Analisis Pengaruh Livelihood Asset Terhadap Keberlanjutan Usahatani Padi Di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang

Ali, Hidayat and Dr. Jarwo, SP., MP. and Dr. Ir. Suhatini, SP.,MP (2024) Analisis Pengaruh Livelihood Asset Terhadap Keberlanjutan Usahatani Padi Di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang semakin kompleks terkait dengan perubahan iklim, keterbatasan sumberdaya alam yang dimiliki serta ditambah adanya isu perdagangan global. Demi keberlanjutan hidup. Petani bertumpu pada aset-aset penghidupan yang beragam seperti sumber daya alam, finansial, sumber daya manusia, fisik dan sosial. Demikian, petani harus mampu untuk mengelola aset-aset yang dimiliki demi keberlangsungan hidupnya dan usahataninya. Kenyataan bahwa pertanian tidak lagi menjadi mata pencaharian tunggal bagi rumah tangga petani yang menunjukkan secara tidak langsung bahwa sektor in tidak lagi menjadi sektor yang menjanjikan. Suatu penghidupan dikatakan berlanjut jika dapat mengatasi dan memperbaiki diri dari tekanan dan bencana, menjaga atau meningkatkan kemampuan dan aset-aset serta dapat menyedikan penghidupan berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Oleh sebab itu modal penghidupan merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan baik oleh petani maupun pemerintah dalam menunjang keberlanjutan usahatani padinya dan penghidupan berkelanjutan mengharuskan rumah tangga petani kecil memiliki kemampuan untuk mengatasi dan pulih dari tekanan permasalahan. Dengan melalui pendekatan Livelihood asset (Modal Sumber Daya Manusia, Modal Alam, Modal Fisik, Modal finansial dan Modal Sosial penelitian ini ingin mengidentifikasi kondisi aset petani kecil komoditas padi kecamatan Kepanjen dan menganalsiis pengaruh Livelihood asset terhadap keberlanjutan usahataninya. Sampel penelitian ini menggunakan metode representative dengan perhitungan jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Adapun jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian in sebanyak 15 dan penelitian ini menggunakan perkalian 5. Sehingga responden minimum yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebesar 75 responden. Adapun alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis pentagon asset untuk mengidentifikasi kondisi livelihood aset dan analisis Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengatahui pengaruh livelihood asset terhadap keberlanjutan usahatani padi di kecamatan Kepanjen Hasil penelitian menunjukan terhadap Kondisi dan pemanfaatan modal penghidupan (livelihood assets) menunukan modal manusia memiliki nilai ratarata 2.55 yang berarti bahwa tingkat keberlanjutan yang sedang. Ini menegaskan bahwa aspek modal manusia, seperti kemampuan dalam pengendalian hama dan penyakit dan tenaga kerja mendukung keberlanjutan usaha tani. Modal alam memiliki tingkat keberlanjutan tinggi dengan nilai ratarata 3.65. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kesuburan tanah dan akses ketersediaan air irigasi di Kecamatan Kepanjen sangat baik, yang mendukung keberlanjutan usahatani sehingga mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Modal fisik memiliki tingkat keberlanjutan sedang dengan nilai rata-rata 2,40. Ini menunjukkan bahwa petani padi di Kecamatan Kepanjen memiliki akses yang memadai terhadap infrastruktur dan peralatan pertanian yang mendukung kegiatan pertanian mereka. Modal finansial diklasifikasikan dalam kategori sedang yang ditunjukan dengan nilai rata-rata 2.45. Hal ini menunjukkan bahwa petani padi di Kecamatan Kepanjen masih dapat mengakses pembiayaan usahatani dari Bank maupun Koperasi setempat yang dapat memengaruhi strategi penghidupan mereka dan berpotensi menghambat keberlanjutan usaha tani. Terakhir modal sosial memiliki nilai rata-rata 2,40, ini menunjukkan bahwa petani padi di Kecamatan Kepanjen memiliki tingkat partisipasi dalam organisasi/kelompok tani yang cukup baik sehingga memengaruhi interaksi sosial dan dukungan antar petani, serta berdampak pada keberlanjutan usaha tani. Adapun Pengaruh modal penghidupan (livelihood assets) terhadap keberlanjutan usaha tani menujukkan bahwa modal sumber daya manusia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keberlanjutan usaha tani, menunjukkan bahwa, dalam konteks penelitian ini faktor-faktor sosial lain mungkin memiliki peran yang lebih dominan dalam memengaruhi keberlanjutan usaha tani, sedangkan modal sumber daya alam dan modal fisik dan sosial mempengaruhi keberlanjutan usahatani padi di Kecamatan Kepanjen dengan nilai p value <0,05. Hal ini menunjukkan bahwa aspek-aspek tersebut memiliki peran yang penting dalam mendukung keberlanjutan usaha tani di Kecamatan Kepanjen

English Abstract

Agricultural development faces increasingly complex challenges related to climate change, limited natural resources and the added issue of global trade. For the sake of sustainability. Farmers rely on various livelihood assets such as natural, financial, human, physical and social resources. Thus, farmers must be able to manage the assets they own for the survival of their lives and their farming businesses. The fact that agriculture is no longer the sole livelihood for farming households indicates indirectly that this sector is no longer a promising sector. A livelihood is said to be sustainable if it can overcome and improve itself from stress and disasters, maintain or improve capabilities and assets and can provide a sustainable livelihood for future generations. Therefore, livelihood capital is something that needs to be considered by both farmers and the government in supporting the sustainability of their rice farming businesses and sustainable livelihoods require that small farming households have the ability to overcome and recover from the pressure of problems. Using the Livelihood asset approach (Human Resource Capital, Natural Capital , Physical Capital, Financial Capital and Social Capital, this research aims to identify the condition of the assets of small rice commodity farmers in Kepanjen sub-district and analyze the influence of Livelihood assets on the sustainability of their farming businesses. This research sample uses a representative method by calculating the number of indicators multiplied by 5 to 10. The number of indicators used in this research is 15 and this research uses a multiplication of 5. So the minimum respondents used for this research are 75 respondents. The analytical tools in this research use pentagon asset analysis to identify livelihood asset conditions and Structural Equation Modeling (SEM) analysis to determine the influence of livelihood assets on the sustainability of rice farming in Kepanjen sub-district. The research results show that the condition and utilization of livelihood assets shows that human capital has an average value of 2.55, which means that the level of sustainability is moderate. This confirms that aspects of human capital, such as the ability to control pests and diseases and labor support the sustainability of farming businesses. Natural capital has a high level of sustainability with an average value of 3.65. This shows that the condition of soil fertility and access to irrigation water availability in Kepanjen District is very good, which supports the sustainability of farming so that able to increase agricultural productivity. Physical capital has a medium level of sustainability with an average value of 2.40 . This shows that rice farmers in Kepanjen District have adequate access to infrastructure and agricultural equipment that supports their agricultural activities. Financial capital is classified in categories medium which is indicated by an average value of 2 . 4 5. This shows that rice farmers in Kepanjen District can still access farming financing from local banks and cooperatives which can affect their livelihood strategies and potentially hinder the sustainability of farming businesses. Finally, social capital has an average value of 2.40, this shows that rice farmers in Kepanjen District have a fairly good level of participation in farmer organizations/groups, which influences social interaction and support between farmers, and has an impact on the sustainability of farming businesses. The influence of livelihood capital (livelihood assets) on the sustainability of farming shows that human capital does not have a significant influence on the sustainability of farming, indicating that, in the context of this research, other social factors may have a more dominant role in influencing the sustainability of farming. , while natural resource capital and physical and social capital influence the sustainability of rice farming in Kepanjen District with p value <0.05. This shows that these aspects have an important role in supporting the sustainability of farming in Kepanjen District.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: -
Uncontrolled Keywords: Keberlanjutan, pengihidupan, modal, petani- sustainable; livelihood, asset, farmer
Divisions: S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 15 Oct 2024 03:32
Last Modified: 15 Oct 2024 03:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/231659
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hidayat Ali.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item