal 19 September sampai dengan 26 Oktober 2006 di Laboratorium Lapang Fakultas Petemakan Universitas Brawijaya di Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisa pakan yang digunakan selama penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Temak Fakultas Petemakan Universitas Brawijaya. Analisis kandungan kolesterol daging dilaksanakan di Laboratorium FMIPA Universitas Padjadjaraan Bandung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh level penggunaan campuran ampas tahu dan onggok terfermentasi oleh Neurospora sitophila dalam pakan terhadap persentase berat karkas, diposisi daging dada, kolesterol daging dan persentase berat lemak abdominal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh penggunaan campuran ampas tahu dan onggok terfermentasi Neurospora sitophila dalam pakan terhadap persentase berat karkas, diposisi daging dada, kolesterol daging dan persentase berat lemak abdominal. Materi yang digunakan adalah DOC ayam pedaging sebanyak 100 ekor strain Loghman produksi PT. Multibreeder adirama Indonesia. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Perlakuan berupa level penggunaan campuran ampas tahu dan onggok terfermentasi Neurospora sitophila pada pakan basal, yaitu P0 = 0 %, PI = 2,5 %, P2 = 5 %, P3 = 7,5 % dan P4 = 10 %. Apabila ada perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Kandang yang digunakan adalah kandang batteray. Kandang terdiri dari 3 tingkat dan tiap tingkat terdapat 4 petak kandang dengan ukuran tiap petak 64 x 64 x 54 cm. Kandang yang digunakan berjumlah 20 petak tiap petak diisi 5 ekor ayam. Tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum, pemanas lampu listrik 25 watt. Pakan perlakuan yang digunakan adalah pakan yang disusun sendiri berdasarkan kebutuhan nutrisi untuk ayam pedaging periode starter dan finisher. Susunan pakan tiap perlakuan selama penelitian dibedakan atas pakan periode starter dan periode finisher. Bahan pakan yang digunakan terdiri dari jagung, bungkil kedelai, bekatul, MBM, tepung ikan, bungkil kelapa, minyak kelapa, premix, garam, DL metionin dan ampas tahu onggok terfermentasi (ATOF) yang merupakan produk fermentasi terbaik antara 75 % ampas tahu dan 25 % onggok dengan menggunakan inokulum Neurospora sitophila. Pakan dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase berat karkas, diposisi daging dada, kolesterol daging dan persentase berat lemak abdominal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ATOF dalam pakan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kolesterol daging. Dimana kolesterol daging terendah terdapat pada perlakuan P4 (3,84 mg/lOOg), kemudian diikuti P3 (3,99 mg/lOOg), P2 (4,03 mg/lOOg), PI (4,25 mg/lOOg) dan yang tertinggi pada perlakuan PO (4,62 mg/lOOg). Penggunaan ATOF dalam pakan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap persentase karkas, diposisi daging dada dan persentase berat lemak abdominal. Persentase berat karkas tertinggi terdapat pada perlakuan P2 (71,90 %), kemudian diikuti P3 (70,87 %), PO (70,21 %), P4 (69,65 %) dan yang terendah pada perlakuan PI (69,57 %). Persentase berat lemak abdominal tertinggi terdapat pada perlakuan PI (1.90 %), kemudian diikuti PO (1,79 %), P4 (1,72 %), P3 (1,63 %) dan yang terendah pada perlakuan P2 (1,63 %). Diposisi daging dada tertinggi terdapat pada perlakuan P2 (234,25 gram), kemudian diikuti P4 (225 gram), P3 (223,50 gram), PO (218,50 gram) dan yang terendah pada perlakuan PI (209,50 gram). Berdasarkan hasil peneltian dapat disimpulkan bahwa Level penggunaan 5 % campuran 75 % ampas tahu dan 25 % onggok terfermentasi Neurospora sitophila dalam pakan memberikan hasil terbaik terhadap persentase berat karkas, persentase berat lemak abdominal, diposisi daging dada dan kolesterol daging. terfermentasi Neurospora sitophila dapat direkomendasikan penggunaannya sampai pada level 5 % dalam pakan ayam pedaging. Sehingga dapat disarankan penggunaan campuran ampas tahu 75 % dan onggok 25 % terfermentasi Neurospora sitophila direkomendasikan penggunaanya sampai pada level 5 % dalam pakan ayam pedaging
English Abstract
The purpose of this research was to find out effect of usage level tofu waste and tapioca waste fermented by Neurospora sitophila on carcass percentage, diposition breast meat, meat cholesterol and abdominal fat percentage. The materials used for this research were 100 one day old loghman broiler chicks. This research has 5 treatments (P0 = feed with no treatments tofu waste and tapioca waste fermented by Neurospra sitophila (ATOF), PI = feed with 2.5 % ATOF, P2 = feed with 5 % ATOF, P3 = feed with 7.5 % ATOF and P4 = feed with 10 % ATOF). Every treatment was repeated 4 times, with 5 chicks each. The variable calculated was carcass percentage, diposition breast meat, meat cholesterol and abdominal fat percentage. The data was analyzed with randomized completely design. If there was signficant effect, it is followed by Duncan’s Multiple Range Test. The result of this research showed that ATOF usage in broiler feed has no effect (P>0.05) on carcass percentage, diposition breast meat and abdominal fat percentage but has significant effect (P<0.01) on meat cholesterol. The conclusion of this research was usage level 75 % tofu waste and 25 % tapioca waste fermented by Neurospora sitophila in feed give the optimal on meat cholesterol. It is suggested to use until 5 % level 75 % tofu waste and 25 % tapioca waste fermented by Neurospora sitophila in feed broiler.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 050700793 |
Uncontrolled Keywords: | Tofu waste, tapioca waste, Neurospora sitophila, carcass percentage, diposition breast meat, meat cholesterol, abdominal fat percentage and broiler. |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 02:10 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 02:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231779 |
Text
050700793.pdf Download (7MB) |
Actions (login required)
View Item |