Anausis Pengaruh Economic Value Added (Eva) Dan Refined Economic Value Added (Reva) Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Terhadap Abnormal Return (Studi Pada Perusahaan Lq-45 Di Bursa Efek Jakarta)

Istanti, Lulu Nurul and Prof. Drs. M. S. Idrus, M.F.c.. Ph.n. and Drs , Ubut Salim, MA (2003) Anausis Pengaruh Economic Value Added (Eva) Dan Refined Economic Value Added (Reva) Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Terhadap Abnormal Return (Studi Pada Perusahaan Lq-45 Di Bursa Efek Jakarta). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemegang saham sangat perhatian terhadap abnormal return yang mereka peroleh setiap periode. Return yang mereka peroleh adalah kelebihan dari apa yang mereka harapkan untuk diperoleh dari perusahaan termasuk didalamnya memberikan risiko sistematik. Ketika return positif, pemegang saham mempunyai lebih untuk mengnutupi capital mereka. Sebaliknya ketika return mereka negative, mereka tidak cukup mengganti risiko yang ada (Dalam teori statistic mengharapkan abnormal return adalah nol). Untuk memberikan hubungan tersebut, Pengukuran kinema keuangan seharusnya mempunyai hubungan yang tinggi dengan abnormal return. Penelitian ini menyajikan analisis empiris kemampuan EVA untuk memprediksi abnormal return. Sebagai tambahan, terdapat pengukuran kineija baru, Refined Economic Value Added (REVA), dan mengujinya dengan menggunakan alat statistik. Penelitian ini menduga bahwa REVA adalah pengukuran yang lebih baik dalam memprediksi abnormal return dibandingkan dengan EVA. Analisis empiris menggunakan data dari Bursa Efek Jakarta untuk tahun 1999 sampai dengan 2000, dan menggunakan sampel perusahaan LQ-45. Dari hasil korelasi Spearmen diperoleh hasil bahwa perubahan EVA berkorelasi dengan perubahan REVA dengan arah yang sama. Tetapi walaupun dalam perhitungan EVA dan REVA diperhitungkan biaya modal, dari hasil penelitian diperoleh bahwa perubahan yang terjadi pada EVA dan REVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan abnormal return. Sehingga EVA dan REVA tidak dapat digunakan dalam memprediksi perolehan abnormal return di masa mendatang. Hal ini bertentangan dengan artikel Basidore dan kawan-kawan.

English Abstract

The shareholders are concerned with abnormal return they earn in any period. The return they earn in excess of what they expected to earn for a firm within a given systematic risk class. When this return positive, shareholders have more than covered their capital. Conversely, when this return is negative, they have been inadequately compensated for risk (the theoretical statistical expectation of the abnormal return is zero). Given this relationship, a good financial performance measure should correlate highly with abnormal stock return. This research presents an empirical analysis of the ability of Economic Value Added (EVA) to predict abnormal return. In addition, there is a new performance measure, Refined Economic Value Added (REVA) and examine its statistical properties. This research argue that REVA is better measure of performance for predict abnormal return than EVA. The empirical analysis used Bursa Effect Jakarta (BEJ) database for the years 1999 through 2000, and selected LQ-45 firms. The results of this research indicated that there was correlation between EVA and REVA with the same direction, but EVA and REVA were no significant correlation with abnormal return. So, EVA and REVA cannot use to predict abnormal return in future. These results are contradiction with Basidore article.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 040302
Divisions: S2/S3 > Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 16 Oct 2024 07:49
Last Modified: 16 Oct 2024 07:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231711
[thumbnail of LULU NURUL ISTANTI.pdf] Text
LULU NURUL ISTANTI.pdf

Download (11MB)

Actions (login required)

View Item View Item